Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Dolmen – Pengertian, Ciri, dan Fungsi Dolmen

Dolmen – Pengertian, Ciri, dan Fungsi Dolmen

1 min read

Apa yang dimaksud dengan dolmen? Menurut Wikipedia.org, dolmen adalah sebuah meja batu yang digunakan sebagai tempat meletakkan sesaji atau sesembahan yang ditujukan kepada roh nenek moyang.

Di bawah dolmen umumnya sering ditemukan kubur batu. Dolmen yang terkenal pernah ditemukan di Eropa, Afrika, dan Asia. Dolmen menurut sejarah berasal dari periode Megalithikum awal atau sekitar 10.000 tahun Sebelum Mesehi.

Daftar Isi

Pengertian Dolmen

Dolmen adalah sebuah meja besar yang terbuat dari batu yang digunakan sebagai tempat meletakkan sesaji yang ditujukan untuk roh nenek moyang, dan digunakan juga untuk meletakkan mayat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dolmen adalah monumen prasejarah berupa meja batu datar yang ditopang oleh tiang-tiang batu

Dolmen menunjukkan bahwa pada masa itu, masyarakat menyakini akan adanya sebuah hubungan antara yang telah meninggal dengan yang masih hidup. Mereka pada saat itu percaya bahwa apabila terjadi hubungan yang baik maka juga akan menghasilkan keharmonisan dan keselarasan bagi kedua belah pihak, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

Ciri-Ciri Dolmen

Berdasarkan dolmen yang pernah ditemukan, secara umum memiliki ciri-ciri berbentuk seperti meja raksasa yang terbuat dari batu besar. Panjang dolmen 325 cm, dengan lebar 145 cm, dan tinggi 115 cm yang disangga oleh beberapa batu besar dan juga kecil.

Menurut penilaian Hoop, dolmen yang terdapat di Batucawang, papan batunya berukuran 3×3 meter dengan ketebalan 7 cm dan terdapat empat buah batu penyokong yang menyangga meja batu.

Berdasarkan hasil penggalian dolmen yang telah ditemukan, tidak menunjukkan adanya sisa-sisa penguburan. Namun benda disekitar dolmen yang biasa ditemukan berupa manik-manik dan gerabah. Di Indonesia, bukti dolmen banyak ditemukan di Jawa Timur dan Sumatera Selatan.

Fungsi Dolmen

Dolmen merupakan meja yang terbuat batu yang memiliki fungsi utama sebagai tempat meletakkan sesaji untuk pemujaan terhadap roh nenek moyang. Selain itu, dolmen juga memiliki fungsi sebagai tempat meletakkan mayat (dibawah meja) dengan tujuan agar mayat tersebut tidak dimakan oleh binatang buas, terutama untuk dolmen yang kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup.

Dalam penelusuran dolmen, pengangkutan batu atau dalam upacara memasukkan mayat ke dalam dolmen, itu semua merupakan kegiatan yang sudah menjadi serangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Karena peristiwa-peristiwa tersebut mengandung nilai historis arkeologis yang sangat tinggi.

Penemuan Dolmen di Indonesia

Dolmen banyak ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, diantaranya dolmen yang digunakan sebagai tempat pemujaan di Telagamukmin, Sumberjaya, Lampung Barat. Selain itu, dolmen juga banyak ditemukan di Jawa Timur dan Sumatra Selatan.

Dolmen yang digunakan untuk menyimpan mayat ditemukan di Tegurwangi yang berisi tulang-tulang manusia. Dolmen lainnya yang ditemukan bersama menhir berada di Pamatang dan Pulau Panggung yang juga ditemukan patung batu.

Daerah temuan dolmen lainnya di Indonesia adalah Nanding, Pajarbulan, Tangjungara (disini ditemukan bersama dengan lesung batu), Tangjungsakti, Gunungmegang, Pagerdewa, dan Sumbawa. Berdasarkan temuan tersebut, dolmen diperkiranakan mulai dikenal dalam masyarakat Indonesia pada zaman bercocok tanam.

Baca juga: Sistem Kepercayaan Manusia Purba

Nah, itulah pengertian mengenai dolmen, yaitu batu besar yang digunakan untuk meletakkan sesaji dan mayat, beserta ciri-ciri, fungsi dan temuan dolmen di Indonesia. Sekian informasi yang dapat saya bagikan dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *