Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Agama » Sejarah » Faktor-Faktor Kemajuan Peradaban Islam (Umayyah dan Abbasiyah)

Faktor-Faktor Kemajuan Peradaban Islam (Umayyah dan Abbasiyah)

2 min read

Kejayaan Islam di abad pertengahan merupakan pencapaian yang luar biasa yang mungkin tidak akan bisa terulang kembali. Kejayaan Islam yang sangat pesat ini terjadi antara kurun waktu abad ketiga sampai dengan abad kelima Hijriah, yaitu pada masa pemerintahan daulah Abbasiyah. Dalm kurun waktu tersebut telah banyak melahirkan tokoh-tokoh intelektual dan cendekiawan muslim yang berkompeten dalam berbagai bidang keilmuan, baik itu kelimuan Islam maupun ilmu-ilmu umum. Olah karena itu, di periode ini disebut juga dengan periode kabangkitan pemikiran,budaya, ilmu pengetahuan, dan peradaban.

Masa kejayaan Islam terjadi pada sekitar tahun 650-1250. Periode ini disebut periode klasik. Pada kurun waktu itu, terdapat dua kerajaan besar, yaitu Kerajaan Ummayah atau sering disebut daulah Ummayah dan Kerajaann Abbasiyah yang sering disebut daulah Abbasiyah. Pada masa bani Ummayah, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi bidang politik, keagamaan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.

Sementara perkembangan Islam pada masa bani Abbasiyah ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.

Faktor-Faktor Kemajuan Peradaban Islam

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kejayaan Islam juga ditunjang oleh beberapa faktor berikut.

1. Terjadinya Asimilasi antara Bangsa Arab dan Bangsa Lain

Asimilasi dengan bangsa lain membuat perkembangan ilmu pengetahuan cukup terbantu. Salah satunya adalah asimilasi dengan Persia, yang pengaruhnya sangat kuat di bidang pemerintahan. Selain itu, juga berjasa dalam perkembangan ilmu, filsafat, dan sastra. Pengaruh India terlihat dalam bidang kedokteran, matematika, dan astronomi, sedangkan pengaruh Yunani masuk melalui terjemahan-terjamahan dalam banyak bidang ilmu, terutama filsafat.

2. Gencarnya Gerakan Penerjemah

Dalam proses terjemahan ini dilakukan dalam tiga fase, yaitu sebagai berikut.

  • Pada masa Khalifah Al-Mansyur hingga Harun ar-Rasyid. Pada fase ini penerjemahan didominasi oleh karya-karya di bidang astronomi dan mantik.
  • Pada masa Khalifah Al-Makmun hingga tahun 300 H. Buku-buku yang banyak diterjemahkan adalah bidang filsafat dan kedokteran.
  • Setelah tahun 300H. Dalam fase ini proses penerjemahan semakin berkembang, terutama setelah adanya pembuatan kertas.

3. Berkembangnya Kebudayaan Islam secara Mandiri

Hal ini ditandai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga pendidikan Islam, madrasah-madrasah dan universitas-universitas yang merupakan pusat-pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam. Pada masa ini pendidikan Islam berkembang seiring dengan perkembangan dan kemajuan-kemajuan budaya Islam sendiri yang berlangsung sangat cepat. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awalnya memang merupakan perpaduan antara unsur-unsur pembawaan ajaran Islam sendiri dan unsur-unsur yang berasal dari luar, yaitu dari unsur budaya Persia, Yunani, Romawi, dan India dan unsur budaya lainnya.

Baca: Masa Kejayaan Peradaban Bani Abbasiyah

Kemudian, dalam perkembangannya potensi atau pembawaan Islam tidak merasa cukup hanya menerima saja unsur budaya dari luar itu, tetapi juga mengembangkannya lebih jauh sehingga kemudian warna dan unsur-unsur Islamnya tampak lebih dominan dalam perkembangan Ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Kemajuan-Kemajuan tidak hanya dalam ilmu pengetahuan keagamaan saja, tetapi juga dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan pada umumnya.

4. Termotivasi oleh Metode Berpikir Filsuf Yunani

Majunya pola pikir filsuf Yunani memberikan motivasi bagi ilmuan muslim untuk lebih banyak berkarya dalam kemajuan pendidikan Islam sehingga muncul ilmuan, seperti Jabir bin Hayyan, Al-Kindi, Al-Razi, Al-Khawarizmi, Al-Farabi, Ibnu Umay Kayyam, dan Ibnu Ruyd.

5. Adanya semangat untuk Mancapai Kamajuan dalam Berbagai Ilmu Pengatahuan

Para Ilmuan Islam senantiasa berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai kemajuan ilmu dengan cara belajar dan membaca buku-buku yang bermanfaat.

Nah itulah sedikit penjelasan menganai faktor-faktor kemajuan dalam peradaban Islam, demikian artikel ini saya buat untuk belajar tentang sejarah agama Islam dan terima kasih.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

3 Replies to “Faktor-Faktor Kemajuan Peradaban Islam (Umayyah dan Abbasiyah)”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *