Siapa sih yang tidak kenal dengan negara Jepang? Sebagian besar pasti mengetahui negara ini, karena Jepang merupakan salah satu negara paling maju di Benua Asia.
Kemajuan negara Jepang bisa dilihat dari berbagai produk yang dihasilkan seperti dalam bidang otomotif motor Honda, Suzuki, dan Yamaha. Dalam bidang elektronik seperti Panasonic, Sony, Canon. Belum lagi dari bidang animasi Anime dan mobil.
Walaupun menjadi salah satu negara paling maju dan paling berpengaruh di dunia, namun nyatanya Jepang menjadi salah satu negara yang mengalami penurunan jumlah penduduk setiap tahunnya.
Lalu apa penyebab Jepang mengalami penurunan jumlah penduduk tersebut? Berikut jawaban dan penjelasannya.
Daftar Isi
Jepang mengalami penurunan jumlah penduduk hal tersebut terjadi karena?
Jepang mengalami penurunan jumlah penduduk hal tersebut terjadi karena penduduk jepang sangat sibuk sehingga mengurangi keinginan memiliki anak. Sibuk yang dimaksud disini adalah sibuk kerja/bekerja.
Karena termasuk ke dalam negara Maju, Jepang menjadi negara yang menerapkan budaya kerja. Dimana waktu kerja rata-rata di Jepang berkisar antara 10 hingga 12 jam sehari, belum lagi jika harus lembur.
Oleh karena itu, karena mereka mempunyai semangat kerja dan disiplin yang tinggi, sehingga sebagian penduduk menunda kehamilan atau memiliki anak.
Biaya Hidup di Jepang Mahal
Alasan lainnya kenapa Jepang mengalami penurunan jumlah penduduk adalah karena biaya hidup di Jepang mahal. Jadi, orang Jepang akan berpikir ulang jika ingin memiliki anak, karena harus memikirkan biaya hidupnya nanti. Oleh karena itu, banyak orang Jepang yang menikah namun menunda kehamilan atau memiliki anak.
Menurut survei Expatistan, Jepang berada di posisi ketiga sebagai negara dengan biaya hidup paling mahal di Asia pada tahun 2020. Rata-rata orang Jepang membutuhkan biaya setidaknya ¥547,493 atau sekitar Rp 72,4 juta untuk yang sudah berkeluarga dan ¥309,245 atau Rp 41 juta untuk yang belum menikah.
Tingkat Bunuh Diri di Jepang Tinggi
Jepang menjadi salah satu negara dengan tingkat kasus bunuh diri tertinggi di Dunia. Mengutip CBS News, sepanjang tahun 2020 jumlah kasus kematian akibat bunuh diri di Jepang telah melebihi angka 17.000 kasus dan lebih tinggi dari kematian akibat Covid-19.
Sepertiga dari total kasusnya adalah kaum perempuan. Para perempuan tersebut memiliki tanggung jawab mengasuh anak, kehilangan pekerjaan, mengalami penurunan pendapatan dan banyak rasa tidak nyaman akibat pandemi.
Tingkat bunuh diri yang tinggi di Jepang tersebut juga yang menjadi penyebab kenapa Jepang mengalami penurunan penduduk setiap tahunnya.
Rata-Rata Menikah di Usia Lebih dari 25 Tahun
Jepang menjadi negara yang rata-rata penduduknya menikah di usia yang lebih dari 25 Tahun. Umur 25 tahun menurut orang Jepang terlalu muda untuk menikah, rata-rata wanita Jepang menikah di usia 29 tahun.
Penyebab kenapa orang Jepang enggan nikah di usia muda selain biaya hidup yang mahal juga karena sibuk bekerja atau lebih mementingkan pekerjaan. Orang Jepang umumnya akan menikah dan mempunyai anak jika keungannya sudah stabil.
Baca juga: Kebijakan Jepang di Indonesia Dalam Bidang Ekonomi
Nah itulah dia artikel mengenai pertanyaan “kenapa Jepang mengalami penurunan jumlah penduduk” beserta penjelasan lengkapnya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id tentang pertanyaan seputar Jepang dan semoga bermanfaat.