Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia

Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia

1 min read

Berita keberhasilan Columbus menemukan daerah baru sampai pada raja Portugis (sekarang terkenal dengan sebutan Portugal), Manuel I, Raja Portugis memangil Vasco da Gama untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudra mencari tanah Hindia. Vasco da Gama mencari jalan agar lebih cepat sampai ke tanah Hindia.

Sebelum Vasco da Gama mendapat perintah melakukan ekspedisi, sudah ada pelaut Portugis (Bartholomeus Diaz) yang melakukan pelayaran mencari daerah Timur dengan menelusuri pantai barat Afrika. Pada tahun 1488 karena adanya serangan ombak yang besar, terpaksa Bartholomeus Diaz mendarat di suatu ujung selatan Benua Afrika, kemudian tempat tersebut dinamakan Tanjung Harapan. Bartholomeuz Diaz tidak melanjutkan penjelajahannya dan memilih kembali ke negaranya.

Untuk memulai penjelajahannya, Vasco da gama pada bulan Juli 1497 berangkat dari Pelabuhan Lisabon. Vasco da Gama juga mengambil rute yang pernah dilalui Bartholomeus Diaz. Rombongan Vasco da Gama juga singgah di Tanjung Harapan. Atas petunjuk dari pelaut bangsa Moor yang telah disewanya, Vasco da Gama melanjutkan penjelajahan dan berlayar menyusuri pantai timur Afrika kemudian berbelok ke kanan untuk mengarungi Lautan Hindia (Samudra Hindia).

Baca: Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

Pada tahun 1498, Vasco da Gama sampai di Kalikut (kalkuta), India dan juga Goa di pantai barat India. Ternyata rombongan Vasco da Gama sudah menyiapkan patok batu yang disebut batu padrao yang sudah diberi pahatan lambang bola dunia. Setiap daerah yang disinggahi diberi patok batu padrao sebagai tanda bahwa daerah yang ditemukan tersebut milik Portugis. Di Goa, India, Vasco da Gama berhasil mendirikan kantor dagang. Dengan kesuksesan tersebut, raja Portugis mengangkat Vasco da Gama sebagai penguasa di Goa atas nama pemerintah Portugis.

Setelah beberapa tahun tinggal di India, orang-orang Portugis menyadari bahwa India bukan daerah penghasil rempah-rempah. Orang-orang Portugis mendapat kabar bahwa Malaka adalah kota pusat perdagangan rempah-rempah. Selanjutnya, dipersiapkan ekspedisi yang dipimpin Alfonso de Albuquerque untuk menguasai Malaka.

Pada tahun 1511 armada Portugis berhasil menguasai Malaka. Dengan menguasai Malaka, Portugis semakin mendekati kepulauan Nusantara dan mereka mengetahui tempat penghasil rempah-rempah yaitu di kepulauan Nusantara, khususnya di Kepulauan Maluku.

Keuntungan yang Diperoleh Portugis

Pada waktu itu, Kerajaan Malaka diperintah oleh Sultan Mahmud Syah (1488-1511). Dengan dikuasasinya Malaka. Portugis memperoleh dua keuntungan yaitu sebagai berikut.

  1. Portugis akan menguasasi jalur pedagangan penting di Asia, termasuk perdagangan rempah-rempah.
  2. Malaka dapat dijadikan batu loncatan untuk menguasasi perdagangan rempah-rempah di Maluku. Oleh karena itu, kemudian Portugis membangun basis militer yang kuat di Malaka.

Tindakan Portugis tersebut mendapat protes dan perlawanan dari berbagai pihak, seperti pada tahun 1512 terjadi perlawanan yang dilancarkan oleh seorang pemuka masyarakat yang bernama Pate Kadir (Katir). Namun karena senjata Portugis lebih lengkap, Pate Kadir dapat dipukul mundir dan kemudian meloloskan diri sampai ke Jepara dan Demak.

Tindakan Portugis memonopoli perdagangan juga mendapatkan perlawanan dari penguasa Demak. Pasukan Demak di bawah pimpinan Pati Unus melancarkan perlawanan dari penguasa Demak. Pasukan Demak di bawah pimpinan Pati Unus melancarkan perlawanan terhadap Portugis di Malaka. Namun, serangan pasukan Demak (yang diperkuat dengan bergabungnya Pate Kadir) belum mampu menandingi Portugis.

Baca juga: Kedatangan Bangsa Spanyol ke Indonesia

Nah, itulah artikel tentang sejarah kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia beserta kronologinya. Demikian artikel yang dapat kami bagikan tentang salah satu sejarah Indonesia tentang kolonialisme, dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *