Kontravensi adalah salah satu jenis interaksi sosial yang sifatnya disosiatif. Kontraversi ini berada di tengah persaingan dan juga pertentangan. Meskipun begitu, kontravensi sendiri sebenarnya secara singkat diartikan sebagai pertentangan.
Daftar Isi
Pengertian Kontravensi
Kontravensi merupakan suatu proses sosial yang berada di antara persaiangan dan pertentangan. Kontravensi ditandai dengan adanya sikap ketidakpastian, keraguan, penolakan dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kontravensi adalah suatu proses persaingan dan pertikaian yang ditandai dengan gejala ketidakpastian mengenai diri pribadi seseorang dan juga perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang.
Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker, kontravensi adalah suatu sikap sosial yang dilandasi atas rasa ketidakpercayaan yang terjadi pada suatu individu atau kelompok sosial masyarakat. Dimana sikap ini kemudian menjadi acuan untuk melakukan proses pemberontakan dengan mengeyampingkan kepentingan perdamaian.
Jadi, kontravensi adalah suatu proses sosial yang berada di antara persaingan persaingan dan pertentangan. Secara umum kontravensi ditandai dengan adanya sikap keraguan, ketidakpastian, penolakan dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka.
Penyebab Kontravensi.
Penyebab kontravensi yaitu adanya perbedaan pendirian kalangan tertentu dengan kalangan lain di masyarakat. Wujud kontravensi dapat berupa sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun terang-terangan. Selain itu perbedaan kepentingan dan pendapat yang terjadi di antara kalangan masyarakat tertentu juga bisa menimbulkan kontravensi sosial.
Bentuk Kontravensi
Setidaknya terdapat lima bentuk kontravensi, yaitu sebagai berikut.
- Kontravensi umum, yaitu penolakan keengganan, perlawanan, protes, gangguan, kekerasan, dan mengancam.
- Kontravensi sederhana, yaitu menyangkal pernyataan orang lain di depan umum, memaki-maki orang lain melalui selebaran, mencerca, dan memfitnah.
- Kontravensi intensif, yaitu penghasutan, penyebaran desas-desus, dan mengecewakan pihak lain.
- Kontravensi rahasia, yaitu pengkhianatan, pengingkaran janji, dan menyebarluaskan rahasia pihak lain.
- Kontravensi taktis, yaitu intimidasi, ancaman, provokasi, mengejutkan lawan, atau taktik yang dijalankan partai-partai politik untuk memenangkan pemilu.
Contoh Kontravensi
Berikut adalah 5 contoh kontravensi dalam kehidupan sehari-hari.
- Mahasiswa yang tidak menyetujui kebijakan pemerintah menyuarakan aspirasinya melalui demo.
- Teman yang berkhianat dan diam-diam menyebarkan rahasia kita kepada orang lain.
- Seorang anak yang bertengkar dengan orang tuanya di rumah.
- Tindakan provokasi dan penghasutan yang terjadi di daerah konflik.
- Perasaan tidak suka anggota osis terhadap sang ketua osis, namun disimpan di dalam hati dan tidak diutarakan.
- Perasaan tidak suka warga yang disimpan di dalam hati terhadap pribadi Pak RT.
Dampak Kontravensi
Secara umum kontravensi menimbulkan konflik. Dalam skala kecil kontravensi hanya menimbulkan rasa tidak suka kepada orang lain yang sifatnya personal. Namun jika sudah dalam skala besar dapat menimbulkan hilangnya rasa kepercayaan, ketidakpuasan, rasa kebencian, rasa takut, kemarahan, tertekan, pertengkaran dan bahkan bisa menimbulkan peperangan.
Kontravensi juga memiliki dampak positif, diantaranya tidak menimbulkan kerusuhan yang terlalu ricuh, memberikan kesatuan yang kuat (solidaritas) jika kontravensi sudah teratasi, dan yang paling penting bisa menjadi pendorong perubahan sosial yang lebih baik.
Nah, itulah pengertian mengenai kontravensi beserta penyebab, bentuk, contoh dan dampak dari kontravensi. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai kontravensi dan semoga bermanfaat.