Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Biologi » Pertanyaan » Kadal Berkembang Biak dengan Cara? Jawaban!

Kadal Berkembang Biak dengan Cara? Jawaban!

2 min read

Tahukah Anda? Bahwa setiap hewan, serangga atau reptil memiliki cara berkembang biak mereka sendiri-sendiri dan umumnya berbeda-beda. Cara berkembang biak pada hewan umumnya di kelompokkan menjadi tiga, yaitu ovipar, vivipar, dan ovovivipar.

Ovipar adalah cara hewan berkembang biak dengan cara bertelur, sedangkan vivipar adalah cara hewan berkembang biak dengan cara melahirkan. Sedangkan ovivipar merupakan cara berkembang biak hewan yang paling unik yaitu bertelur dan melahirkan,

Ovovivipar merupakan salah satu cara perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur dan beranak/melahirkan. Dimana ovovivipar ini bisa dibilang sebagai gabungan dari cara hewan berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar), dan beranak atau melahirkan (vivipar).

Nah, kali ini kita akan menjawab pertanyaan yang paling banyak dicari, yaitu kadal berkembang biak dengan cara apa? Berikut jawabannya.

Kadal Berkembang Biak dengan Cara?

Kadal berkembang biak dengan cara ovovivipar, yaitu berkembang biak dengan cara bertelur dan beranak/melahirkan.

Kadal merupakan salah satu hewan reptil yang berkembang biak dengan cara berteluk dan ditetaskan di dalam tubuh induk, kemudian anak tersebut akan dilahirkan.

Untuk lebih jelasnya mengenai cara perkembangbiakan hewan secara ovovivipar bisa dilihat pada penjelasan di bawah ini.

Pengertian Ovovivipar

Ovovivipar adalah cara perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur dan beranak atau melahirkan. Dimana embrio berkembang di dalam telur dan telur tersebut tetap berada di dalam tubuh induknya sampai menetas. Setelah cukup umur, anak hewan akan menetas dan keluar dari tubuh induknya seperti melahirkan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ovovivipar adalah cara reproduksi pada hewan yang dihasilkan dengan cara mengembangkan telur di dalam badan induknya, tetapi embrio tidak mendapat asupan makanan dari induknya.

Proses Perkembangbiakan Ovovivipar

Hewan yang melakukan perkembangbiakan dengan cara ovovivipar (bertelur dan melahirkan) pertama-tama akan melakukan pembuahan. Jika sudah terbentuk embrio, embrio tersebut akan berkembang di dalam telur dan telur tersebut masih berada di dalam tubuh induknya hingga telur menetas (tidak seperti ovipar yang akan dikeluarkan dari tubuh induknya).

Setelah telur menetas, individu baru atau anak hewan tersebut akan keluar dari tubuh induknya dengan cara melahirkan. Asupan makanan untuk embrio atau janin hewan ovovivipar tidak berasal dari induknya, melainkan berasal dari cadangan makanan yang ada di dalam telur itu sendiri, seperti halnya hewan ovipar (berkembangbiak dengan cara bertelur).

Jadi dengan demikian, ovovivipar adalah perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur tapi tidak dikeluarkan dari tubuh induknya, dan setelah menetas akan dikeluarkan seperti melahirkan.

Ciri-Ciri Hewan Ovovivipar

Secara umum, ciri yang paling menonjol dari hewan ovovivipar adalah pada embrionya berkembang biak dan tumbuh di dalam telur. Setelah telur cukup umur maka akan menetas di dalam tubuh induknya, kemudian dikeluarkan seperti melahirkan.

  • Embrio berkembang di dalam telur.
  • Telur berkembang di dalam tubuh sang induk (tidak dikeluarkan).
  • Janin atau embrio di dalam telur mendapatkan makanan dari cadangan makanan yang sudah ada di dalam telur.
  • Setelah cukup umur, telur menetas di dalam tubuh induknya dan akan keluar seperti melahirkan.

Contoh Hewan Ovovivipar

Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara ovovivipar (bertelur dan beranak) cukup banyak, terutama hewan reptik dan beberapa jenis ikan. Diantara jenis ikan yang berkembang biak dengan cara ovovivipar adalah ikan pari, ikan hiu, kuda laut, salamander, ikan badut.

Sedangkan untuk jenis reptil adalah kadal, iguana, bunglon, beberapa jenis ular (anaconda, ular boa) dan hewan mamalia platipus. Nah, berikut ini adalah beberapa jenis hewan ovovivipar beserta penjelasannya.

1. Kadal

Kadal adalah hewan reptil dalam kelompok reptilia bersisik dan berkaki empat ( namun ada juga yang tidak bekaki dan mirip ular, tapu bukan jenis ular) yang terdapat hampir di seluruh dunia. Kadal memiliki tubuh bersisik dan tekstur tubuhnya licin dan umumnya berkembang biak di dalam hutan.

2. Anakonda

Anakonda adalah salah satu jenis ular besar yang hidup di perairan air tawar dan sungai di daerah tropis Amerika Selatan, khususnya sungai Amazon. Jenis anakoda hijau merupakan ular terbesar di dunia saat ini yang hidup di air. Anakonda sendiri merupakan golongan ular boa yang juga berkembangbiak dengan cara ovovivipar.

3. Ikan Hiu

Ikan hidu merupakan salah satu jenis ikan dalam kelompok superordo Selachimorpha atau ikan dengan kerangka tulang rawan yang lengkap dengan tubuh ramping. Hidu merupakan hewan yang bernapas dengan menggunakan lima liang insang di samping. Hiu memiliki jenis yang cukup banyak mulai dari spesies hidy yang panjangnya hanya 22 cm, hingga jenis hiu paus yang mampu tumbuh hingga sekitar 12 meter

4. Salamander

Salamander adalah hewan dalam spesies amfibi (hidup di dua alam, yakni di air dan di daratan. Salamander berkembangbiak dengan cara ovovivipar (bertelur dan melahirkan). Hewan ini memiliki ciri seperti jadal dengan tubuh ramping, hidung pendek, dan ekor yang panjang. Salamander sebagai hewan yang umumnya hidup di habitat dekat air dan sepenuhnya tinggal di air sepanjang hidup mereka.

5. Platipus

Platipus adalah hewan semi-akuatik yang banyak ditemui dibagian timur benua Australia. Hewan ini tergolong dalam kelas Mamalia atau hewan yang menyusui anaknya. Platipis memiliki ciri yang paling khas, yaitu memiliki paruh yang menyerupai bebek dengan kaki berselapit.

Nah, itulah pengertian mengenai ovivipar atau hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan, beserta ciri, proses dan juga contoh hewan ovovivipar. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai hewan ovovivipar dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *