Pada Masa Pemerintahan Daendels
Pada masa pemerintahan Daendels, adanya perubahan sistem pemerintahan telah membawa perubahan pada sistem perekonomian tradisional. Dalam sistem modern, tanah milik raja berubah statusnya menjadi tanah milik pemerintah kolonial. Mencari uang dan mengumpulkan kekayaan menjadi tujuan utama. Untuk mendapatkan uang, pemerintah kolonial memperolehnya dari penjual hasil bumi dari para petani berupa pajak. Petani harus menjual hasil bumi dengan harga yang terlah ditetapkan.
Pada masa pemerintahan Daendels dibangun Jalan Raya Pos dari Anyer sampai Panarukan. Menurut Daendels, jalan tersebut membawa keuntungan bagi penduduk dengan semakin ramainya perdagangan. Meskipun membawa perkembangan pada daerah yang dilaluinya. Pembagunan jalan tersebut menuai kritik karena dilakukan dengan kerja rodi dan menelan ribuan nyawa manusia.
Pada Masa Pemerintahan Raffles
Pada masa pemerintahan Raffles terjadi perubahan sistem kepemilikan tanah dari tanah raja dan penguasa lokal ke pemerintah. Hal tersebut berarti pemerintah mempunyai kewenangan untuk menyewakan tanah. Adanya perubahan sistem kepemilikan tanah itulah yang menyebabkan pula terjadinya perubahan hubungan antara raja dan kawulanya, yaitu dari patron-client menjadi hubungan yang bersifat komersial. Adanya penyewaan tanah tersebut berarti pemerintah mendapatkan pajak tanah dan kas pemerintah terisi.
Adanya sistem tersebut telah membuka kemerdekaan ekonomi yang didukung oleh kepastian hukum usaha. Perdagangan bebas mulai dilakukan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, bila perdagangan bebas dilakukan kemakmuran rakyat akan tumbuh dengan sendirinya. Sejak itulah sistem kegiatan ekonomi uang di desa-desa di Jawa dan daerah lain yang telah lama mengenal sistem ekonomi swadaya berubah menjadi sistem ekonomi komersial.
Pada Masa Pemerintahan Hindia-Belanda
Setelah pemerintahan Raffles berakhir dan diganti dengan pemerintahan Hindia Belanda, ekonomi uang terus berkembang dan kegiatan perdagangan semakin luas. Perkembangan tersebut didukung oleh perkembangan di bidang perbankan. Masa perbankan modern sejak tahun 1828 masuk ke Hindia Belanda.
Pada tanggal 24 Januari 1828 didirikan De Javache Bank di Batavia, kemudian berdiri bank lain seperti Netherlands Handels Maatschappij, De Nationale Handels Bank, dan Escompto Bank. Selain itu, juga berkembang bank lain yang berasal dari Inggris, Australia, dan Cina. Ada juga bank milik pribumi yaitu Bank Desa, Lumbung Desa.
Selain berkembang perdagangan, juga muncul kota-kota baru yang ditandai dengan adanya jaringan transportasi berupa jalur-jalur kereta api dari Jakarta ke Bogor dan lainnya. Pada tahun 1840 muncul penyelidikan tentang pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan dari Surabaya lewat Solo ke Yogyakarta hingga ke Priyangan.
Selain di Jawa, jaringan kereta api juga dibangun di Sumatra. Perusahaan Zuid Sumatra Staatsramwegen membangun jaringan di Lampung sepanjang 62 km dan Palembang sepanjang 152 km yang telah beroperasi tahun 1917. Dengan dibangunnya jalur transportasi darat telah membawa banyak perkembangan dalam bidang perekonomian.
Munculnya pelabuhan-pelabuhan membawa pengaruh pada perkembangan perdagangan. Perkembangan ekonomi juga didukung oleh munculnya kemajuan komunikasi dan transportasi. Pada tahun 1746 didirikan kantor pos pertama di Batavia. Terhubungnya jaringan kereta api dan jalan pos telah mempercepat pengiriman surat melalui pos.
Hal tersebut menyebabkan informasi semakin berkembang dengan cepat. Pelayanan pos di Sumatra dilakukan dengan mobil. Sejak tahun 1855 pelayanan telegrap dimulai dan hal tersebut menyebabkan informasi semain cepat sampai.
Sistem ekonomi kapitalis mulai bangkit dengan ditandai oleh masyarakat Indonesia yang mulai mengenal beberapa jenis tanaman perkebunan yang menjadi bahan ekspor di pasar dunia.
Baca juga: Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Politik
Nah, itulah dia artikel tentang dampak kolonialisme dan imperalisme di bidang ekonomi. Demikian artikel tentang salah satu materi dalam pelajaran sejarah Indonesia dalam bab kolonialisme dan semoga bermanfaat.