Setiap daerah memiliki nilai kegunaan yang berbeda-beda dan nilai kegunaan menjadi salah satu nilai esensial atau dasar dalam geografi. Oleh karena itu geografi memiliki konsep di dalamnya yang disebut dengan konsep geografi.
Nilai kegunaan suatu wilayah/tempat di muka bumi bersifat relatif, artinya nilai kegunaan itu tidak sama, bergantung pada kebutuhan penduduk yang bersangkutan.
Sebagai contoh, penduduk yang tinggal di daerah pegunungan menganggap daerah pegunungan tidak memiliki nilai kegunaan karena mereka berorientasi pada sumber-sumber pertanian di daerah dataran subur di bagian bawah (kaki gunung).
Sebaliknya, penduduk kota menganggap pegunungan memiliki nilai kegunaan yang tinggi untuk rekreasi karena suasana alami pegunungan dapat menghilangan penat dari hiruk pikuk suasana perkotaan.
Dalam Ilmu geografi, terdapat sepuluh metode atau konsep esensial/dasar. Adapun 10 konsep geografi tersebut adalah sebagai berikut.
Daftar Isi
1. Konsep Lokasi
Konsep lokasi menjadi ciri khusus ilmu pengetahuan geografi. Secara pokok, konsep lokasi dibedakan menjadi dua, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.
Lokasi absolut adalah lokasi yang menunjukkan letak yang tetap terhadap sistem grid atau koordinat. Untuk menentukan lokasi ini harus menggunakan letak astronomis, yaitu berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
Lokasi absolut bersifat tetap dan tidak berubah. Selama standar perhitungan astronomis masih digunakan, titik lokasi tersebut tidak akan berubah.
Sedangkan lokasi relatif atau sering disebut dengan letak geografis adalah lokasi yang sifatnya berubah-ubah dan sangat berkaitan dengan keadaan sekitar.
Dalam konsep lokasi, suatu tempat di permukaan bumi akan mempunyai nilai tinggi apabila dihubungkan dengan kondisi sosial yang baik. Sebagai contoh, nilai dan harga lahan untuk pemukiman akan mahal jika berada pada lokasi yang strategis.
2. Konsep Jarak
Jarak dapat dinyatakan sebagai jarak tempuh, baik yang berkaitan dengan waktu perjalanan yang diperlukan maupun dengan satuan biaya angkutan. Adanya jarak akan berpengaruh terhadap faktor lainnya.
Sebagai contoh, hasil-hasil perkebunan harganya akan semakin mahal jika dijual ke daerah yang lebih jauh serta membutuhkan biaya transportasi yang banyak.
Jarak sebagai konsep geografi memiliki arti penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, maupun kepentingan pertahanan. Jarak mempunyai faktor pembatas yang bersifat alami.
Meskipun arti pentingnya bersifat relatif sejalan dengan kemajuan kehidupan dan teknologi. Jarak berkaitan erat dengan lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan atau keperluan pokok kehidupan, seperti air, tanah yang subur, dan pusat pelayanan.
Sejalan dengan kemajuan teknologi serta upaya efisiensi, jarak tempuh dan biaya angkutan antara dua tempat yang berjauhan akan berubah dari waktu ke waktu.
Jarak yang semula ditempuh berhari-hari dengan berjalan kaki, dapar ditempuh dengan waktu beberapa jam dengan kendaraan bermotor, kereta api, dan selanjutnya ditempuh dalam waktu beberapa menit menggunakan kapal terbang.
3. Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan dan komunikasi yang dapat dipakai sehingga keterjangkauan tidak terlalu berkaitan dengan jarak.
Sebagai contoh, suatu tempat dapat dikatakan terasing atau terisolasi jika tempat tersebut sulit dijangkau (dengan sarana komunikasi atau angkutan) dari tempat lain.
Wilayah yang bentuk morfologinya berupa rangkaian pegunungan tinggi, hutan lebat, rawa-rawa, atau gurun pasir yang luas merupakan penyebab suatu tempat kurang dapat dijangkau dari tempat lain.
Keterjangkauan umumnya berkaitan dengan perekonomian dan perkembangan teknologi. Tempat yang keterjangkauannya sangat rendah sulit mencapai kemajuan dan mengembangkan perekonomiannya.
4. Konsep Morfologi
Morfologi merupakan perwujudan bentuk daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah seperti erosi dan pengendapan atau sedimentasi. Melihat peristiwa tersebut, ada wilayah yang berbentuk pulau, pegunungan, daratan, lereng, lembah, dan dataran aluvial.
Morfologi daratan adalah perwujudan wilayah yang biasanya digunakan manusia sebagai tempat pemukiman, serta untuk usaha pertanian dan perekonomian.
Contoh penerapan konsep morfologi pemukiman penduduk pada umumnya berpusat pada daerah-daerah lembah sungai besar dan tanah datar yang subur. Wilayah pegunungan dengan lereng terjal sangat jarang digunakan sebagai pemukiman.
5. Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu gelaja yang terkait dengan aktivitas manusia, contohnya pengelompokan kawasan industri, pusat perdagangan, dan daerah permukiman.
6. Konsep Pola
Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, atau persebaran fenomena dalam ruang muka bumi, baik fenomena yang bersifat alami (aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan) maupun fenomena sosial budaya (permukiman, persebaran penduduk, dan mata pencaharian). Terdapat tiga pola dalam kajian geografi, yaitu seragam, acak, dan berkelompok.
Contoh penerapan konsep pola di kawasan perkotaan yaitu masyarakat membangun kawasan pemukiman dengan pola sedemikian rupa agar memudahkan masyarakat mencapai tempat kerja, sekolah, dan pasar sehingga mudah menciptakan kehidupan sehari-hari yang nyaman dan sejahtera.
Geografi mempelajari pola-pola bentuk dan persebaran fenomena, memahami makna atau artinya, serta berupaya untuk memanfaatkan dan mengintervensi atau memodifikasi pola-pola agar mendapat manfaat yang besar.
7. Konsep Interaksi
Interaksi (Interdependensi) adalah kegiatan saling memengaruhi daya atau objek antara tempat yang satu dan tempat lainnya. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber daya alamnya dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan tempat lain.
Perbedaan tersebut mengakibatkan terjadinya interaksi antarwilayah. Interaksi antara daerah perdesaan dan perkotaan sangat penting perananya untuk pemenuhan kebutuhan hidup di antara keduanya.
Bentuk interaksi tersebut contohnya proses proses pengangkutan hasil pertanian dari desa ke kota dan proses pengangkutan mesin pertanian dari kota ke desa.
Interaksi juga terjadi antara kota yang satu dan kota yang lain, baik dalam bentuk pertukaran barang dan jasa maupun perpindahan penduduk. Interaksi keruangan terjadi antara unsur-unsur atau fenomena setempat dan fenomena alam ataupun kehidupan.
8. Konsep Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan suatu wilayah/tempat di muka bumi bersifat relatif, artinya nilai kegunaan itu tidak sama, bergantung pada kebutuhan penduduk yang bersangkutan.
Sebagai contoh, penduduk yang tinggal di daerah pegunungan menganggap daerah pegunungan tidak memiliki nilai kegunaan karena mereka berorientasi pada sumber-sumber pertanian di daerah dataran subur di bagian bawah (kaki gunung).
Sebaliknya, penduduk kota menganggap pegunungan memiliki nilai kegunaan yang tinggi untuk rekreasi karena suasana alami pegunungan dapat menghilangkah penat akan hiruk pikuk suasana perkotaan.
9. Konsep Diferensiasi Area
Wilayah pada hakikatnya adalah suatu perpaduan antara berbagai unsur, baik unsur lingkungan alam maupun sosial. Hasil perpaduan ini akan menghasilkan ciri khas bagi suatu wilayah (region).
Sebagai contoh, wilayah perdesaan dengan corak khas area persawahan sangat berbeda dengan wilayah perkotaan yang terdiri dari area permukiman, pusat-pusat perdagangan, dan terkonsentrasinya berbagai saran kehidupan.
Wilayah perdesaan dan perkotaan ini secara bersama-sama dan terus-menerus mengalami perubahan dari waktu ke watu (bersifat dinamis).
Diferensiasi area juga berakibat terjadinya interaksi penduduk antarwilayah, contohnya mobilitas penduduk (transmigrasi, urbanisasi, imigrasi, dan emigrasi) serta pertukaran barang dan jasa.
10. Konsep Keterkaitan Kerungan
Keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan adalah derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena lain di suatu tempat atau ruang.
Fenomena yang dimaksud adalah fenomena alam dan fenomena kehidupan sosial, contohnya keterkaitan antara tingkat erosi dan kesuburan tanah. Semakin besar tingkat erosi, kesuburan tanah semakin berkurang.
Baca juga: 4 Prinsip Geografi dan Contohnya
Nah, itulah 10 konsep geografi secara umum beserta contohnya lengkap dengan penjelasan. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan mengenai materi pelajaran geografi dan semoga bermanfaa.