Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Kerajaan Islam di Maluku (Ternate dan Tidore)

Kerajaan Islam di Maluku (Ternate dan Tidore)

1 min read

Kerajaan Islam di Maluku,- Tanda-tanda awal kehadiran Islam di daerah maluku dapat diketahui dari sumber-sumber berupa naskah-naskah kuno dalam bentuk hikayat dari hikayat Hitu, hikayat Bacan, dan hikayat-hikayat setelmpat lainnya. Diantara kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Kepulauan Maluku yang menonjol dan akan dibicarakan terutama kerajaan Ternate dan Tidore.

Maluku dikenal sebagai pusat perdagangan rempah-rempah di kawasan Asia Tenggara. Salah satu pusat perdagangan adalah ternate yang penduduknya beragama Islam. Perkembangan Islam di Maluku tidak lepas dari peranana Sunan Giri (Salah satu Wali Sanga). Pengaruh Islam makin kuat dengan berdirinya kerajaan Islam dengan rajanya Zainal Abidin.

Di Maluku yang terletak di antara Sulawesi dan Papua terdapat dua kerajaan, Yakni Ternate dan Tidore. Kedua Kerajaan ini terletak di sebelah barat Pulau Halmahera di Maluku Utara. Kedua kerajaan itu pusatnya masing-masing di Pulau Ternate dan Tidore, tetapi wilayah kekuasaannya mencakup sejumlah pulau di Kepulauan Maluku dan Papua.

Perkembangan kerajaan Ternate dan Tidore Maluku tidak terlepas dari peranan raja-rajaa yang memerintah. Adapun raja-raja yang pernah memerintah kerajaan Ternate dan Tidore (Maluku) antara lain sebagai berikut.

a. Sultan Hairun
Sultan Hairun dalah salah seorang sultan Ternate yang menentang tindakan Portugis dalam memonopoli perdagangan untuk menyelesaikan pertentangan itu diadakan perundingan antara Ternate (Sulten Hairun) dan Portugis (Gubernur Lopez de Mesquita). Perdamaian dapat dicapai pada tanggal 27 Februari 1570. Namun, perundingan persahabatan itu hanyalah tipuan belaka, pagi harinya (28 Februari) ketika Sultan Hairun berkunjung ke Benteng Sao Paulo, ia ditangkap dan dibunuh.

b. Sultan Baabullah
Setelah kematian Sultan Hairun, rakyat bangkit menentang bangsa Portugis di bawah pimpinan Sultan Baabullah. Di tangan pimpinan Sultan Baabullah, orang-orang Portugis menyerah dan meninggalkan Ternate. Setelah kekalahan portugis Sultan Baabaullah meluaskan daerah kekuasaannya di Maluku.

c. Sultan Nuku
Sultan Nuku adalah pimpinan rakyat Tidore yang melawan VOC. Sultan Nuku berhasil dalam menyatukan Ternate dengan Tidore melawan VOC, tetapi tidak lama kemudian Sultan Nuku meninggal dunia dan diganti oleh Pattimura.

Sejak awal diketahui bahwa di daerah ini terdapat dua kerajaan besar bercorak Islam, yakni Ternate dan Tidore. Kedua kerajaan ini terletak di sebelah barat Pulau Halmahera di Maluku Utara. Kedua kerajaan itu pusatnya masing-masing di Pulau Ternate dan Tidore, tetapi wilayah kekuasaannya mencakup sejumlah pulau akni di Kepulauan Maluku dan Papua.

Ternate berhasil meluaskan wilayahnya dan membentuk Persekutuan Uli Lima dengan anggota Ambon, Bacan, Obi, dan Seram. Kerajaan Tidore juga berhasil memperluas pengaruhnya ke Makean Halmahera, Pulau Raja Ampat, Kai dan Papua yang disatukan dalam suatu persekutuan yang disebut Persekutuan Uli Siwa.

Daerah Maluku merupakan penghasil rempah-rempah yang sangat laku di pasaran Eropa. Oleh karena itu, bangsa Eropa banyak yang datang ke Maluku untuk mencari rempah-rempah. Mula-mula kerajaan Ternate dan Tidore dapat hidup berdampingan dan tidak pernah ada konflik. Setelah kedatangan bangsa Eropa di Maluku mulailah terjadi pertentangan. Kerajaan-kerajaan di Maluku tidak bersatu dalam menghadapi musuh dari luar, tetapi malah bersaing dan saling menjatuhkan. Pada tahun 1512, bangsa Portugis dan Spanyol datang dan memasuki Maluku. Portugis pada saat itu memilih bersahabat dengan Ternate. Spanyol yang datang kemudian bersahabat dengan Sultan Tidore. Pada tahun 1529, Portugis dengan dibantu oleh Ternate dan Bacan menyerang Tidore dan Spanyol. Dan peperangan itu, Portugis mengalami kemenangan sehingga dapat menguasai prdagangan rempah-rempah di seluruh Maluku.

Nah itulah sedikit informasi mengenai kerajaan Islam di Maluku, beserta raja-raja yang memimpin dan perlawanan melawan penjajah. Demikian artikel yang dapat saya bagikan dan semoga beramanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *