Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » IPA » Pengertian » Keanekaragaman Hayati (Pengertian, Faktor, Jenis, Kegiatan, Pelestarian)

Keanekaragaman Hayati (Pengertian, Faktor, Jenis, Kegiatan, Pelestarian)

4 min read

Keanekaragaman Hayati – Di sekitar lingkungan tempat kita tinggal, pastinya banyak ditemui berbagai jenis makhluk hidup, mulai dari binatang hingga tumbuhan. Berbagai jenis binatang tersebut bisa berupa hewan ayam, hewan peliharaan seperti kucing, anjing, serangga, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk jenis tumbuhan bisa kita temui, seperti buah mangga, jambu, pisang, pepaya, rerumputan dan lain sebagainya di sekitarkita. Masing-masing makhluk tersebut memiliki apa yang namanya ciri khas tersendiri, sehingga terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup yang secara umum disebut dengan keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman hayati tersebut bisa terbentuk dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia, karena adanya keseragaman dan keanekaragaman dalam sifat atay ciri makhluk hidup itu sendiri. Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan. Sekarang ini keanekaragaman hayati mengalami tekanan yang cukup tinggi, karena kemajuan teknologi yang bisa mengubah fungsi berbagai flora dan fauna sebagai hasil hutan. Hal tersebut tentunya bisa mendatangkan degradasi pada lingungan. Oleh karena itulah, keanekaragaman hayati perlu untuk dilestarikan.

Pengertian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati atau keanekaragaman makhluk hidup (biodiversity) adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup segala sesuatu bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya. Diantaranya dapat mencakup gen, spesies tumbuhan/hewan dan mikroorganisme ekosistem, serta proses ekologi makhluk hidup tersebut.

Jadi, secara singkat Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman di dalam makhluk hidup beserta proses ekosistem dan ekologi tempat makhluk hidup tinggal. Atau dapat juga diartikan sebagai kondisi keanekaragaman bentuk dari kehidupan makhluk hidup dalam ekosistem atau bioma tertentu.

Keanekaragaman hayati tidak menyebar merata di seluruh bumi, dan setiap belahan bumi memiliki ciri khusus makluk hidup yang berbeda-beda, dan itu yang membuatnya unik. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh iklim, suhu, relief dan keadaan tanah.

Keanekaragaman hayati sebenarnya telah ditemukan di bumi miliaran tahun lalu dari proses evolusi bumi. Asal muasal kehidupan yang ada di bumi ini belum diketahui kebenarannya, bahkan belum diketahui secara pasti dalam dunia sains. Dalam penjelasan saind sekitar 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi ini hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme uniseluler lainnya. Selain itu, secara periodik dan eventual terjadi kepunahan besar-besaran terhadap makhluk hidup di bumi akibat aktivitas bumi, iklim, dan juga pengaruh dari luar angkasa.

Faktor Penyebab Timbulnya Keanekaragaman Hayati

Faktor yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman hayati diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Unsur Iklim dan cuaca
Iklim adalah rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif panjang atau lama. Iklim dipengaruhi oleh perubahan musim, seperti dipengaruhi oleh musim yang berubah-ubah pada setiap periode tertentu. Sedangkan cuaca adalah keadaan suhu, tekanan udara, angin, curah hujan, dan sinar matahari pada waktu dan tempat tertentu. Unsur iklim dan cuaca diantaranya adalah temperatur, udara, kelembapan, angin, dan curah hujan.

2. Relief tanah (daratan)
Relief tanah (daratan) adalah perbedaan tinggi da rendahnya permukaa bumi yang terjadi di darat. Bentuk relief daratan cukup beragam mulai dari bentuk tonjolan tanah, cekungan, hingga daratan yang luas. Selama tenaga endogen dan eksogen masih ada atau masih membuat gerakan, maka relief tanag masih akan terus mengalami perubahan.

3. Keadaan tanah
Keadaan tanah atau kondisi tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun atas mineral dan bahan organik. Contoh dari keadaan tanah seperti keadaan suhu, kelembapan tanah, dan kekeringan pada tanah.

Jenis-jenis Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati masih dibagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Keanekaragaman gen
Keanekaragaman gen adalah sebuah materi genetik yang menentukan sifat maupun bentuk yang berbeda dari satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya (ciri khas). Keanekaragaman inilah yang menyebabkan dan mendasari adanya keanekaragaman yang kaya pada suatu spesies. Contoh keanekaragaman gen seperti mangga gadung, mangga arum manis, mangga golek.

2. Keanekaragaman jenis
Keanekaragaman jenis adalah keanekaragaman yang ditemukan diantara makluk hidup yang berbeda jenis. Keanekaragaman jenis menunjukkan variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis (interspesies) dalam satu marga. Contoh keanekaragaman jenis seperti padi dan gandum yang masih termasuk ke dalam  Familia Graminae.

3. Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman ekositem adalah keanekaragaman dimana susunan biotik dan abiotik jenis ekosistem di permukaan bumi tidak sama karena dipengaruhi oleh ekosistem. Lingkungan abiotik sangatlah berpengaruh terhadap komposisi biotik. Contoh keanekaragaman ekosistem, seperti ekosistem padang rumput, dan ekosistem pantai.

Kegiatan Manusia yang merugikan Keanekaragaman Hayati

Ada beberapa kegiatan manusia yang secara langsung maupun tidak langsung bisa memiliki pengaruh yang merugikan keanekaragaman hayati, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

2. Eksploitasi SDA yang bertebihan
Eksploitasi SDA yang berlebih adalah sebuah cara dimana mengambil sejumlah kekayaan alam secara berlebih tanpa memikirkan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan hidup yang ada disekitarnya.

3. Pembukaan hutan
Pembukaan hutan adalah sebuah pekerjaan yang mengambil bagian hutan untuk dijadikan lahan baru. Pembukaan hutan biasanya digunakan bukan untuk kepentingan hutan, melainkan untuk kepentingan individu maupun kelompok. Alhasil dengan melakukan pembukaan hutan, bisa mengancam habitat mahluk yang hidup di hutan tersebut, serta flora dan fauna yang hidup di dalamnya.

4. Budidaya monokultur dan dampak negatif rekayasa genetika
Budidaya monokultur dan rekayasa genetik bisa berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati, karena hasilnya akan sama seperti induk atau perpaduan dari beberapa individu yang akan mengurangi keanekaragaman individu yang ada.

Kegiatan Manusia yang Menguntungkan Keanekaragaman Hayati

Kegiatan manusia yang bisa merugikan keanekaragaman makhluk hidup bisa diatasi dan dicegah dengan melakukan kegiatan yang bisa membuat keanekaragaman itu lestari, berikut kegiatan diantaranya:

1. Penghijauan (reboisasi)
Penghijauan atau Reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang gundul, yaitu dengan cara menanami lahan yang kosong tersebut dengan bibit atau tumbuhan yang baru. Dengan melakukan reboisasi akan membuat lahan tersebut dipenuhi dengan tumbuhan baru, yang tentunya akan menjadi habitat baru dari makhluk hdiup.

2. Penangkaran
Penangkaran adalah perbuatan pembiakan satwa dan flora di luar habitas asli makhluk hidup tersbeut. Penangkaran juga harus ada campur tangan (budidaya) manusia supaya bisa terlaksana,

3. Perlindungan alam
Perlindungan alam adalah sistem pemanfaatan SDA yang sesuai dengan kebutuhan guna memelihara dan melindungi SDA agar tidak terjadi kerusakan. Selain itu, pelindungan alam dilakukan guna menjaga ekosistem habitat makhluk hidup, dari orang yang tidak bertanggung jawab.

4. Perkawinan silang
Perkawinan silang adalah perkawinan antara 2 jenis makhluk hidup yang sama namun dengan spesies yang berbeda. Tujuannya agar spesies yang hampir punah bisa bertahan (tidak punah) dengan mengawin silangkan degan spesies lain yang berkerabatan.

Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Melestarikan keanekaragaman hayati atau makhluk hidup bisa dilakukan oleh manusia degan 2 cara yaitu secara in situ dan ek situ. Berikut masing-masing pengertiannya.

1. Pelestarian in situ, yaitu pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) hayati di habitat atau di tempat aslinya. Contoh: taman nasional Komodo, cagar alam, Suaka Margasatwa.

Baca: Klasifikasi Makhluk Hidup (Tujuan, Manfaat, Sistem, Tingkatan)

2.Pelestarian ex situ, yaitu pelestarian yang dilakukan dengan memindahkan ke tempat lain yang lebih cocok bagi perkembangan kehidupannya. Contoh: kebun binatang, dan taman safari.

Nah, itulah pengertian mengenai pengertian keanekaragaman hayati, faktor penyebab timbulnya keanekaragaman hayati, jenis-jenis keanekaragaman hayati, kegiatan manusia yang merugikan keanekaragaman hayati dan menguntungkan keanekaragaman hayati, dan keanekaragaman hayati. Demikian artikel yang dapat saya bagikan dan semoga bermanfaat untuk Anda.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *