Heuristik berasal dari bahasa Yunani “eureka” yang berarti “untuk menemukan”. Heuristik adalah seni ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan suatu penemuan.
Daftar Isi
Pengertian Heuristik Sejarah
Heuristik adalah suatu tahap dalam penelitian sejarah untuk mencari, menemukan, dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah, baik sumber benda, sumber tulisan, maupun sumber lisan. Untuk meneliti sumber-sumber tersebut, sejarawan harus dapat mencari di berbagai dokumen, baik melalui metode kepustakaan maupun arsip nasional.
Sejarawan dapat juga mengunjungi situs sejarah atau melakukan wawancara untuk melengkapi data sehingga diperoleh data yang baik dan lengkap, serta dapat menunjang terwujudnya sejarah yang mendekati kebenaran.
Jenis Heuristik
Menurut sifatnya, heuristik atau mencari sumber-sumber sejarah dibagi menjadi 2, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Berikut masing-masing penjelasannya.
- Sumber primer adalah sumber yang dibuat pada saat peristiwa terjadi. Sumber primer ini dibuat oleh tangan pertama.
- Sumber sekunder adalah sumber yang menggunakan sumber primer sebagai sumber utamanya. Jadi, dibuat oleh tangan atau pidak kedua, contohnya buku, skripsi, dan tesis.
Aturan Sejarawan
Dari berbagai sumber dokumen yang ditemukan, tentu sejarawan lebih menaruh minat terhadap dokumen yang dianggapnya penting. Untuk mengetahui dokumen yang lebih penting seorang sejarawan harus berpegang pada empat aturan umum berikut.
- Semakin dekat waktu pembuatan dokumen dengan peristiwa yang direkamnya, semakin baik dokumen tersebut bagi tujuan sejarah.
- Semakin serius pengarang membuat rekaman peristiwa, dokumennya akan semakin dapat dipercaya sebagai sebuah sumber sejarah.
- Semakin sedikit segmen pembaca yang dirancang untuk sebuah dokumen (misalnya semakin besar sifat rahasianya), semakin besar kemungkinanya bahwa dokumen itu bersifat murni.
- Semakin tinggi keahlian si penyusun laporan pada bidang yang dilaporkannya, laporan itu akan semakin dapat dipercaya.
Kesalahan yang Harus Dihindari Sejarawan
Agar pengumpulan sumber informasi sejarah dapat berlangsung dengan baik, ada beberapa kesalahan yang harus dihindari, diantaranya sebagai berikut.
1. Kesalahan Holisme
Kesalahan Holisme adalah kesalahan yang terjadi akibat sejarawan memilih satu bagian yang penting dan menganggap pemilihan bagian tersebut dapat mewakili keseluruhannya. Contoh: untuk sejarah revolusi, orang membuat generalisasi seolah-olah apa yang terjadi di Medan juga berlaku untuk daerah lain. Hal ini jelas salah karena latar belakang di Medan berbeda dengan di Jawa, Sulawesi, Kalimantan, ataupun Bali.
2. Kesalahan Pragmatis
Kesalahan pragmatis adalah kesalahan yang terjadi karena sumber dipilih untuk tujuan tertentu. Pengumpulan sumber seperti ini sering tidak utuh.
3. Kesalahan ad Hominem
Kesalahan ad hominem adalah kesalahan yang muncul akibat dalam pengumpulan sumber sejarah peneliti salah memilih orang; otoritas, profesi, pangkat, atau jawaban tertentu. Untuk menghindarinya, perlu dilakukan pengumpulan data dari tiga sumber, yaitu pihak yang berkaitan dengan peristiwa, pihak yang saling bertentangan, dan saksi mata yang tidak terlibat sama sekali.
Nah, itulah pengertian heuristik beserta jenis dan tips untuk sejarawan dalam melakukan penelitian sejarah. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai heuristik dan semoga bermanfaat.