Orang-orang spanyol dan Portugis dapat dikatakan sebagai pelopor dalam pelayaran dan penjelajahan untuk mencari daerah baru penghasil rempah-rempah. Dalam perkembangannya terjadi perseteruan antara Spanyol dan Portugis yang ingin menguai wilayah lain di dunia. Hal tersebut mengundang keprihatinan Paus Yulius II.
Untuk menjaga kerukunan antara kedua negara tersebut, diadakan perjanjian pembagian wilayah. Perjanjian berlangsung di Tordesillas, Spanyol pada tanggal 7 Juni 1494. Adapun isi perjanjian adalah wilayah di luar Eropa dibagi menjadi dua dengan garis meridian 1.550 km sebelah barat kepulauan Tanjung Verde, belahan timur dimiliki oleh Portugis dan belahan barat dikuasai oleh Spanyol.
Dengan diprakarsasi oleh Christophorus Columbus, orang-orang Spanyol merencanakan melakukan penjelajahan samudra untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah.
Berdasarkan pengetahuan bahwa dunia ini bulat, Christophorus Columbus mengajukan permohonan bantuan kepada raja Spanyol untuk berlayar mencari sumber rempah-rempah ke dunia Timur. Permintaan itu dipenuhi dengan memberikan tiga kapal yang bernama Pinta, Nina, dan Maria beserta 88 orang pelaut. Ketika Columbus tiba di Kepulauan Bahama, Columbus merasa dirinya telah sampai di kepulauan Hindia yang merupakan sumber rempah-rempah.
Columbus mengira telah sampai di tanah Hindia. Oleh karena itu, penduduk yang menempati menempati daerah setempat disebut degan orang-orang Indian. Tempat mendarat Columbus tersebut dinamakan San Salvador. Selanjutnya, rombongan Columbus kembali berlayar dan mendarat di Haiti. Merasa ekspedisinya telah berhasil, rombongan Columbus bertolak kembali ke Spanyol untuk melapor kepada Ratu Isabella.
Pada tahun 1493 Columbus sampai di Spanyol dan kedatangannya disambut dengan sukacita, bahkan karena keberhasilan Columbus mendarat di Kepulauan Bahama dan Haiti, Columbus diakui sebagai penemu daerah baru, yaitu Benua Amerika.
Sejarah Kedatangan Bangsa Spanyol ke Indonesia
Keberhasilan Columbus tersebut mendorong para pelaut yang lain untuk melanjutkan penjelajahan samudra ke dunia Timur. Ekspesidi tersebut dipimpin oleh Magellan/Magelhaens atau yang umum menyebut Ferdinand Magelhaens beserta seorang kapten kapal yang bernama Sebastian del Cano.
Dari catatan-catatan yang telah dikumpulkan Columbus, Magelhaens mengambil jalur yang mirip dilayari Columbus. Setelah berlayar, Magelaens beserta rombongan mendarat di ujung selatan benua yang ditemukan Columbus (Amerika). Ditempat tersebut terdapat selat yang sempit yang kemudian dinamakan Selat Magellan.
Dengan melalui selat tersebut Magelhaens terus berlayar meninggalkan Samudra Atlantik dan memasuki Samudra Pasifik. Setelah berlayar sekitar tiga bulan, pada bulan Maret 1521 Magelhaens mendarat di Pulau Guam, kemudian melanjutkan penjelajahannya dan pada April 1521 sampai di Kepulauan Massava (kemudian dikenal dengan Filipina). Magelhaens menyatakan bahwa daerah yang ditemukannya sebagai koloni Spanyol.
Tindakan Magelhaens tersebut mendapat tentangan dari penduduk setempat (orang Mactan) dan terjadilah pertempuran. Dalam pertempuran tersebut Magelhaens terdesak dan terbunuh. Selanjutnya, rombongan yang selamat melanjutkan penjelajahan ke arah selatan dan dipimpin oleh Sebastian del Cano.
Pada tahun 1521, mereka sampai di Kepulauan Maluku yang merupakan tempat penghasil rempah-rempah. Setelah itu rombongan yang dipimpin oleh Sebastian del Cano berlabuh ke Tidore dan disambut baik oleh Kesultanan Tidore (ketika itu, di Maluku sedang terjadi persaingan antara Ternate dan Tidore). Sambutan tersebut tentu beralasan Kesultanan Tidore yang terlibat persaingan dalam perdagangan rempah-rempah, sehingga Kesultanan Tidore membutuhkan sekutu untuk mengimbangi Ternate yang sudah terlebih dahulu bersekutu dengan bangsa Portugis.
Baca juga: Sejarah Kerajaan Ternate dan Tidore
Nah, itulah dia artikel tentang sekarah kedatangan bangsa Spanyol ke Indonesia beserta kronologinya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang salah satu materi sejarah Indonesia, dan semoga bermanfaat.