Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Hasil Konferensi Meja Bundar

Hasil Konferensi Meja Bundar

1 min read

Konferensi Meja Bunda (KMB) yang diselenggarakan di Ridderzaal, Den Haag, Belanda dibuka pada tanggal 23 Agustus 1949, dengan dihadiri oleh delegasi dari Indonesia, Belanda, BFO, dan UNCI. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Muhammad Hatta, delegasi Belanda dipimpin oleh J.V. Maarseven, delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid, dan UNCI diketuai oleh Chritchley. Konferensi dipimpin oleh Perdana Menteri Belanda Willem Dress.

Dalam konferensi itu dibentuk tiga komisi, masing-masing membahas masalah ketatanegaraan, keuangan, dan militer. Beberapa masalah yang kemudian muncul di antaranya adalah mengenai persoalan kerja sama dalam Uni Indonesia dan Belanda. Indonesia menginginkan bentuk kerja sama yang bebas tanpa adanya organisasi yang permanen, tetapi Belanda menghendaki adanya kerja sama yang luas dengan pembentukan organisasi yang luas pula.

Dalam hal yang terkait dengan masalah utang, Indonesia hanya mengakui utang-utang Hindia-Belanda yang dimulai pada saat menyerahnya Belanda kepada Jepang (1942). Namun Belanda menghendaki bahwa Indonesia harus mengambil alih semua kekayaan termasuk utang-utang Belanda sampai saat itu, termasuk biaya yang digunakan dalam membiayai perang kolonial terhadap Indonesia.

Hasil Perundingan Konferensi Meja Bundar (KMJ)

Setelah perundingan yang berlarut-larut, pada tanggal 2 November 1949 tercapailah persetujuan KMB, dengan hasil-hasil utamanya sebagai berikut.

  1. Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir bulan Desember 1949.
  2. Diputuskan beberapa persetujuan pokok yang terkait dengan masalah keungan, ekonomi, sosial budaya, dan lain-lain.
  3. Mengenai soal Irian Barat, penyelesaiannya akan ditunda selama satu tahun.
  4. Persetujuan KMB juga memuat ketentuan-ketentuan mengenai pembentukan APRIS dengan TNI sebagai inti. KNIL akan dibubarkan dan para anggotanya akan masuk ke dalam APRIS.
  5. Kerajaan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda. Uni akan merupakan badan konstitusi bersama dalam menyelesaikan kepentingan umum.
  6. Indonesia akan membayar utang-utang Belanda sejak tahun 1942.

Pada bulan Desember 1949, Konferensi Meja Bundar secara resmi mengeluarkan hasil yang menyatakan bahwa Indonesia telah diakui kedaulatannya oleh Belanda (Merdeka). Pada tanggal 27 Desember 1949, diadakanlah penandatanganan mengenai pengakuan di negeri Belanda atas berdaulatnya Indonesia.

Pihak Belanda ditandatangai oleh Ratu Julia, Perdana Menteri Dr. Willem Dress, Menteri Seberang Lautan Mr. AM. J.A. Sassen. Pada waktu yang bersamaan di Jakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Wakil Tertinggi Mahkota AH.J. Lovink juga mendatangani naskah pengakuan kedaulatan Indonesia.

Dengan diakuinya kedaulatan Republik Indonesia olej Belanda ini, maka secara resmi Indonesia telah merubah negaranya menjadi negara serikat, yaitu Republik Indonesia Serikat (RIS).

Baca juga: Konferensi Meja Bundar (KMB) dan Pengakuan Kedaulatan

Nah itulah dia artikel mengenai hasil perundingan konferensi meja bundar. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang salah satu sejarah Indonesia dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *