Iman kepada hari akhir adalah iman kepada masa ketika manusia harus mempertanggungjawabkan seluruh pikiran, sikap, dan tingkah laku sebagai khalifah (wakil) Allah Swt. di muka bumi. Pada hari itu manusia berhadapan langsung secara pribadi dengan hakim agung yang mahaadil. Tak ada seorang atau pun makhluk lain yang akan menjadi pembela dalam persidangan itu. Hari akhir atau sering juga disebut sebagai hari kiamat adalah hari dimana alam semesta ini dilebur dalam sebuah proses yang sepenuhnya menjadi rahasia Allah Swt. Hanya Allah Swt. yang tahu kapan dan bagaimana proses itu berlangsung, kita hanya diberi pengetahuan yang sangat sedikit tentang hari itu. Oleh karena itu, kita harus beriman dan percaya adanya tentang hari akhir. Beriman kepada hari akhir juga sangat besar hikmahnya, berikut hikmah beriman kepada hari akhir.
Hikmah Beriman kepada Hari Akhir
- Kita menyadari bahwa hidup di dunia ini tidak kekal. Segala isi dunia ini akan rusak binasa. Oleh karena itu, kita tidak boleh hanya mementingkan kehidupan dunia. Kita harus mempersiapkan kehidupan di akhirat. Dengan demikian akan ada keseimbangan antara kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
- Hidup di dunia ini seperti musafir yang menuju ke suatu tempat. Di dunia ini bukan tujuan akhir. Untuk itu, kita tidak boleh teperdaya dengan kehidupan dunia.
- Dunia adalah fana, sedangkan diakhirat adalah kekal. Kita harus mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk hidup kekal di akhirat. Bekal untuk hidup di akhirat adalah ibadah dan amal saleh.
- Kehidupan di akhirat adalah hidup yang kekal abadi dan jauh lebih baik daripada kehidupan serta kenikmatan dunia. Kita harus memperbanyak amal saleh dan menjauhi segala larangan Allah Swt. Dengan demikian, kita tidak akan menyesal dan tidak rugi.
- Segala ama perbuatan yang kita lakukan di dunia akan dibalas Allah Swt. Kita harus selalu berhati-hati hidup di dunia ini sehingga kelak akan selamat, baik di dunia maupun di akhirat.
Penerapan Hikmah Beriman kepada Hari Akhir
Hari akhir merupakan hari perhitungan amal yang telah dilakukan selama hidup di dunia. Selanjutnya, amal tersebut akan dibalas dengan balasan yang sesuai. Alam baik akan mendapat balasan yang baik dan amal buruk akan mendapat balasan yang buruk pula. Pada hari kiamat kelak manusia akan dibangkitkan dari kubur. Tiupan sangkakala oleh malaikat israfil atas perintah Allah Swt. menandai kebangkitan manusia dari kubur. Manusia dibangkitkan dari kubur dan berbondong-bondong menuju padang mahsyar. Di padang mahsyar manusia menunggu panggilan Allah Swt. Manusia akan dipanggil untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya selama di dunia. Tidak ada satu pun manusia yang tidak dimintai pertanggung jawaban,
Baca: Hikmah Melakukan Tata Cara Pengurusan Jenazah
Peristiwa yang akan terjadi ini hendaknya membuat kita sadar sehingga selalu berhati-hati dalam berbuat. Berpikir beribu kali ketika akan melakukan perbuatan maksiat. Satu perbuatan maksiat terlalu banyak untuk dilaksanakan. Satu perbuatan baik terlalu sedikit untuk dilaksanakan dan dijadikan bekal dalam perjalanan selanjutnya. Allah Swt. telah menyediakan surga bagi hamba-hamba yang beriman dan menjalankan amal saleh. Selain itu, Allah Swt. juga menyediakan neraka bagi mereka yang senantiasa berbuat maksiat dan melanggar perintah-Nya. Agar dapat merasakan nikmat tinggal di surga, seseorang harus menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi semua larangan-Nya. Menjalankan perintah Allah Swt. dirasa sangat berat. Meskipun demikian, perintah-nya harus dilaksanakan dan larangan-Nya harus dijauhi. Usaha maksimal harus dilakukan agar dapat menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi semua larangan-Nya. Perbuatan maksiat atau perbuatan yang melanggar larangan Allah Swt. lebih mudah dilaksanakan. Jalan berbuat maksiat lebih banyak dan lebih mudah ditemui. Agar dapat menjauhi larangan Allah Swt. juga diperlukan usaha sekuat tenaga.
Itulah penjelasan mengenai hikmah beriman kepada hari akhir beserta penerapan hikmah beriman kepada hari akhir. Sekian informasi yang dapat saya bagikan dan terima kasih.
