Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Kerajaan » Sejarah » Kehidupan Kerajaan Demak

Kehidupan Kerajaan Demak

1 min read

Berdasarkan letak geografisnya, Kerajaan Demak terletak di Jawa Tengah, tepatnya terletak di Pantai Utara Jawa. Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa, yang pada awal munculnya Kerajaan Demak mendapat bantuan dari para bupati daerah pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah menganut agama Islam.

Sebelumnya Demak bernama Bintoro yang merupakan daerah vasal atau bawahan Kerajaan Majapahit. Berikut faktor-faktor yang mendorong berdirinya Kerajaan Demak.

Faktor Pendorong Berdirinya Kerajaan Demak

  • Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis yang menyebabkan para pedagang Islam mencari persinggahan dan perdagangan baru, misalnya di Demak.
  • Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak masih kerturunan Raja Majapahit Brawijaya V.
  • Raden Patah mendapat dukungan dari para wali yang sangat dihormati.
  • Banyak adipati pesisir yang tidak puas dengan Majapahit dan mendukung Raden Patah.
  • Mundur dan runtuhnya Kerajaan Majapahit.
  • Pusaka Kerajaan Majapahit sebagai lambang pemegang kekuasaan diberikan kepada Raden Patah.

Baca: Kerajaan Demak

Kehidupan Politik Kerajaan Demak

Kehidupan Politik Kerajaan Demak dibedakan berdasarkan Raja yang pernah memerintah Kerajaan Demak. Adapun beberapa raja yang paling berpengaruh di Kerajaan Demak adalah sebagai berikut.

1. Raden Patah (Tahun 1500-1518)

Menurut kitab Babad Tanah Jawi, Radenn Patah adalah keturunan raja terakhir Kerajaan Majapahit (Raja Brawijaya V dengan seorang putri dari Cina). Raden Patah diangkat oleh Kerajaan Majapahit menjadi raja bawahan Bintoro (Demak) dengan gelar Sultan Alam Akbar al-Fatah.

Setelah Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran, Demak melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit. Setelah itu, Raden Patah mendirikan kerajan Islam pertama di Jawa.

2. Adipati Unus (Tahun 1518-1521)

Keberanian Adipati Unus menyerang kedudukan Portugis di Malaka membuat Adipati Unus dijuluki Pangeran Sabrang Lor (pangeran yang pernah menyerang ke utara).

3. Sultan Trenggana (Tahun 1521-1546)

Sultan Trenggana dilantik menjadi raja Demak oleh Sunan Gunung Jati dengan gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin.Pada masa pemerintahan Sultan Trenggana, Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaan dan agama Islam berkembang lebih luas.

Kehidupan Budaya Kerajaan Demak

Salah satu hasil peninggalan budaya Kerajaan Demak adalah Masjid Agung Demak adalah Masjid Agung yang terkenal dengan salah satu tiangnya yang terbuat dari pecahan kayu (tatal). Oleh karena terbuat dari pecahan kayu, tiang tersebut diberi nama saka tatal. Pembangunan masjid ini dipimpin oleh Sunan Kalijaga.

Di pendopo masjid inilah Sunan Kalijaga meletakkan dasar-dasar perayaan sekaten yang tujuannya menyebarkan tradisi Islam. Tradisi tersebut sampai sekarang masih berlangsung di Yogyakarta dan Surakarta.

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Perekonomian Kerajaan Demak menitikberatkan pada sektor perdagangan dan pertanian. Dititikberatkan pada sektor perdagangan karena letak Kerajaan Demak yang sangat strategis yaitu berada di jalur lalu lintas pelayaran dan pedagangan antara penghasul rempah-rempah di wilayah Indonesia bagian timur dan Malaka sebagai pasar di Indonesia bagian barat.

Oleh karena itu, kemudian timbul keinginan Kerajaan Demak untuk menggantikan kedudukan Malaka sebagai pusat perdagangan, baik nasional maupun internasional.

Perekonomian di Kerajaan Demak dapat berkembang pesat dalam dunia maritim karena didukung oleh sketor pertanian. Kerajaan Demak mengusahakan kerja sama dengan daerah di pantai utara Jawa yang telah menganut Islam. Oleh karena itu, tercipta persekutuan di bawah pimpinan Kerajaan Demak.

Kehidupan Sosial Kerajaan Demak

Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak telah diatur sesuai dengan ajaran Islam. Namun, ada juga masyarakat yang menjalankan tradisi lama. Oleh karena utu, munculah kehidupan sosial masyarakat yang merupakan perpaduan antara agama Islam dan tradisi lama (Hindu-Buddha).

Baca juga: Kehidupan Kerajaan Demak

Nah, itulah dia artikel tentang kehidupan Kerajaan Demak, mulai dari kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang Kerajaan Demak dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *