Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Kebijakan yang Dikeluarkan Jepang Terhadap Bekas Jajahan Belanda

Kebijakan yang Dikeluarkan Jepang Terhadap Bekas Jajahan Belanda

57 sec read

Selamat datang “Saudara tua” – Pada awal-awal masuknya militer Jepang ke Indonesia mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat Indonesia. Hal ini dilihat dari sikap tokoh-tokoh Nasionalis seperti Ir. Soekarno dan Moh. Hatta yang bersedia melakukan kerja sama dengan pihak Jepang. Sementara itu, ketika pada masa pemerintahan kolonial Belanda, mereka bersikap nonkooperatif.

Ada beberapa faktor pendorong yang menyebabkan mereka bersikap kooperatif, diantaranya akan lahirnya kebangkitan bangsa-bangsa Timur dan ramalan Jayabaya yang terkenal dengan meramalkan akan datangnya orang kate yang akan berkuasa di Indonesia, setelah seumur jagung dan setelah dianggap sebagai suatu kemenangan bangsa-bangsa Asia atas Eropa, sehingga akan mengikis adanya anggapan bangsa Baray sebagai bangsa yang tak terkalahkan. Bagi pemerintah militer Jepang, kerja sama dengan tokoh-tokoh nasionalis diharapkan akan menarik dukungan massa demi kepentingan perang Jepang.

Sesudah pendudukan militer Jepang mulai berkuasa, ada beberapa kebijakan yang dikeluarkan terhadap bekas jajahan Hindia-Belanda. Pertama, Jepang berusaha menghapuskan semua pengaruh Barat di dalam masyarakat Indonesia. Kedua, segala kekuatan dimobilisasi untuk mendorong tercapai kemenangan perang Asia Timur Raya.

Dengan demikian, pendidikan pun diarahkan pada tujuan yang dianggap suci, yaitu untuk mencapai kemakmuran bersama Asia Timur Raya dengan Jepang yang bertindak sebagai pemimpin. Oleh sebab itu, segala kekuatan dan sumber-sumber yang ada diarahkan pada peperangan guna mencapau tujuan Jepang.

Pada awalnya, pemerintah militer Jepang bersikap baik terhadap bangsa Indonesia, tetapi akhirnya sikap baik itu berubah sedikit demi sedikit menampakkan wajah aslinya. Apa yang ditetapkan pemerintah Jepang sebenarnya bukan untuk mencapai kemakmuran dan kemerdekaan Indonesia, melainkan demi kepentingan dan tujuan perang Jepang semata.

Tetapi setelah pemerintah Jepang mengetahui betapa besarnya hasrat bangsa Indonesia terhadap kemerdekaan, maka mulailah propaganda-propaganda tersebut yang seolah-olah demi kepentingan bangsa Indonesia.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *