Dari waktu ke waktu, perekonomian selalu mengalami kemajuan dan juga kemunduran. Di suatu saat produksi akan meningkat, tetapi di saat tertentu juga akan menurun. Begitu pula dengan keuntungan pada suatu perusahaan, harga barang, serta biaya hidup ataupun pendapatan nasional
Untuk melakukan sebuah perbandingan antarvariabel yang sama dalam kurun dua waktu berbeda, diperlukan indeks harga yang dinyatakan dalam angka indeks. Dalam banyak keperluan dan perhitungan, harga yang digunakan harus menggambarkan harga yang berlaku dalam suatu negara.
Untuk itu, dibuat besaran yang dapat menggambarkan tingkat perubahan harga-harga secara umum. Besaran harga ini dinyatakan dalam indeks harga. Apa itu angka indeks? Ada berapa macam angka indeks? Bagaimana perhitungan angka indeks? Berikut pengertian dan pembahasannya.
Daftar Isi
Pengertian Indeks Harga
Indeks harga adalah rasio yang pada umumnya dinyatakan dalam sebuah persentase yang mengukur satu variabel pada suatu waktu tertentu atau lokasi relatif terhadap besarnya variabel yang sama pada waktu atau lokasi lainnya. Indeks harga dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan mengenai berbagai perubahan yang terjadi pada harga dari waktu ke waktu.
Angka indeks merupakan suatu ukuran statistik yang menunjukkan perubahan suatu variabel atau sekumpulan variabel yang berhubungan satu sama lain, baik pada waktu atau tempat yang sama maupun berlainan. Angka indeks adalah angka relatif yang dinyatakan dalam persentase. Biasanya untuk kesederhanaan, bentuk persentase bisa dihilangkan.
Ciri-Ciri Indeks Harga
Berikut adalah beberapa ciri indeks harga.
- Indeks harga dipakai sebagai standar perbandingan harga sepanjang waktu.
- Penetapan indeks harga didasarkan pada sesuatu yang relavan.
- Indeks harga ditetapkan oleh sampel, bukan dari populasi.
- Indeks harga dihitung berdasarkan waktu yang mempunyai keadaan ekonomi yang stabil.
- Penghitungan indeks harga dengan cara memakai metode yang tepat dan sesuai.
- Pernghitungan indeks harga bisa dilakukan dengan cara membagi harga tahun akan dihitung indeksnya dengan harga tahun dasar lalu dikali 100.
Tujuan dan Fungsi Indeks Harga
Tujuan indeks harga adalah untuk menentukan ukuran perubahan variabel ekonomi sebagai ukuran keadaan ekonomi dari suatu negara. Sedangkan fungsi dari indeks harga adalah sebagai berikut.
- Untuk mengukur tingkat kenaikan harga (Inflasi).
- Penetapan harga jual barang.
- Indikator perekonomian suatu negara.
- Penetapan kebijakan pemerintah.
- Penetapan gaji karyawan.
- Sebagai indikator kesejahteraan petani.
- Sebagai pedoman dalam pembelanjaan baik skala kecil maupun besar.
Jenis-Jenis Indeks Harga
Berikut adalah beberapa jenis indeks harga.
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen adalah ukuran statistik yang dapat menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada eceran dan jasa yang diminta oleh konsumen dari wkatu ke waktu.
2. Indeks Harga Perdagangan Besar (Wholesaler)
Indeks harga perdagangan besar adalah angka indeks yang menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi atas harga pada pasar primer mengenai barang-barang tertentu.
3. Indeks Harga yang Diterima Petani
Indeks harga yang diterima petani adalah indeks harga yang berhubungan dengan pengorbanan (harga pokok) yang telah dikorbankan dengan hasil atau yang diterima petani.
4. Indeks Harga yang Dibayar Petani
Indeks harga yang dibayar petani adalah indeks harga yang meliputi pembelian/biaya konsumsi dan pembelanjaan untuk biaya produksi pertaniannya.
Metode Penghitungan Indeks Harga
Ada dua metode yang digunakan dalam menghitung angka indeks harga, yaitu metode angka indeks tidak tertimbang (metode agregatif sederhana) dan metode angka indeks tertimbang (metode agregatif tertimbang).
1. Metode Agregatif Sederhana
Dalam metode agregatif sederhana, semua barang dianggap sama dan dijumlahkan secara agregatif (keseluruhan), baik untuk tahun dasar maupun tahun yang akan dihitung angka indeksnya. Angka indeks dengan metode sederhana dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
- IA = indeks harga yang ditimbang.
- Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya.
- Po = harga pada tahun dasar.
- W = faktor penimbang.
2. Metode Agregatif Tertimbang
Dalam penghitungan angka indeks sederhana (tidak tertimbang) seperti yang telah diuraikan sebelumnya, terdapat banyak kelemahan. Kelemahan penghitungan angka indeks tidak tertimbang muncul terutama karena adanya penggabungan harga barang, padahal barang-barang yang dihitung berbeda.
Oleh karena itu, dalam metode yang kedua kita akan mengikutsertakan faktor penimbang (bobot) bagi setiap jenis barang yang akan dihitung angka indeksnya. Penghitungan angka indeks tertimbang dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
- IA = indeks harga yang ditimbang.
- Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya.
- Po = harga pada tahun dasar.
- W = faktor penimbang.
Peranan Indeks Harga dalam Perekonomian
Peranan indeks harga dalam perekonomian antara lain sebagai berikut.
- Indeks harga merupakan petunjuk atau barometer dari kondisi ekonomi umum.
- Indeks harga umum merupakan pedoman bagi kebijakan dan administrasi perusahaan.
- Indeks harga dapat dipergunakan sebagai deflator, maksudnya bahwa pengaruh perubahan harga dapat dihilangkan dengan cara membagi nilai tertentu dengan indeks harga yaitu sesuai. Proses ini dinamakan proses deflasi dan pembaginya disebut deflator.
- Indeks harga dapat dipakai sebagai pedoman bagi pembelian barang-barang. Maksudnya indeks harga barang yang dibeli dapat dibandingkan dengan indeks harga eceran dan indeks harga grosir agar dapat diukur efisiensi pembelian barang-barang yang bersangkutan.
- Indeks harga barang-barang konsumsi merupakan pedoman untuk mengatur gaji buruh atau menyesuaikan kenaikan gaji buruh pada masa inflasi.
Baca juga: Pengertian Upah – Fungsi, Faktor, Syarat, dan Macam
Nah itulah dia artikel tentang pengertian indeks harga beserta ciri-ciri, jenis, dan rumus. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id mengenai salah satu materi pelajaran Ekonomi dan semoga bermanfaat.