Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Kehidupan Ekonomi Pada Masa Pemerintahan Orde Baru

Kehidupan Ekonomi Pada Masa Pemerintahan Orde Baru

1 min read

Kehidupan Ekonomi Pada Masa Pemerintahan Orde Baru – Masa Orde Baru dikenal juga dengan masa pembangunan Indonesia. Berkaitan dengan pembangunan kesejahteraan penduduk, maka kali ini saya akan sedikit berbagai mengenai peningkatan kesejahteraan penduduk pada masa Orde Baru.

Strategi mendahulukan pembangunan bidang pertanian disertai dengan pemerataan pemenuhan kebutuhan dasar rakyat yang meliputi penyediaan kebutuhan pangan, peningkatan gizi, pemerataan pelayanan kesehatan, keluarga berencana (KB), pendidikan dasar, air bersih, dan perumahan sederhana. Strategi ini dilaksanakan secara konsekuen dalam setiap Repelita.  Dengan strategi ini pemerintah telah berhasil mengurangi kemiskinan air. Hasilnya adalah jumlah penduduk miskin di Indonesia makin berkurang.

Baca: Kehidupan Politik Bangsa Indonesia Pada Masa Orde Baru

Pada tahun 1970-an ada 60 orang diantaranya yang hidup miskin dari setiap 100 orang penduduk. Jumlah penduduk miskin ini sangat besar, yaitu sekitar 55 juta orang. Penduduk Indonesia yang miskin ini terus berkurang jumlahnya dari tahun ke tahun. Pada tahun 1990 tinggal 15 orang yang masih hidup miskin dari setiap 100 orang. Hanya sedikit negara yang berhasil menurunkan jumlah kemiskinan penduduknya secepat pemerintah Indonesia. Prestasu ini membuat rasa percaya diri bangsa Indonesia bertambah tebal. Pada waktu Indonesia memulai membangun tahun 1969, penghasilan rata-rata per jiwa rakyat Indonesia hanya sekitar 70 dolar Amerika pertahun.Bahkan, tahun 1993, penghasilannya sudah di atas 600 dolar amerika.

Selain menurunnya jumlah penduduk miskin dan meningkatnya penghasilan rata-rata penduduk sebagaimana penjelasan di atas, juga harapan hidup masyarakat telah meningkat. Jika pada awal tahun 1970-an penduduk Indonesia mempunyai harapan hidup rata-rata 50 tahun, maka dalam tahun 1990-an harapan hidup itu telah meningkat menjadi lebih dari 61 tahun. Dalam kurun waktu yang sama, angka kematian bayi menurun dari 142 untuk setiap 1.000 kelahiran hidup menjadi 63 untuk setiap 1.000 kelahiran hidup. Sementara itu, pertumbuhan penduduk juga dapat dikendalikan melalui program Keluarga Berencana (KB). Selama dasawarsa 1970-an laju pertumbuhan penduduk mencapai sekitar 2,3% pertahun. Pada awal tahun 1990-an, angka tadi sudah dapat diturunkan menjadi sekitar 2,0% per tahun.

Pada masa Orde Baru, sektor pertanian harus dibangun lebih dahulu, dan harus diringkatkan produktivitasnya. Bertumpu pada sektor pertanian yang makin tangguh tersebut, kemudian dibangun sektor-sektor lainnya. Pemerintah membangun berbagai prasarana pertanian, seperti irigasi, dan perhubungan, cara-cara bertani dan teknologi pertanian yang baru diajarkan dan disebarluaskan kepada para petani melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan, penyediaan pupuk dengan pembangunan pabrik-pabrik pupuk

Baca: Kebijakan Ekonomi Pada Masa Orde Baru

Kebutuhan pembiayaan para petani disediakan melalui kredit perbankan. Pemasaran hasil-hasil produksi mereka diberikan kepastian melalui kebijakan-kebijakan harga dasar dan kebijakan stok beras oleh pemerintah (Badan Urusan Logistik atau Bulog). Strategu yang mendahulukan pembangunan pertanian tersebut telah berhasil mengantar bangsa Indonesia berswasembada beras, menyebarkan pembangunan secara luas kepada rakyat, dan mengurangi kemiskinan di Indonesia.

Sejak tahun 1969 sampai dengan tahun 1992, produksi pada sangat meningkat. Dalam tahun 1968 produksi pada mencapai 17.156 ribu ton dan pada tahun 1992 naik menjadi 47.293 ribu ton yang berarti meningkat hampir tiga kalinya. Perkembangan ini berarti bahwa dalam periode yang sama, produksi beras per-jiwa meningkat dari 95,9 kg menjadi 154,0 kg per-jiwa.

Prestasi yang besar, khususnya di sektor pertanian, telah mengubah posisi Indonesia dari negara pengimpor beras terbesar di dunia dalam tahun 1970-an menjadi negara yang mencapai swasembada pangan sejak tahun 1984. Kenyataan bahwa swasembada pangan yang tercapai pada tahun itu, juga selama lima tahun terakhir sampai dengan tahun berakhir Repelita V tetap dapat dipertahankan kesejahteraan penduduk. Baca juga: 6 Pelita (Pembangunan Lima Tahun) Pada Masa Orde Baru

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *