Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » IPA » Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Langkah-Langkah Metode Ilmiah

2 min read

Langkah-langkah metode ilmiah – Dalam memecahkan masalah secara ilmiah, seorang ilmuan atau peneliti perlu menggunakan langkah-langkah sistematis dan objektif yang dikenal dengan metode ilmiah. Apa itu metode ilmuah? Bagaimana langkah-langkah metode ilmiah yang harus dilakukan? Berikut penjelasannya.

Metode Ilmiah adalah metode yang secara sistematis digunakan oleh para ilmuan dalam memecahkan masalah yang terjadi. Selain itu, metode ilmiah merupakan langkah atau cara yang tersusun secara sistematis, guna memecahkan suatu permasalahan sehingga diperoleh kebenaran secara objektif.

Kemudian ilmuan tersebut menggunakan sebuah metode pengamatan yang kemudian membentuk sebuah fenomena yang ada, contohnya seperti fenomena alam.

Selanjutnya, prediksi yang awalnya sudah dibuat, kemudian diubah menjadi sebuah hipotesis dan kemudian dilakukan sebuah uji kelayakan dengan melakukan sebuah eksperimen.

Jika pada sebuah hipotesis telah lolos uji selama berkali-kali, maka teori tersebut sudah bisa dianggap sebagai teori ilmiah. Dalam hasil kegiatan tersebut, Anda telah mengetahui langkah-langkah dalam metode ilmiah sebagai berikut.

Langkah-Langkah Metode Ilmiah Biologi

Adapun langkah-langkah dalam metode ilmiah Biologi dan penjelasannya sebagai beirkut.

1. Melakukan Observasi

Observasi adalah pengamatan lingkungan sekitar untuk menentukan objek yang paling tepat untuk penelitian.  Menurut pelaksanaannya, observaso dapat dibedakan menjadi dua bentuk sebagai berikut.

  • Observasi partisipasi (pengamatan terlibat), yaitu peneliti ikut aktif berpartisipasi pada aktivitas yang sedang diamati. Berdasarkan segi keterlibatan pengamat (observasi), aktivitas observer dibedakan menjadi dua, yakni partisipasi sebagian (partial participation) dan partisipasi penuh (full participation)
  • Observasu nonpartisipasi (pengamat tidak terlibat), yaitu observer tidak melibatkan diri ke dalam objek.

2. Merumuskan Masalah

Masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa, atau bagaimana tentang objek yang akan diteliti. Masalah yang akan Anda teliti harus jelas batasannya. Sebaiknya, masalah juga harus spesifik agar mempermudah dalam pelaksanaan penelitian dan melakukan kontrol.

Sebagai contoh, apabila sebatang tanaman berbunga umumnya setelah itu akan berbuah. Akan tetapi, mungkin pada kenyataannya Anda akan menemukan sebatang tanaman yang berbunga lebat, setelah itu tidak membentuk buah. Hal tersebut bisa menjadi permasalahan ilmiah, yaitu mengapa tanaman yang berbunga lebat tidak bisa berbuah?

3. Mengumpulkan Data

Setelah masalah dapat dirumuskan, kita mulai mengumpulkan data atau keterangan. Pengumpulan data dapat dilakukan melalui pengamatan langsung (observasi) atau secara kepustakaan (membaca buku-buku hasil penelitian sebelumnya).

4. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Sebagai contoh, tanaman tersebut tidak dapat berbuah karena setelah berbunga tidak terjadi penyerbukan karena hewan-hewan polinator seperti lebah dan kupu-kupu tidak dijumpai di daerah tersebut.

 

Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang saksama atas topik proyek ilmiah dilakukan. Oleh karena itu, kebenaran hipotesis ini perlu dikaji lebih lanjut melalui penelitian yang saksama. Hal yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.

5. Melakukan Penelitian atau Eksperimen

Eksperimen adalah percobaan yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang sudah ada. Eksperimen terlebih dahulu direncanakan sebelum dilakukan. Pelaksanaan eksperimen adalah proses penelitian yang menghasilkan data-data eksperimen yang akan dianalisis untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang sudah dirumuskan.

Di dalam percobaan diperlukan sebuah metode, yaitu pemaparan mengenai hal-hal yang akan dikerjakan beserta alat dan bahan serta langkah-langkahnya. Sebagai contoh, dengan mendatangkan lebah atau kupu-kupu untuk membantu penyerbukan bunga-bunga tersebut. Dalam percobaan diamati apakah benar setelah didatangkan lebah dan kupu-kupu, kemudian terjadi penyerbukan dan terbentuk buah.

6. Mengolah dan Menganalisa Data

Data yang Anda peroleh dapat berupa data kuantitatif (berupa angka-angka, misalnya tinggi, berat, panjang, luas, kandungan zat, dan sebagainya) maupun data kualitatif (misalnya warna, tekstur, bentuk, dan sebagainya). Anda harus menggunakan alat ukur yang tepat dan standar, sehingga diperoleh data kuantitatif yang akurat). Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis, ditafsirkan, dan jika perlu diuji secara statistik sebagai dasar untuk menolaj atau menerima hipotesis yang telah diajukan.

7. Menarik Kesimpulan

Kesimpulan diambil berdasarkan data-data yang telah dianalisis dan diuji untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan. Hipotesis diterima bila data-data yang dikumpulkan sesuai/mendukung pernyataan dalam hipotesis. Sebaliknya bila data-data tidak sesuai, hipotesis hari ditolak.

Sebagai contoh, setelah didatangkan lebah dan kupu-kupu ternyata tanaman tersebut dapat membentuk buah. Dapat disimpulkan bahwa tanaman berbunga lebat tersebut tidak dapat membentuk buah karena di lingkungan tidak ada hewan-hewan polinator.

8. Memublikasikan Hasil

Memumblikasikan hasil adalah menginformasikan pada orang lain hasil dari eksperimen yang telah dilakukan agar orang lain mengetahui atau dapat mengujicobakan kembali. Memublikasikan hasil dapat dilakukan dengan menyusun laporan hasil penelitian (laporan ilmiah), menerbitkan dalam jurnal penelitian, atau koran sekolah.

Baca juga: Apa itu Dendrit? Pengertian dan Fungsi

Melakukan metode ilmiah memiliki beberapa manfaat, diantaranya membantu memecahkan masalah dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan, menguji ulang hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif, memecahkan dan menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih menjadi teka-teki. Sekian dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *