Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Seni Budaya » Jenis-Jenis Tari

Jenis-Jenis Tari

3 min read

Jenis-Jenis Tarian di Indonesia dan contohnya – Indonesia memiliki kekayaan budaya berupa tarian tradisional yang sangat banyak. Hampir di setiap wilayah Indonesia memiliki tarian tradisional yang begitu indah dan sarat makna. Tari tradisional bertumpu pada pola garapan tradisi yang begitu indah dan sarat makna. Tari tradisional bertumpu pada pola garapan tradisi yang kuat dan sudah mengalami perjalanan sejarah yang sangat panjang mengiringi kehidupan manusia itu sendiri. Tari tradisi memiliki karakteristik kedaerahan yang unik dan kental yang dapat dibedakan antara satu daerah dan daerah lainnya.

Gerak tari memiliki bentuk yang beraneka ragam, dan setiap tarian memiliki ciri khas atau keunikan geraknya masing-masing. Gerak tari tidak hanya terpaku pada gerak tari baku, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi gerak tari kreasi. Gerak dapat diperoleh melalui eksplorasi ataupun penjelajahan melalui proses berpikir, berimajinasi, merasakan, dan merespons suatu objek yang diperoleh melalui pancaindra. Objek tersebut bisa berupa benda, alam, suara, maupun rasa.

Seni Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam bentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Dalam seni tari terdapat dua hal yang sangat mendasar yaitu gerak dan ritme. Berikut jenis-jenis tari berdasarkan bentuk penyajian dan berdasarkan koreografi.

Jenis Tari Berdasarkan Bentuk Penyajiannya

Tari Rara Mendut

Berdasarkan bentuk penyajiannya, tari dibagi menjadi empat macam, yaitu tari tunggal, tari berpasangan, tari massal, dan drama tari. Berikut Penjelasan masing-masing jenis tari tersebut.

1. Tari Tungal

Tari Tunggal adalah jenis tari yang dimainkan oleh seorang penari. Contoh tari tunggal yaitu tari Gatotkaca, tari Klana Topeng, dan tari Panji.

2. Tari Berpasangan

Tari berpasangan adalah jenis tari yang dimainkan oleh dua penari yang satu dengan lainnya saling melengkapi. Dua penari itu bisa wanita semua atau laki-laki semua, bisa satu wanita yang lainnya laki-laki. Jenis tari ini ada yang berdiri dari beberapa pasangan. Contoh tari yang dibawakan oleh sepasang penari yaitu tari Damarwulan, tari Rara Mendut, dan tari Perang Sugriwo-Subali.

 

3. Tari Massal

Tari massal adalah tarian yang dibawakan oleh lebih dari satu orang penari tanpa ada unsur saling melengkapi. Beberapa contoh tari massal yaitu tari Gambyong dari Surakarta, tari Golek dari Yogyakarta, dan tari Mafia dari Papua.

4. Drama Tari

Drama tari dibawakan oleh beberapa orang penari. Drama tari disajikan dalam bentuk cerita yang terbagi atas bapak-bapak atau adegan-adegan. Beberapa contoh drama tari yaitu wayang wong dari Jawa Tengah, wayang topeng dari Cirebon, serta randai dan makyong dari Sumatra.

Jenis Tari Berdasarkan Koreografinya

Tari Klana Topeng

Berdasarkan koreografinya, tari dibagi menjadi empat macam, yaitu tari tradisonal, tari kreasi baru, tari kontemporer, dan tari modern. Berikut masing-masing penjelasan beserta macamnya.

1. Tari Tradisional

Tari tradisional merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada. Tarian ini diwariskan secara turun-temurun. Sebuah tarian tradisional biasanya mengandung nilai filosofis, simbolis, dan religius. Semua aturan ragam gerak tari tradisional, formasi, busana, dan riasnya hingga kini tidak banyak berubah. Tari tradisional dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.

a. Tari Tradisional Klasik

Tari tradisional klasik dikembangkan oleh para penari kalangan bangsawan istana. Aturan tarian biasanya baku atau tidak boleh diubah lagi. Gerakannya anggun dan busananya cenderung mewah. Fungsinya sebagai sarana upacara adat atau penyambutan tamu kehormatan. Contoh: tari Klana Topeng (Jawa Barat), tari Bedaya Serimpi (Jawa Tengah), tari Sanghyang (Bali), serta tari Pakarena dan tari Pajaga (Sulawesi Selatan).

Ciri-ciri tari tradisional klasik adalah sebagai berikut.

  • Pola-pola gerak sudah ditentukan.
  • Memiliki nilai seni yang tinggi.
  • Gerak yang diciptakan melampaui kebutuhan minimal yang dibutuhkan oleh konteksnya.
  • Tumbuh dan berkembang dari kalangan bangsawan.
  • Ukuran-ukuran keindahannya melampaui batas-batas daerah.

Baca juga: Fungsi Tari atau Tarian

b. Tari Tradisional Kerakyatan (Folkasik)

Berkembang di kalangan rakyat biasa. Gerakannya cenderung mudah ditarikan bersama serta iringan musiknya dan busananya relatif sederhana. Sering ditarikan pada saat perayaan sebagai tari pergaulan. Contoh: tari Jaipong (Jawa Barat), tari Payung (Melayu), dan tari Lilin (Sumatra Barat).

Ciri-ciri tari tradisional folkasik (tari rakyat) adalah sebagai berikut.

  • Pola-pola gerak sangat ditentukan dengan konteksnya sehingga tari rakyat biasanya memiliki tema tertentu.
  • Bersifat sosial dan memiliki nilai seni yang sedang.
  • Perbendaharaan geraknya terbatas sekadar cukup untuk memberikan aksen kepada peristiwa-peristiwa adat yang khas dari suku bangsa yang bersangkutan.
  • Berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
  • Terbatas pada wilayah adat tertentu.

2. Tari Kerasi

Tari kreasi baru merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap memelihara nilai artistiknya. Tari kreasi, baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar hingga kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi sehingga muncul istilah tari modern.

Pada garis besarnya, tari kreasi baru dibedakan menjadi dua golongan, yaitu sebagai berikut.

a. Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi

Tari kreasi baru berpolakan tradisi yaitu tari kreasi yang gerapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik/karawitan, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada pengembangan, tidak menghilangkan esensi ketradisiannya.

b. Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Nontradisi)

Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (nontradisi) yaitu tari kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi, baik dalam hak koreografi, musik, rias, dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi, bukan berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari tradisi, mungkin saja masih menggunakannya bergantung pada konsep gagasan penggarapannya. Tarian ini disebut juga tari modern, yang istilahnya berasal dari kata latin yaitu modo yang berarti baru saja.

3. Tari Kontemporer

Tari kontemporer adalah gerakan tari simbolik terkait dengan koreografi bercerita dengan gaya unik dan penuh penafsiran. Sering diperlukan wawasan khusus untuk menikmatinya. Iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazim, misalnya lagu dari yang sederhana hinga menggunakan program musik seperti Flutyloops. Contoh tari kontemporer adalah tari ciptaan Boy G. Sakti, Tom Ibnur, dan Sardono W. Kusuma. Ciri-ciri tari kontemporer adalah sebagai berikut.

  • Pola-pola geraknya lebih bebas dari tari modern.
  • Gerak yang digunakan tidak lagi mendasarkan pada gerak tari tradisional.
  • Tata tari diciptakan sesuai suasana saat itu.

4. Tari Modern

Tari modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan emosi manusia secara bebas atau setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosionalnya yang terikat oleh sebuah bentuk yang berstandar. Tari modern dikembangkan pada awal abad ke-20. Tari modern Indonesia sering ditampilkan dalam dunia industri hiburan dan pertunjukan Indonesia, misalnya tarian pengiring nyanyian, pergelaran musik, atau panggung hiburan. Kini derasnya pengaruh budaya pop dari luar negeri beberapa tari jalanan (street dance) merebut perhatian kaum muda Indonesia. Contoh tari modern di antaranya caca, break dance, penari latar, samba, gangnam style, dan harleem.

Ciri-ciri tari modern yaitu sebagai berikut.

  • Pola-pola gerak yang lebih bebas, tetapi masih memperlihatkan keindahan.
  • Gerak yang digunakan masih memberi penekanan pada gerak yang tumbuh dari gerak tari tradisional.
  • Masih tetap berada dalam kerangka tradisi tari suatu suku bangsa.

Nah, itulah jenis-jenis tari, mulai dari tari berdasarkan bentuk penyajiannya, hingga berdasarkan koreografinya. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai tarian dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *