Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Agama » Arti Lakum Dinukum Waliyadin

Arti Lakum Dinukum Waliyadin

2 min read

Dalam agama Islam, banyak diajarkan beberapa prinsip akidah yang harus dianut oleh setiap muslim. Dari beberapa prinsip akidah tersebut banyak diambil dari kitab suci Al-Qur’an, karena Al-Qur’an merupakan pandangan hidup setiap muslim.

Di setiap ayat suci Al-Qur’an banyak terkandung makna dan arti yang sangat bermanfaat pada hidup. Banyak hal yang ada di dunia ini, termuat di dalam Al-Qur’an. Mulai dari hal yang baik dan dilakkukan, dilarang, hingga prinsip hidup yang baik ada di dalam Al-Qur’an.

Salah satu prinsip yang bagus sekali adalah kalimat “lakum dinumuk waliyadin”. Berikut penjelasan dan arti dari kalimat lakum diinukum wa liya diin.

Arti Lakum Dinukum Waliyadin

Kalimat “lakum diinukum wa liya diin” dalam bahasa Arab لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ adalah potongan ayat dari Surat Al-Kafirun Ayat 6 yang memiliki arti “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku“. Surat Al-Kafirun merupakan surat dengan urutan ke-109 pada Al-Qur’an.

Surat Al-Kafirun Ayat 6:

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

Latin: Lakum Diinukum Wa Liya diin
Artinya: “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS. Al Kafirun : 6)

Bagimu agamamu, bagiku agamaku adalah salah satu diantara prinsip akidah Islam yang harus dipegang dan dianut oleh setiap muslim.

Jika seorang muslim memahami ayat 6 dalam Surat Al-Kafirun ini, tentuny ia akan menentang keras bentuk loyal pada orang kafir dan berlepas diri dari mereka. Salah satu bentuk loyal pada orang kafir yang terlarang adalah dengan menghadiri perayaan mereka.

Surat Al-Kafirun digolongkan sebagai Surat Makkiyah yang mencakup 6 ayat. Nama surah Al-Kafirun diambil dari kata yang muncul pada ayat pertama surat ini, yaitu Al Kaafiruun yang memiliki arti orang-orang kafir.

Adapun inti dari Surah Al-Kafirun ini adalah bahwa seorang muslim dilarang untuk bertoleransi atau berkompromi dalam soal akidah atau mencampuradukkan ajaran agama.

Sebab Diturunkannya Surat Al-Kafirun

Pada masa penyebaran Islam di Mekkah yang dilakukan oleh Rasulullah Saw, kaum Quraisy menentang Rasulullah Saw dan tak henti-hentinya mencari cara untuk menghentikan ancaman Islam terhadap kepercayaan nenek moyang mereka.

Pada salah satu upaya yang dilakukan kaum Quraisy, mereka berusaha mengjukan sebuah proposal kepada Rasulullah Saw, yang dimana isinya adalah penawaran “Jika Rasulullah Saw mau memuja Tuhan mereka, maka merekapun akan memuja Tuhan sebagaimana konsep Islam. Sejak saat itulah surah ini (Al-Kafirun) diturunkan untuk menjawa hal itu.

Makna ayat dari surat Al-Kafirun berisi seruan pada orang-orang musyrik secara terang-terangan bahwa kaum muslimin berlepas diri dari segala bentuk ibadah kepada selain Allah Swt., yang mereka lakukan secara lahir dan batin.

Seruan dari surat ini bahwa orang musrik tidak menyembah Allah dengan ikhlas dalam beribadah, yaitu mereka tidak beribadah murni hanya kepada Allah. Ibadah yang dilakukan oleh orang-orang musyrik disertai dengan kesyirikan dan tidaklah disebut ibadah.

Surat Al-Kafirun dan Artinya

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

 

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَ


Latin: qul yā ayyuhal-kāfirụn
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!

لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ

Latin: lā a’budu mā ta’budụn
Artinya: aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُ

Latin: wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud
Artinya: dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,

وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْ

Latin: wa lā ana ‘ābidum mā ‘abattum
Artinya: dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُ

Latin: wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud
Artinya: dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

Latin: lakum dīnukum wa liya dīn
Artinya: Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

Tafsir Surat Al-Kafirun

Tafsir Sufi Al-Kafirun 1: Katakan, wahai orang-orang yang hatinya kufur karena terhijab dari Allah, hingga matahatinya buta, lalu hanya memihak hawa nafsu, setan, dunia, dan segala hal selain Allah.

Tafsir Sufi Al-Kafirun 2: Aku tidak menyembahmu, karena yang kamu sembah bukanlah Tuhan. Tetapi ilusi tentang Tuhan, atas nama Tuhan, sehingga jadi berhala-berhala kegelapan. Aku adalah Qalbu yang kemilau Cahaya-Nya, tak mau memihak gairah nafsumu pada kegelapan.

Tafsir Sufi Al-Kafirun 3: Kamu pun tak akan pernah menuhankan apa yang aku sembah, karena jika dirimu memasuki Cahaya-Nya, akan terbakar dalam siksa hijab di neraka kegelapanmu. Akulah dilimpahi Cahaya hingga bersambung dengan-Nya. Kamu tidak.

Tafsir Sufi Al-Kafirun 4: Dan aku tidak menyembah dalam perbudakan nafsumu sebagaimana perbudakanmu. Mustahil aku menyembah pada yang sesungguhnya tidak ada. Ilusimu hijab yang memblokir dirimu, hingga bayangan kau sembah sebagai kenyataan.

Tafsir Sufi Al-Kafirun 5: Kamu dengan segala dusta kegelapanmu jangan pernah mengklaim telah menyembah apa yang aku sembah. Jangan lihat Cahaya-Ku dengan mata gelap tertutupmu.

Tafsir Sufi Al-Kafirun 6: Bagimu agamamu yang memperbudak dirimu dalam siksa hijab, dengan kesesatan hawa nafsumu. Dan bagiku agamaku dengan limpahan Cahaya Ridho, Fadhal dan Rahmat-Nya, sehingga aku menyembah-Nya, Dari-Nya, Kepada-Nya, Bersama-Nya, Bagi-Nya.

Tafsir Surat Al-Kafirun oleh Direktur Sufi Center KH M. Luqman Hakim

Nah, itulah artikel pembahasan mengenai lafadz lakum dinukum waliyadin beserta artinya yang merupakan ayat ke-6 dari surat al-kafirun. Demikian artikel mengenai salah satu lafadz dalam bahasa Arab yang sering digunakan dalam percakapan dan semoga bermanfaat.

Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Kafirun
https://tafsirweb.com/37398-quran-surat-al-kafirun.html
https://rumaysho,com/2146-lakum-diinukum-wa-liya-diin.html
http://www.nu.or.id/post/read/103307/kh-luqman-hakim-jelaskan-tafsir-sufi-surat-al-kafirun

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *