Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Kerajaan » Sejarah » Kerajaan Islam di Kalimantan

Kerajaan Islam di Kalimantan

2 min read

Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia diperkirakan oleh para ahli, kerjayaannya berlangsung pada abad ke-13 hingga abad ke-16. Timbulnya kerajaan-kerajaan Islam tersebut karena di dorong oleh perdagangan laut dengan pedagang-pedagang Islam dari Arab, Perisia, India, dan lain sebagainya.

Selain di Sumatera dan di Jawa, di Kalimantan juga terdapat beberapa kerajaan yang bercorak Islam. Diantara kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Pulau Kalimantan adalah sebagai berikut.

Kerajaan Islam di Kalimantan

Kerajaan-Kerajaan Islam di Kalimantan, antara lain sebagai berikut.

  1. Kesultanan Paser.
  2. Kesultanan Banjar.
  3. Kesultanan Kotawaringin.
  4. Kerajaan Pagatan.
  5. Kesultanan Sambas.
  6. Kesultanan Kutai Kartanegara.
  7. Kesultanan Berau.
  8. Kesultanan Sambaliung.
  9. Kesultanan Gunung Tabur.
  10. Kesultanan Pontianak.
  11. Kesultanan Tidung.
  12. Kesultanan Bulungan.

Kerajaan bercorak Islam di Pulau Kalimantan jumlahnya ada 12 di atas. Nah, kali ini kita akan membahas 2 dari dua belas kerajaan Islam di Kalimantan tersebut, yakni Kerajaan Pontianak dan Kerajaan Banjar (Banjarmasin. Berikut beberapa kerajaan Islam di Kalimantan.

Kerajaan Pontianak

Kerajaan Pontianak merupakan kerajaan yang terletak di Kalimantan barat, antara lain Tanjungpura dan Lawe. Menurut berita musafir Portugis, Tangjungpura dan Lawe sudah mempunyai kegiatan dalam perdagangan, baik dengan Malaka maupun Jawa, bahkan kedua daerah yang diperintahkan oleh Pate tunduk kepada kerajaan di Jawa yang diperintah oleh Pati Unus.

Pada abad ke-17, Kerajaan Tanjungpura dan Lawe berada di bawah pengaruh kekuasaan Kerajaan Mataram terutama dalam upaya perluasan politik dalam menghadapi ekspansi politik VOC.

Walaupun tidak diketahui dengan pasti kehadiran Islam di pontianak, ada pemberitaan bahwa sekitar abad ke-18 atau tahun 1720 ada rombongan pendakwah dan Tarim (Hadramaut) yang di antaranya datang ke Kalimantan barat untuk mengajarkan membaca Al-Qur’an, ilmu fikih, dan ilmu hadis.

Raja-Raja Kerajaan Pontianak

  • Syarif Abdurrahman Alkadrie (1771-1808 M).
  • Syarif Kasim Alkadrie (1808-1819 M).
  • Syarif Osman Alkadrie (1819-1855 M).
  • Syarif Hamid Alkadrie (1855-1872 M).
  • Syarif Yusuf Alkadrie (1872-1895 M).
  • Syarif Muhammad Alkadrie (1895-1944 M).
  • Syarif Thaha Alkadrie (1944-1945 M).
  • Syarif Hamid Alkadrie (1945-1950 M).

Salah satu pendakwah itu adalah Syarif Idrus bersama anak buahnya pergi ke Mempawah, kemudian menelusuri sungai ke arah laut memasuki Kapuas Kecil dan sampailah ke suatu tempat yang menjadi cikal bakal kota Pontianak. Selanjutnya, Syarif Idrus diangkat menjadi pemimpin dengan gelar Syarif Idrus bin Abdurrahman al-Aydrus.

Berita yang lain mengatakan bahwa pendakwah dari Tarim (Hadramaut) yang mengajarkan Islam dan datang ke Kalimantan bagian barat terutama di Sukadana adalah Habib Husin al-Gadri. Semula Habib Husin al-Gadri singgah di Aceh, kemudian ke Jawa. Sampai di Semarang bertemu dengan pedagang Arab yang bernama Syekh.

Habib Husin al-Gadri  kemudian berlayar ke Sukadana. Habib Husin al-Gadri mendapat banyak simpati dari raja (Sultan Matan) dan rakyatnya. Selanjutnya, Habib Husin al-Gadri pindah dari Matan ke Mempawah untuk syiar Islam.

Setelah beliau wafat digantikan putranya yang bernama Pangeran Sayid Abdurrahman Nurul Alam. Beliau pergi dengan sejumlah rakyatnya ke tempat yang kemudian dinamakan Pontianak. Di tempat inilah didirikan keraton dan masjid agung.

Kerajaan Banjar

Kerajaan Banjar

Kerajaan Banjar terletak di daerah Kalimantan Selatan, pusatnya di daerah hulu Sungai Nagara di Amuntai. Diperkirakan Kerajaan Banjar berdiri pada pertengahan abad ke-16.

Sumber Sejarah Kerajaan Banjar

  • Hikayat Banjar dan kronik Banjarmasin, menceritakan tentang kehidupan di Kerajaan Banjar.
  • Negarakertagama, menceritakan mengenai hubungan Kerajaan Daha sebagai kerajaan sebelum Kerajaan Banjar dengan Majapahit.

Raja-Raja Kerajaan Banjar

Berikut adalah raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Banjar.

  1. Sultan Suryanullah atau Raden Samudra (1520-1546 M), adalah raja Banjar Pertama. Pada masa pemerintahannya, Sultan Suryanillah meluaskan kekuasaan Kerajaan Banjar hingga ke Sambas, Batanglawai, Sukadana, Kotawaringin, Sampit, Madawi, dan Sambangan.
  2. Sultan Rahmatullah (1546-1570 M), adalah anak tertua Sultan Suryanullah. Pada masa pemerintahannya, Sultan Suryanullah masih membayat upeti kepada Kerajaan Demak yang pada saat itu sudah menjadi Kerajaan Pajang.
  3. Sultan Hidayatullah (1570-1595 M), adalah anak Sultan Rahmatullah. Pada masa pemerintahannya didampingi oleh Patih Kiai Anggadipa.
  4. Sultan Marhum Panembahan atau Sultan Mustain Billah (1595-1641 M). Pada masa pemerintahannya, ibu kota kerajaan dipindahkan ke Amuntai. Nama Sultan Mustain sangat disegani oleh kerajaan-kerajaan di sekitarnya.
  5. Sultan Adam (1825-1857 M). Pada masa pemerintahan Sultan Adam terjadi berbagai perselisihan, baik di kalangan kerajaan maupun dengan pihak Belanda dan Inggris.

Nah, itulah informasi mengenai kerajan-kerajaan Islam yang ada di Pulau Kalimantan, mulai dari kerajaan Paser hingga bulungan. Demikian artikel yang bisa freedomsiana.id bagikan mengenai Kerajaan islam di Indonesia, sekian dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *