Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Penjaskes » Tips » Kecelakaan Renang (Penyebab, Menghindari, Pertolongan)

Kecelakaan Renang (Penyebab, Menghindari, Pertolongan)

1 min read

Olahraga renang selain menyengkan dan menyehatkan juga memiliki resiko dalam pelaksanaanya. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga kematoan akibat tenggelam. Oleh karena iu, sebelum memasuki air, perenang harus mencari tahu kedalaman kolam renang, sungai, atau laut. Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus deras atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan dilarang untuk berenang.

Untuk lebih aman dalam berenang, langkah baiknya jika kita mengenali beberapa penyebab kecelakaan dan cara menolong seseorang jika terjadi suatu kecelakaan di kolam renang.

1. Penyebab Kecelakaan

Kecelakaan dapat terjadi karena beberapa faktor. Anda harus dapat memhami beberapa hal yang dapat menyebabkan kecelakaan sehingga Anda dapat bertindak lebih hati-hati. Kecelakaan dapat terjadi karena kurangnya keterampilan, pengetahuan, pengawasan, kehati-hatian, dan juga karena kadaan fisik yang kurangb baik. Beberapa faktor penyebab kecelakaan di air antara lain sebagai berikut.

  • Tidak melakukan pemanasan (warming-up) sebelum latihan berenang.
  • Tidak mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang.
  • Tidak menguasai teknik berenang yang baik.
  • Terlalu lelah atau terlalu lama berenang.
  • Sarana dan prasarana kolam yang kurang memadai.

2. Cara Menghindari Kecelakaan

Berikut beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar terhindar dari kecelakaan saat berada di kolam renang.

  • Mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang.
  • Menggunakan peralatan berenang yang baik.
  • Melakukan pemanasan yang cukup sebelum berenang.
  • Menguasai salah satu teknik berenang atau minimal teknik mengapung di air.
  • Melakukan sarapan atau makan minimal 2 jam sebelum latihan berenang.
  • Lebih berhati-hati dalam berenang.
  • Menghindari latihan tenang yang berlebihan atau terlalu lelah.

3. Bentuk-Bentuk Pertolongan

Pertolongan yang dilakukan harus sesuai dengan keadaan korban.

a. Pertolongan pada Korban yang Masih dalam Keadaan Sadar
Pada korban yang masih dalam keadaan sadar, Anda dapat memberikan pertolongan dengan cara berikut.

  1. Memberikan pertolongan dengan peralatan yang tersedia seperti ban dan pelampung atau barang lain yang dapat mengapung. Penggunaannya diikatkan pada setulas tali sehingga mudah ditarik.
  2. Melakukan pertolongan langsung kepada korban jika korban berada dalam dasar kolam atau terapung-apung di permukaan air.
  3. Jika korban masih dapat menggerakkan anggota tubuh (akibat tidak lancar berenang), pertolongan dapat dilakukan dengan mendorong tubuh korban ke arah sisi kolam secara perlahan-lahan.
b. Pertolongan pada Korban dalam Keadaan Tidak Sadar
Ketika dapat menolong korban yang tidak sadar dengan cara-cara berikut.
  1. Pada korban yang masih di air dapat dilakukan back stroke saving action, yaitu penolong berenang dalam keadaan telentang dengan melakukan gerak kaki seperti gaya katak dan memosisikan tubuh di bawah korban. Posisi korban dalam keadaan berbaring, muka dan hidung korban berada di permukaan air dengan salah satu lengan atau kedua lengan menarik dagu korban. Lakukan gerakan renang secara perlahan-lahan ke tepi.
  2. Pada korban yang telah diangkat ke tepi dan ditempat yang nyaman lakukan penyelamatan dengan Sistem Resusitasi Jantung dan Paru (RJP).
Nah, itulah sedikit informasi mengenai beberapa akibat kecelakaan dan pertolongan aktivitas di air. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai materai penjaskes dan semoga dapat membantu.
Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *