Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Biologi » IPA » Hukum Mendel 1 dan 2 Beserta Contohnya

Hukum Mendel 1 dan 2 Beserta Contohnya

2 min read

Ada sebuah penelitian mengenai persilangan antara tikus berambut warna hitam dengan sesamanya. Hasilnya, ternyata anak yang dilahirkannya memiliki warna rambut hitam , abu-abu, dan putih. Peristiwa ini salah satu bentuk penyimpangan semu terhadap hukum mendel.

Walaupun demikian, penyimpangan ini masih mengikuti hukum-hukum perbandingan genotipe dari Mendel. Apa yang dimaksud dengan hukum mendel? Apa itu penyimpangan hukum mendel? Dan bagaimana pola penurunan warna hukum mendel? Berikut penjelasannya.

Pengertian Hukum Mendel

Hukum mendel adalah hukum mengenai pola pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel (1822-1884)

Makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menghasilkan keturunan. Keturunan yang dihasilkan mempunyai kemiripan sifat dengan induknya, baik dalam bentuk fisik maupun sifatnya.

Adanya kemiripan tersebut karena gen dalam nukleus sel sperma bergabung dengan gen dalam nukleus sel telur. Oleh karena itu, hasil keturunan tersebut memiliki gabungan sifat dari kedua induknya.

Peristiwa tersebut sesuai dengan pola pewarisan sifat. Pola pewarisan makhluk hidup pertama kali ditemukan oleh Gregor Johann Mendel.

Penurunan sifat dari induk kepada keturunannya sesuai dengan pola pewarisan sifat. Namun, dalam pola pewarisan sifat tentu ada proses penyimpangan yang terjadi.

Pola Pewarisan Sifat pada Hukum Mendel

Hukum mendel merupakan hukum mengenai pola pewarisan sifat pada organisme yang dikemukakan oleh Gregor Johann Mendel. Mendel pada waktu itu melakukan berbagai persilangan tanaman untuk merumuskan hukum tersebut, salah satunya menggunakan tanaman kacang ercis.

Tanaman tersebut dipilih karena beberapa alasan, yaitu mudah tumbuh, berumur pendek, mudah melakukan penyerbukan sendiri atau penyerbukan silang, keturunannya banyak, dan berbunga sempurna.

Dari percobaan ini, Mendel menemukan prinsip-prinsip dasar ilmu pewarisan sifat. Atas jasanya tersebut, Mendel dikukuhkan sebagai Bapak Genetika.

Dalam percobaan Mendel terdapat istilah genotipe dan fenotipe. Genotipe adalah sifat tidak tampak yang ditentukan oleh pasangan gen dalam individu. Sedangkan fenotipe merupakan sifat keturunan yang dapat diamati. Sebagai contoh, tanaman kacang ercis berbiji bulat dan berbiji keriput.

Berdasarkan percobaan tersebut, hukum Mendel dibedakan menjadi dua, yaitu hukum I Mendel dan hukum II Mendel. Adapun masing0masinng penjelasannya sebagai berikut.

Hukum Mendel 1

Hukum I Mendel berbunyi segregasi atau pemisahan gen secara bebas. Dalam percobaannya, Mendel melakukan persilangan monohibrid. Mendel melakukan persilangan tanaman kacang ercis berbiji bulat dengan tanaman kacang ercis berbiji keriput. Semua keturunan F1-Nya berupa tanaman kacang ercis berbji bulat. Selanjutnya, F1 disilangkan dengan sesamanya dan menghasilkan keturunan F2. Perbandingan fenotipe F2 = 3 biji bulat : 1 biji keriput.

Mendel menyimpulkan bahwa pada pembentukan gamet, pasangan-pasangan gen sealel saling berpisah. Pemisahan gen ini terjadi selama proses meiosis berlangsung. Jadi, dalam setiap gamet hanya terdapat satu set kromosom. Kesimpulan tersebut dikenal sebagai hukum I Mendel/hukum Pemisahan Gen Sealel/hukum Segregasi Gen.

Mendel juga menyimpulkan jika dominansi nampak sepenuhnya maka persilangan monohibrid antardua individu yang bersifat heterozigot menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotipe = 3 : 1.

Dalam percobaan lain, sifat dominan tidak muncul secara penuh karena adanya sifat intermediat. Fenotipe keturunan F1-nya merupakan sifat di antara kedua induknya. Apabila F2 disilangkan dengan sesamanya, perbandingan fenotipe F2-nya = 1 : 2 : 1. Contoh sifat intermediat terdapat pada tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa).

Pada Hukum I Mendel terjadi pada persilangan monohibrid. Adapun Hukum II Mendel terjadi pada persilangan dihibrid.

Hukum Mendel 2

Hukum II Mendel berbunyi pengelompokan gen secara bebas. Selain melakukan persilangan monohibrid, Mendel juga melakukan persilangan dihibrid. Persilangan dihibrid adalah persilangan antarindividu yang memiliki dua sifat beda. Mendel menggunakan dua sifat beda dari tanaman kacang ercis, yaitu bentuk dan warna biji.

Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis berbiji bulat-kuning dengan tanaman kacang ercis berbiji keriput-hijau. Semua keturunan F1-nya berbiji bulat kuning. Setelah F1 disilangkan dengan sesamanya, diperoleh perbandingan fenotipe F2-nya = 9 bulat-kuning : 3 bulat-hijau : 3 keriput-kuning : 1 keriput-hijau.

Berdasarkan percobaan tersebut, Mendel menyimpulkan bahwa setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain. Kesimpulan ini dikenal dengan hukum II Mendel/hukum Asortasi/hukum Berpasangan secara Bebas.

Baca juga: Gametogenesis pada Manusia, Tumbuhan dan Hewan

Nah itulah dia artikel tentang hukum Mendel, baik hukum Mendel 1 maupun hukum Mendel 2. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan mengenai salah satu materi pelajaran Biologi dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *