Rata-rata ibu kota negara di dunia menjadi pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan. Hal tersebut mengundang banyak penduuk untuk melakukan urbanisasi.
Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari desa ke kota besar. Bagi kaum urban, kota besar dianggap menyediakan lapangan pekerjaan dengan upah tinggi.
Akibatnya jumlah penduduk di kota-kota besar semakin banyak dan semakin padat. Hal tersebut berbanding terbalik dengan di desa yang penduduknya berkurang akibat urbanisasi.
Nah pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian desa beserta karakteristik, klasifikasi dan strukturnya. Berikut informasinya!
Daftar Isi
Pengertian Desa
Desa adalah kesatuan wilayah administratif dibawah kecamatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit permukiman kecil yang disebut juga kampung, dusun, banjar, dan jorong.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang kepala desa).
Menurut R. Bintarto, desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiologis, sosial, ekonomi, politik, serta kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain.
Ciri-Ciri Desa
Adapun ciri-ciri diantaranya adalah sebagai berikut.
- Kehidupan masyarakat sangat erat dengan alam
- Struktur perekonomian bersifat agraris
- Desa merupakan kesatauan sosial dan kesatuan kerja
- Pertanian yang sangat tergantung pada alam
- Di desa norma agama dan hukum adat masih kuat
Karakteristik Desa
Karakteristik desa dapat dilihat dari fisik dan non-fisik. Karakteristik fisik dapat dilihat secara langsung, baik melalui fisik bangunan maupun kenampakan di permukaan bumi. Sementara itu, katakteristik non-fisik menunjukkan karakteristik sosial kemasyarakatannya.
1. Karakteristik Desa Secara Fisik
Adapun karakteristik fisik desa diantaranya adalah sebagai berikut.
- Lahan pertanian atau lahan kosong luas.
- Bentuk bangunan rumah penduduk sederhana.
- Halaman rumah luas.
- Ketersediaan sarana umum terbatas.
2. Karakteristik Desa Non-Fisik
- Sistem kekerabatan tinggi.
- Penduduk masih terikat secara sosial dengan kebiasaan yang sama.
- Semua warga mengikuti kegiatan kemasyarakatan secara rutin.
- Sebagian besar aktivitas ekonomi penduduk sama, yaitu di sektor pertanian.
- Jumlah penduduk sedikit sehingga kepadatan penduduk rendah.
- Fasilitas transportasi dan alat komunikasi sederhana.
- Semangat gotong royong masih tinggi.
Fungsi Desa
Adapun fungsi desa diantaranya adalah sebagai berikut.
- Desa sebagai hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota).
- Desa adalah mitra bagi pembangunan kota.
- Desa adalah sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan.
- Desa merupakan bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Klasifikasi Desa
Desa dapat diklasifikasikan sesuai dengan perkembangan kehidupannya.
Adapun klasifikasi desa adalah sebagai berikut.
- Desa swadaya, yaitu desa yang masih terikat pada tradisi dan memiliki lembaga sosial yang masih sederhana. Kebutuhan masyarakt berupa hasil produk sendiri.
- Desa swakarya, yaitu desa yang telah berkembang lebih maju, ada pengaruh dari luar desa, adat istiadat sudah maju, dan mata pencaharian sudah bervariasi.
- Desa swasembada, yaitu desa yang telah maju ditandai dengan berkurangnya pengaruh adat istiadat. Desa ini sudah mampu memanfaatkan potensi desa untuk pembangunan.
- Desa tradisional, yaitu desa yang masyarakatnya masih bergantung sepenuhnya pada kekayaan alam untuk bertahan hidup.
Sedangkan klasifikasi desa berdasarkan mata pencaharian penduduk penduduk antara lain desa agraris, desa nelayan, dan desa industri.
Struktur Desa
Struktur ruang desa berupa bagian-bagian wilayah desa yang menunjukkan peruntukan penggunaan lahan. Struktur desa dibedakan menjadi ruang yang memiliki fungsi ekonomi dan fungsi sosial.
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan struktur desa adalah sebagai berikut.
1. Ketersediaan Air
Air merupakan kebutuhan pokok bagi penduduk. Penduduk cenderung memilih tinggal dekat dengan sumber air, misalnya dekat dengan mata air, sungai, danau, atau tekuk lereng yang memiliki rembesan air tanah.
2. Kondisi Tanah
Dalam lingkup satu desa terdapat berbagai jenis tanah. Pemanfaatan lahan menyesuaikan dengan kondisi tanahnya. Lahan subur dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, sedangkan lahan kurang subur dimanfaatkan untuk pemukiman atau bangunan fasilitas umum.
3. Topografi
Topografi permukaan Bumi meliputi kemiringan lereng, bentuk lereng, dan ketinggian tempat. Ketiga unsur ini memengaruhi struktur ruang suatu daerah. Daerah berbukit terjal jarang ditinggali penduduk. Penduduk memilih tinggal di dataran rendah karena kemudahan akses menuju suatu tempat.
4. Cuaca
Keadaan cuaca berpengaruh terhadap aktivitas pertanian. Curah hujan memengaruhi ketersediaan air, kelembapan udara, dan suhu harian. Unsur-unsur cuaca berpengaruh pada jenis tanaman yang sesuai untuk dibudidayakan.
5. Aktivitas Penduduk
Perbedaan aktivitas penduduk memengaruhi pola pemukiman desa. Penduduk memilih tinggal di wilayah yang dekat dengan tempat untuk beraktivitas sehari-hari. Sebagai contoh, penduduk yang beraktivitas sebagai nelayan memilih tinggal di pesisir pantai.
6. Budaya
Budaya sebagai struktur desa ditunjukkan oleh keragaman adat istiadat, kesenian, dan peraturan pemerintah. Adat istiadat mampu mempererat kehidupan sosial di desa. Kuatnya adat istiadat mampu menjaga masyarakat desa dari pengaruh negatif arus modernisasi.
Nah itulah dia artikel tentang pengertian desa beserta karakteristik, fungsi, klasifikasi dan struktur. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan dan semoga bermanfaat.