Kritik Karya Seni Rupa adalah penilaian atau penghargaan terhadap karya-karya seni rupa, seperti lukisan, gambar, patung, atau grafik melalui proses analisis dan interpretasi terhadap sebuah karya. Dalam kritik karya seni rupa terdapat beberapa unsur di dalamnya, yaitu fungsi, bentuk dan jenis kritik karya seni rupa.
Berikut merupakan tujuan, manfaat, fungsi, jenis, dan bentuk kritik karya seni rupa, beserta penjelasan masing-masing.
Daftar Isi
Tujuan Kritik Karya Seni Rupa
Tujuan kritik karya seni rupa adalah untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni rupa. Adapun tujuan lainnya adalah sebagai berikut.
- Untuk memahami suatu karya seni rupa.
- Untuk menghargai suatu karya seni rupa.
- Untuk menumbuhkan kepedulian terhadap suatu karya seni rupa.
- Untuk implementasi agar menghargai berbagai perbedaan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat Kritik Karya Seni Rupa
Manfaat kritik karya seni rupa adalah meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap suatu karya seni rupa, serta dapat digunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan juga hasil karya seni.
Adapun manfaat kritik karya seni rupa lainnya adalah sebagai berikut.
- Menumbuhkan jiwa apresiator.
- Memberikan dorongan motivasi bagi seniman.
- Memperkuat jiwa para seniman untuk terus berkarya.
- Sebagai landasan pacu para seniman untuk memperbaiki ilmunya.
Fungsi Kritik Karya Seni Rupa
Fungsi kritik karya seni rupa dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Menjembatani persepsi dan apresiasi dan estetika karya seni rupa, antara pencipta (perupa), karya, dan penikmat seni. Komunikasi antara karya seni yang disajikan kepada penikmat (publik) seni membuahkan interaksi timbal balik antarkeduanya.
- Mendeteksi kelemahan, mengupas kedalam, serta membangun kekurangan bagi perupa pada karya seninya.
- Membantu memahami karya, serta meningkatkan wawasan dan pengetahuannya terhadap karya seni yang berkualitas bagi penikmat seni.
Jenis Kritik Karya Seni Rupa
Kritik seni beradasarkan tujuan dan kualitasnya mempunyai empat tipe kritik seni. Secara teori tupi-tipe tersebut merujuk kepada siapa yang menggunakan kritik.
1. Kritik Populer
Kritik populer adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi massa atau umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja, lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Dalam tulisan kritik populer, umumnya digunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam.
2. Kritik Jurnalistik
Kritik jurnalistik adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melalui media massa, khususnya surat kabar. Kritik ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik jurnalistik sangat cepat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, terutama karena sifat dari media massa dalam mengomunikasikan hasil tanggapannya.
3. Kritik Keilmuan (Ilmiah)
Kritik keilmuan merupakan jenis kritik yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan, dan kepekaan yang tinggi untuk menilai atau menanggapi sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan sering dijadikan referensi bagi para kolektor atau kurator institusi seni, seperti museum, galeri, dan balai lelang.
4. Kritik Kependidikan
Kritik kependidikan merupakan kegiatan kritik yang bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini umumnya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas seni yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik jenis ini termasuk yang digunakan oleh guru di sekolah umum dalam penyelenggaran mata pelajaran pendidikan seni.
Pemahaman terhadap keempat kritik seni dapat mengantar nalar Anda untuk menentukan pola pikir dalam melakukan seni kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri (kriteria), media (alat: bahasa), cara (metode), sudut pandang, sasaran, dan materi yang tidak sama. Keempat kritik tersebut memiliki fungsi yang menekankan mata pelajaran penddikan seni.
Bentuk Kritik karya Seni Rupa
Selain pembagian tersebut, berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan dikenal pula beberapa bentuk kritik, yaitu sebagai berikut.
1. Formalitas
Kritik ini lebih pada penilaian aspek-aspek formal, seperti konfigurasi unsur-unsur pembentukannya, prinsip penataannya, serta teknik, bahan, dan media yang digunakan dalam berkarya seni.
2. Ekspresivitas
Kritik ekspresivitas lebih pada penilaian berdasarkan kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh perupa melalui sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini umumnya menganggapi kesesuaikan atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
3. Instrumentalitas
Kritik ini cenderung pada penilaian berdasarkan kemampuannya mencapai tujuan, moral, religius, politik, atau psikologi. Dalam praktiknya, penggunaan jenis kritik seni ini disesuaikan dengan jenis dan tujuan perbuatan karya seni rupa.
Baca juga: Pengertian Kritik Tari
Nah, itulah artikel tentang fungsi kritik karya seni rupa, tujuan kritik karya seni rupa, manfaat kritik karya seni, bentuk kritik karya seni rupa, dan jenis kritik karya seni rupa. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan dan semoga bermanfaat.