Teks negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang bertujuan mencapai kesepakatan antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Kedua belah pihak yang melakukan negosiasi mempunyai hak terhadap hasil yang akan disepakati.
Hasil akhir dari negosiasi harus lah mempunyai persetujuan dari semua pihak sehingga semua pihak menerima hasil akhir dengan kesepakatan bersama.
Seperti halnya teks lain, teks negosiasi elain memiliki ciri-ciri, tujuan, manfaat, dan kaidah kebahasaanya sendiri. Adapun kaidah kebahasaan teks negosiasi beserta contohnya adalah sebagai berikut.
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
Sebuah teks negosiasi dikatakan baik jika mengikuti kaidah kebahasaan teks negosiasi. Adapun kaidah kebahasaan teks negosiasi antara lain sebagai berikut.
- Negosiasi umumnya berisi pasangan tuturan.
- Negosiasi menggunakan bahasa interogatif, misalnya saat menanyakan kepentingan.
- Negosiasi dilakukan dengan bahasa persuasif, yaitu bahasa yang digunakan untuk membujuk atau menarik perhatian, misalnya dalam kalimat: “Bagus itu, Bu. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir.”
- Negosiasi juga dilakukan dengan bahasa permohonan, misalnya dalam menawar harga kepada penjual.
- Menggunakan bahasa argumentatif, yaitu menjabarkan argumen secara logis dan didukung dengan fakta yang tepat.
- Menggunakan bahasa yang santun dan sopan. Tentunya dalam bernegosiasi kita harus menggunakan bahasa yang santun agar pihak kedua merasa dihargai.
Dalam sebuah teks negosiasi yang berbentuk dialog langsung, maka teks akan berbentuk percakapan antara penjual dan pembeli. Tuturan adalah kalimat-kalimat yang diucapkan selama proses negosiasi.
Saat proses negosiasi berlangsung, di antara kedua belah pihak yang bernegosiasi akan terjadi komunikasi dua arah, yang di antara pihak tersebut akan saling memberi respons secara langsung.
Oleh karena itu, dalam teks tersebut akan terdapat tuturan yang berpasangan.
Contoh Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
Perhatikan contoh tuturan berpasasangan teks negosiasi sebagai berikut!
- Penjual : “Selamat pagi, Pak, ada yang bisa saya bantu?” (mengucapkan salam)
- Pembeli : “Selamat pagi. Saya mau beli suvenir khas Bali untuk oleh-oleh.” (membalas salam)
Tuturan berpasangan dalam teks negosiasi tersebut yang kemungkinan berpola seperti berikut.
- Bertanya — menjawab/tidak menjawab.
- Meminta tolong — memenuhi/menolak permintaan.
- Meminta — memenuhi/menolak permintaan.
- Menawarkan — menerima/menolak tawaran.
- Mengusulkan — menerima/menolak usulan.
Baca juga: Contoh Teks Negosiasi Beserta Strukturnya di Sekolah
Nah, itulah dia artikel tentang kaidah kebahasaan dalam teks negosiasi beserta contohnya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang salah satu pelajaran bahasa Indonesia dan semoga bermanfaat.