Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Geografi » 7 Komponen Penginderaan Jauh dan Penjelasannya

7 Komponen Penginderaan Jauh dan Penjelasannya

2 min read

Manusia adalah makhluk dinamis yang senantiasa berkembang. Adanya kebutuhan manusia terhadap pentingnya data dan informasi yang akurat tentang permukaan bumi menjadi pendorong bagi perkembangan dan kemajuan teknologi penginderaan jauh.

Pengindraan jauh merupakan salah satu bagian dari ilmu geografi untuk memperoleh gambaran objek di atas permukaan bumi. Adapun pengertian dan komponen penginderaan jauh adalah sebagai berikut.

Pengertian Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah, atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, atau gejala yang dikaji.

Dalam penginderaan jauh, objek yang diindra atau yang ingin diketahui berupa objek di permukaan bumi, dirgantara, atau antariksa.

Alat yang digunakan untuk melakukan pengindraan jauh adalah sensor. Sensor berfungsi melacak, mendeteksi, dan merekam suatu objek di bumi dalam daerah jangkauan tertentu.

Komponen Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh merupakan suatu sistem karena terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu. Komponen-komponen dalam penginderaan jauh yaitu sebagai berikut.

1. Sumber Tenaga

Dalam penginderaan jauh harus ada sumber tenaga, baik sumber tenaga alamiah (sistem pasif) maupun sumber tenaga buatan (sistem aktif). Sistem pasif tenaga yang digunakan adalah tenaga elektromagnetik yang berasal dari sinar matahari.

Adapun sistem aktif tenaga yang digunakan adalah tenaga buatan (berupa gelombang mikro). Tenaga ini mengenai objek di permukaan bumi yang kemudian dipantulkan ke sensor.

Fungsi tenaga dalam penginderaan jauh adalah menyinari objek permukaan bumi dan memantulkannya kepada sensor.

Jumlah tenaga yang diterima oleh objek di setiap tempat berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.

  • Waktu penyinaran, jumlah energi yang diterima oleh objek pada saar matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Semakin banyak energi yang diterima objek, semakin cerah warna objek tersebut.
  • Sudut datang sinar matahari memengaruhi jumlah energi yang diterima bumi.
  • Bentuk permukaan bumi, permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaan lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopograsi kasar dan berwarna gelap sehingga daerah bertopografi haus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas.
  • Keadaan cuaca, kondisi cuaca pada saat pemotretan memengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan energi untuk sampai ke objek. Sebagai contoh, kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil penginderaan jauh menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.

2. Atmosfer

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi permukaan bumi. Sebelum mengenai objek, energi yang dihasilkan sumber tenaga merambat melalui atmosfer.

Atmosfer bersifat selektif terhadap panjang gelombang sehingga hanya sebagian kecil tenaga elektromagnetik yang dapat mencapai permukaan bumi dan dimanfaatkan untuk pengindraan jauh.

Bagian spektrum elektromagnetik yang mampu melalui atmosfer dan dapat mencapai permukaan bumi disebut jendela atmosfer. Jendela atmosfer yang paling banyak digunakan dalam penginderaan jauh adalah spektrum.

3. Objek

Objek adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam penginderaan jauh, antara lain atmosfer, biosfer, hidrosfer, dan litosfer. Interaksi antara tenaga dan objek terlihat pada rona yang dihasilkan.

Setiap objek memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam memantulkan dan memancarkan tenaga. Objek yang banyak memancarkan tenaga akan tampak cerah pada citra, sedangkan objek yang pantulannya sedikit akan tampak gelap.

4. Sensor

Tenaga yang datang dari objek di permukaan bumi diterima dan direkam oleh sensor. Tiap sensor mempunyai kepekaan tersendiri terhadap bagian spektrum elektromagnetik.

Di samping itu, juga mempunyai kepekaan dalam merekam objek terkecil yang masih dapat dikenali dan dibedakan terhadap objek lain atau terhadap lingkungan sekitarnya.

Kemampuan sensor untuk menyajikan gambaran objek terkecil ini disebut resolusi spasial. Semakin kecil objek yang dapat direkam oleh sensor, menandakan semakin baik kualitas sensor tersebut.

5. Wahana

Kendaraan yang membawa alat pemantau dinamakan wahana. Berdasarkan ketinggian peredaran wahana, tempat pemantauan atau pemotretan dari angkasa ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.

  • Pesawat terbang rendah sampai menengah (low to medium altitude aircraft) dengan ketinggian antara 1.000 sampai dengan 9.000 m dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan adalah citra foto (foto udara).
  • Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft) dengan ketinggian sekitar 13.000 m dari  permukaan bumi. Citra yang dihasilkan ialah foto udara dan multispectral scanner data.
  • Satelit dengan ketinggian antara 400 sampai dengan 900 km dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan adalah citra satelit. Satelit merupakan wahana yang digunakan untuk penginderaan jauh di luar angkasa.

6. Analisis Data

Analisis data dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan interpretasi secara visual, dan dapat pula dilakukan dengan cara numerik atau cara digital yaitu menggunakan komputer.

Foto udara umumnya diinterpretasi secara manual, sedangkan dta hasil penginderaan secara elektronik dapat diinterpretasi secara manual ataupun secara numerik.

7. Penggunaan Data

Penggunaan data (orang, institusi, atau pemerintah) merupakan komponen paling penting dalam penginderaan jauh karena para pengunalah yang dapat menentukan diterima atau tidaknya hasil penginderaan jauh.

Data yang dihasilkan mencakup wilayah smber daya alam suatu negara yang merupakan data yang sangat penting untuk kepentingan orang banyak sehingga data ini sangat pernting untuk dijaga penggunaannya.

Baca juga: 7 Keunggulan SIG (Sistem Informasi Geografis)

Nah, itulah pengertian mengenai penginderaan jauh beserta komponen-komponen penginderaan jauh lengkap beserta penjelasan. Demikian informasi yang dapat freedomsiana.id bagikan mengenai pengindraan jauh dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *