Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » IPA » Kimia Hijau adalah: Pengertian, Prinsip, dan Contohnya

Kimia Hijau adalah: Pengertian, Prinsip, dan Contohnya

2 min read

Kimia hijau adalah? Semua proses yang melibatkan satu atau lebih zat yang bereaksi kemudian menghasilkan zat yang berbeda yang dinamakan dengan proses kimia. Proses kimia lekat dengan kehidupan.

Banyak hal berkaitan dengan proses kimia, diantaranya reaksi fotosintesis pada tumbuhan hijau, reaksi pembuatan tempe, tape, dan reaksi perkaratan.

Selain itu ada reaksi yang merugikan, tetapi tidak selamanya sesuatu yang berbau kimia itu membahayakan. Kimia hijau adalah salah satu konsep tentang kimia yang bermanfaat dan tidak merugikan.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang tentang pengertian kimia hijau, prinsip, permasalahan, konsep, dan contohnya sebagai berikut.

Pengertian Kimia Hijau

Kimia hijau (Green Chemistry) adalah salah satu cabang ilmu kimia yang menerapkan prinsip pengurangan dan pembentukan zat berbahaya.

Kimia hijau merupakan suatu pendekatan pada perancangan, pembuatan, dan pemanfaatan produk-produk kimia agar dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia bagi lingkungan dan juga kesehatan.

Dengan demikian, kimia hijau menganjurkan desain produk dan proses kimia untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaan dan penbentukan senyawa-senyawa berbahaya.

Permasalahan Kimia Hijau

Kimia hijau merupakan bidang ilmu kimia yang berfokus pada penanganan permasalahan polusi. Misalnya seperti polusi udara. Udara tidak pernah ditemukan dalam keadaan murni sebab kondisi alamiah. Namun, aktivitas manusia akan semakin merusak kondisi udara yang layak menjadi tak layak lagi.

Sumber pencemaran udara ada lima macam yang merupakan penyebab utama (sekitar 90%) terjadinya pencemaran udara global di seluruh dunia, yaitu sebagai berikut.

  1. Gas karbon monoksida (CO).
  2. Gas-gas nitrogen oksigen (NOx).
  3. Gas hidrokarbon (CH).
  4. Gas belerang oksida (SOx).
  5. Partikulat-partikulat (padat dan cair).

Prinsip Kimia Hijau

Prinsip-prinsip dalam kimia hijau diterapkan guna memperbaiki kualitas lingkungan kita. Hal ini agar lingkungan tetap layak dan dapat diwariskan dalam kondisi baik untuk masa depan.

Sudah sejak lama ide, kepedulian, dan gerakan penanggulangan polusi digalakkan. Prinsip kimia hijau pertama kali dicetuskan oleh Paul Anastas pada tahun 1998 sebagai Father of Green Chemistry bersama John Warner.

Adapun 12 prinsip kimia hijau yang dicetuskan oleh Paul Anastas dan John Warner adalah sebagai berikut.

  1. Pencegahan (Prevention)
  2. Ekonomi atom (Atom Economy)
  3. Sintesis kimia yang tidak berbahaya (Less Hazardous Chemical Syntheses)
  4. Merancang bahan kimia yang lebih aman (Designing Safer Chemicals)
  5. Pelarut dan alat bantu yang lebih aman (Safer Solvents and Auxiliaries)
  6. Desain untuk efisiensi energi (Design for Energy Efficiency)
  7. Penggunaan bahan baku terbarukan (Use of Renewable Feedstocks)
  8. Mengurangi derivatif atau turunan (Reduce Derivatives)
  9. Katalisis (Catalysis)
  10. Desain untuk degradasi (Design for Degradation)
  11. Analisis real-time untuk pencegahan polusi (Real-time analysis for Pollution Prevention)
  12. Penggunaan bahan kimia yang Lebih Aman Secara Inheren untuk pencegahan kecelakaan (Inherently Safer Chemistry for Accident Prevention)

Baca juga: Penjelaskan 12 Prinsip Kimia Hijau

Konsep Kimia Hijau

Konsep kimia hijau pun mulai semakin dikenal dunia. Terlebih lagi, semenjak badan perlindungan kesehatan Amerika Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah dan mengurangi populasi.

Konsep kimia hijau melingkup pendekatan masalah lingkungan dengan metode yang didasarkan pada hal-hal sebagai berikut.

  • Pengurangan penggunaan bahan kimia.
  • Pengurangan pembuatan bahan bahan kimia berbahaya.
  • Meminimalisasi hasil bahan kimia yang berbahaya.
  • Pengawasan terhadap reaksi dan proses kimiawi yang digunakan.

Lingkup bahaya bahan kimia yang dimaksudkan meliputi aspek ancaman berupa toksisitas terhadap manusia, hewan, tumbuhan, dan ekosistem. Ancaman dapat berupa dampak fisik langsung atau perubahan genetik yang mungkin terjadi. Selain itu, terhadap lingkungan dapat brupa iklim global dan penipisan sumber daya alam.

Contoh Kimia Hijau

Adapun contoh penerapan kimia hijau yang sudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari​ yaitu sebagai berikut:

  1. Menggunakan energi alternatif sebagai pengganti sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui misalnya biogas, biodiesesl, biofuel, dan lain sebagainya.
  2. Melakukan tindakan 3R yaitu reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang), dan reduce (mengurangi).

Nah itulah dia artikel tentang pengertian kimia hijau, permasalahan, prinsip, konsep, dan contoh penerapan kimia hijau dalam kehidupan sehari-hari. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *