La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin merupakan amalan doa yang dipanjatkan oleh Nabi Yunus ketika beliau berada di perut ikan paus selama 40 hari. Yunus adalah tokoh yang ada dalam kitab-kitab suci agama samawi.
Dalam agama Islam, Yunus dianggap sebagai nabi pilihan Allah dan orang saleh sesuai yang disebutkan dalam al-Qur’an. Nabi yunus merupakan salah satu nabi pilihan Allah Swt yang ditugaskan untuk berdakwah atau menyampaikan wahyu kepada umatnya (rasul).
Berdoa menjadi salah satu bentuk ikhtiar seorang muslim dalam memohon sesuatu kepada Allah SWT. Begitu juga yang dilakukan oleh Nabi Yunus, ketika beliau terjebak di dalam perut ikan paus beliau membaca doa “la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin“.
Doa tersebut kini lebih dikenal dengan doa Nabi Yunus. Lalu, apa arti dari doa tersebut dan apa saja manfaatnya, berikut penjelasan arti, arab dan manfaatnya.
La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin
La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin adalah doa yang dipanjatkan oleh Nabi Yunus ‘alaihi as-salam ketika ditelan dan berada di perut ikan besar selama 40 haru. Adapun arab, latin dan artinya adalah sebagai berikut.
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Latin: La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin
Artinya:
Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.
Doa tersebut juga merupakan potongan ayat surah Al-Anbiya ayat 87. Makna dari doa tersebut adalah mengakui kesalahan dan menampakkan betapa kita membutuhkan bantuan Allah menjadi sebab-sebab dikabulkannya doa kita.
Kisah Nabi Yunus Ditelah Ikan Besar
Sebelum ditelan oleh ikan besar dan memanjatkan doa tersebut, Nabi Yunus diutus oleh Allah untuk berdakwah dan mengajak penduduk Ninawa untuk beriman kepada Allah SWT. Setelah berdakwah bertahun-tahun penduduk Ninawa masih tidak mau menerima ajaran Nabi Yunus.
Karena penduduk Ninawa masih tetap menyembah patung berhala, Nabi Yunus kemudian menyerah dan memutuskan untuk meninggalkan kaumnya. Ia kemudian pergi ke negeri lain untuk melanjutkan dakwahnya dengan berlayar bersama sebuah kapal yang ditemuinya.
Ketika berlayar, kapal yang ditumpangi Nabi Yunus diterpa badai yang sangat dahsyat dan gelombang yang tinggi. Meskipun barang-barang dikapal sudah dikurangi, kapal tersebut masih oleng. Akhirnya nahkoda kapal memutuskan untuk melakukan pengundian dengan mengeluarkan satu penumpang dari kapal.
Setelah melakukan tiga kali pengundian secara berturut-turut, terpilihlah Nabi Yunus. Nabi Yunus yang terpilih menerima keputusan itu dengan ikhlas. Ia menyakini bahwa ini merupakan balasan dari Allah karena telah mengabaikan tugasnya dan meninggalkan kaumnya tanpa mendengar perintah dari Allah terlebih dahulu.
Akhirnya, Nabi Yunus menceburkan diri ke laut. Di saat itu Allah mengutus seekor ikan paus untuk menelan Nabi Yunus. Alhasil, Nabi Yunus terjebak dalam perut ikan paus selama 40 hari lamanya.
Ditengah situasi antara hidup dan mati, Nabi Yunus menyadari bahwa tidak ada yang bisa menyelamatkannya selain Allah. Kemudian, Nabi Yunus memohon pertolongan Allah dengan memanjatkan doa “la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin“.
Dalam doa tersebut Nabi Yunus mengakui bahwa dirinya termasuk ke dalam orang-orang zalim karena telah mengabaikan amanah untuk menjalankan dakwah kepada umatnya. Setelah terus-menerus berdzikir kepada Allah, akhirnya Allah menerima taubat Nabi Yunus, dan memerintahkan ikan puas untuk memuntahkannya ke daratan.
Surat Al-Anbiya Ayat 87
Kisah Nabi Yunus tersebut diabadikan di Al-Qur’an dalam surah Al-Anbiya ayat 87 sebagai berikut.
وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Artinya:
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”.
Baca juga: Arti Al-Mumit – Tulisan Arab, Makna, Dalil dan Contoh
Nah itulah dia artikel tentang lafadz “la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin” yang merupakan doa yang dipanjatkan Nabi Yunus ketika ditelan ikan besar. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang lafadz-lafadz dalam agama Islam dan semoga bermanfaat.