Jurnal penutup perusahaan dagang – Salam seperti halnya perusahaan jasa, perusahaan dagang juga memerlukan proses akuntansi. Dalam siklus akuntansi, perusahaan akan membuat laporan keuangan selama periode akuntansi berjalan.
Sebelum melanjutkan pencatatan akuntansi pada periode berikutnya, perusahaan perlu menyusun yang namanya jurnal penutup.
Bagaimana siklus penutupan akuntansi pada perusahaan dagang? Apa manfaat melakukan penutupan jurnal pada akhir periode akuntansi? Berikut informasi dan penjelasannya!
Daftar Isi
Jurnal Penutup Perusahaan Dagang
Pada prinsipnya, cara menyusun jurnal penutup pada perusahaan dagang tidak berbeda dengan penyusun jurnal penutup pada perusahaan jasa.
Dimana saldo pada akun sementara (nominal) seperti pada akun pendapatan, beban, dan prive ditutup atau dinolkan dengan cara menyusun jurnal penutup pada akhir periode akuntansi.
Dalam laporan keuangan terdapat yang namanya akun rill dan akun nominal. Dimana akun nominal harus dinolkan dengan menyusun jurnal penutup. Setelah akun-akun nominal ditutup akan menyisakan akun rill.
Akun rill berguna sebagai data awal dalam menyusun laporan keuangan periode akuntansi berikutnya. Adapun pengertian jurnal penutup adalah sebagai berikut.
Pengertian Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal untuk memindahkan saldo akun sementara (nominal) melalui ikhtisar laba/rugi pada akhir periode akuntansi.
Akun pendapatan dan beban merupakan akun nominal. Pengambilan pribadi (drive) juga termasuk akun nominal yang harus ditutup pada akhir periode. Sumber data untuk menyusun jurnal penutup berasal dari kertas kerja.
Secara umum, jurnal penutup digunakan sebagai penutup beberapa akun seperti pendapatan, beban, ikhtisar laba atau rugi, dan prive.
Melalui pembuatan jurnal penutup, segala bentuk akun akan dikembalikan ke angka 0 (nol) sehingga siap untuk memulai pencatatan dan pelaporan laporan keuangan perusahaan untuk tahun berikutnya. Jurnal penutup merupakan bagian penting dari perusahaan.
Tujuan Jurnal Penutup
Adapun Tujuan Jurnal Penutup adalah sebagai berikut.
- Menutup saldo yang terdapat pada semua akun sementara sehingga akun tersebut menjadi nol. Dengan jurnal penutup, akan dipisahkan antara jumlah saldo akun sementara periode ini dengan jumlah
saldo akun sementara pada periode berikutnya. - Memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban agar tidak tercampur dengan jumlah nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya.
- Agar saldo akun modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir periode akuntansi. Saldo akun modal akan sama dengan jumlah modal akhir yang dilaporkan neraca.
- Mempermudah ketika pemeriksaan karena telah dilakukan pemisahan transaksi yang terjadi antara
periode sekarang dengan transaksi pada periode akuntansi selanjutnya. - Menyajikan neraca awal periode berikutnya setelah dilakukan penutupan buku.
- Menyajikan informasi keuangan yang sebenarnya (riil) pada suatu perusahaan setelah dilakukan penutupan
buku (jurnal penutup). Akun yang sesungguhnya terdiri atas harta, kewajiban, dan ekuitas.
Dari Jurnal penutup, perusahaan dapat menilai kinerja perusahaan selama periode sebelumnya dan memperhitungkan langkah perusahaan selanjutnya.
Oleh karena itu, jurnal penutup harus dibuat dengan teliti dan tepat. Pembuatan jurnal penutup merupakan langkah tepat dalam mengakhiri suatu periode akuntansi.
Hal tersebut menjadikan jurnal penutup menjadi penting dalam siklus akuntansi. Dengan membuat jurnal penutup, suatu perusahaan akan mengetahui kinerja yang telah dilakukan selama periode tersebut.
Contoh Jurnal Penutup
Adapun contoh jurnal penutup tentang Eva Salon periode 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut.
Baca juga: Jurnal Pembalik – Pengertian, Fungsi dan Contohnya
Nah itulah dia artikel tentang pengertian jurnal penutup beserta tujuan dan contoh jurnal penutup. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang pelajaran ekonomi dan semoga bermanfaat.