Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sosiologi » 5 Dampak Ketimpangan Sosial dalam Masyarakat

5 Dampak Ketimpangan Sosial dalam Masyarakat

2 min read

Ketimpangan sosial adalah suatu kondisi dimana adanya ketidaksimbangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang bisa disebabkan oleh beberapa aspek kehidupan seperti status sosial, ekonomi, maupun budaya.

Ketimpangan sosial dalam masyarakat menimbulkan berbagai dampak yang mengarah pada tindakan ketidakadilan. Adapun beberapa dampak ketimpangan sosial dalam masyarakat adalah sebagai berikut.

1. Diskriminasi Sosial

Diskriminasi dapat diartikan sebagai sikap membeda-bedakan secara sengaja terhadap golongan-golongan berkaitan dengan kepentingan tertentu. Dalam diskriminasi, suatu golongan diberlakukan berbeda dengan golongan lain.

Ketimpangan sosial menimbulkan kelas-kelas sosial. Perlakuan diskriminasi mulai muncul ketika terjadi bias persepsi/pandangan, pendapat subjektif, atau prasangka dalam melihat berbedaan kelas tersebut.

Diskriminasi merupakan perlakuan tidak adil yang diterima golongan tertentu dari golongan lain. Adapun tiga dasar perlakuan diskriminasi sebagai berikut.

  • Perbedaan perlakuan antarkelompok meskipun mereka memiliki hak sama.
  • Pengecualian atau pembatasan kesempatan. Pembedaan perlakuan sering menimbulkan pembatasan kesempatan oleh suatu kelompok untuk mengakses atau menggunakan haknya.
  • Pengutamaan atau kecenderungan. Artinya, pihak yang berwenang lebih mengutamakan kesukaan/kecenderungan dalam melayani dan bukan didasarkan atas kesamaan hak.

2. Kesemburuan Sosial

Kecemburuan sosial merupakan kondisi munculnya perasaan atau sikap kurang senang dari suatu kelas sosial karena adanya perbedaan-perbedaan dalam kehidupan masyarakat. Kecemburuan sosial dapat muncul melalui prasangka, yaitu sikap perasaan seseorang/kelompok terhadap golongan lain yang cenderung negatif.

Kemunculan prasangka tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perbedaan kondisi antarkelompok, hubungan mayoritas dan minoritas, serta pandangan buruk terhadap kelompook lain.

Ketidakadilan dan ketidaksimbangan kondisi kehidupan mendorong masyarakat membanding-bandingkan kehidupannya dan cenderung memisahkan diri dari pergaulan kelompok lain. Sebagai contoh, seseorang yang kurang berhasil dalam pekerjaan akan bergaul dengan mereka yang kurang berhasil.

Mereka cenderung memisahkan diri dengan kelompok orang sukses dalam pekerjaannya. Demikian sebaliknya, orang yang sukses akan bergaul dengan orang-orang yang sukses dan membentuk kelompok sosial sendiri.

Salah satu dampak kecemburuan sosial adalah munculnya stereotip. Stereotip merupakan pemberian label atau julukan cenderung negatif secara umum kepada anggota kelompok lain.

Dampak lain kecemburuan sosial adalah memicu terjadinya konflik sosial. Kecemburuan sosial akan muncul ketika merasa tidak puas dengan kelompok sosial yang berbeda dengan mereka.

3. Konflik Sosial

Perilaku yang cenderung berbeda atau berlawanan dapat menimbulkan konflik. Ketimpangan sosial dalam masyarakat mengandung benih-benih penyebab konflik. Menurut Soerjono Soekanto, konflik merupakan proses soaial antarindividu atau antarkelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan disertai ancaman atau kekerasan.

Konflik sosial berkaitan degan kekerasan. Banyak perlaku konflik (pihak-pihak yang terlibat konflik) memiliki kecenderungan melanjutkan konflik, saling meniadakan, dan saling mengalahkan lawan. Konflik yang disertai emosi mendorong seseorang menyerang individu lain menggunakan kekerasan.

Adapun ciri-ciri konflik adalah sebagai berikut.

  • Terdapat dua pihak atau lebih yang terlibat konflik.
  • Adanya tujuan tertentu yang dijadikan sasaran konflik.
  • Terdapat perbedaan pikiran, perasaan, dan tindakan untuk mencapai tujuan.
  • Terdapat situasi konflik antara dua pihak yang bertentangan.

Ketimpangan sosial menunjukkan adanya dua kelompok yang tidak seimbang atau terdapat gap antarkelompok. Perilaku-perilaku yang menunjukkan perbedaan dengan kelompok lain dan tidak adanya kesepakatan dalam mencapai tujuan bersama dapat menimbulkan pertentangan/konflik.

Salah satu akar penyebab terjadinya konflik adalah perbedaan antarindividu atau kelompok. Diskriminasi, kecemburuan sosial, sentimen, prasangka, hingga tindakan monopoli juga dapat menyulut timbulnya konflik sosial. Wujud konflik akibat ketimpangan sosial bisa berupa pertentangan hingga peperangan.

4. Monopoli Kekuasaan

Monopoli adalah penguasaan secara mutlak dengan meniadakan persaingan atau pihak-pihak yang ingin menyaingi. Monopoli kekuasaan menandakan adanya penguasaan mutlak terhadap kekuasaan dalam masyarakat.

Secara politik, masyarakat dikelompokkan menjadi pengusaha yang memiliki hak dan kewenangan untuk mengatur, memerintah, dan menguasai kelompok lain. Di sisi lain ada kelompok yang jumlahnya lebih besar daripada kelompok penguasa. Mereka tidak memiliki kekuasaan serta diarahkan dan dikendalikan oleh kelompok sosial pemilik kekuasaan.

Mereka yang mengalami ketimpangan sering menjadi objek penguasaan kelompok lain. Tindakan eksploitasi sebagau wujud monopoli kekuasaan menyebabkan masyarakat tidak mampu lepas dari lingkungan kemiskinan.

5. Munculnya Kriminalitas

Ketimpangan sosial antara golongan kaya dan miskin dapat memicu kriminalitas dalam masyarakat. Kriminalitas merupakan tindakan yang melanggar nilai dan norma hukum serta merugikan orang lain. Ketimpangan sosial dapat menimbulkan kriminalitas apabila masyarakat miskin mengalami kecemburuan sosial terhadap kesejahteraan hidup masyarakat kaya.

Kecemburuan berkaitan dengan sikap iri kelompok tertentu terhadap kondisi kehidupan orang lain. Sikap membanding-bandingkan kondisi kehidupan mendorong individu/kelompok tententu ingin memiliki kehidupan yang sama dengan masyarakat kelompok atas.

Keinginan memperoleh kekayaan secara instan, peningkatan kebutuhan hidup, dan sikap putus asa terhadap kehidupan turut memengaruhi seseorang melakukan tindakan kriminalitas. Meskipun demikian, tidak semua kelompok masyarakat miskin yang mengalami ketimpangan sosial akan melakukan tindak kriminalitas.

Kriminalitas akibat ketimpangan sosial juga dapat dipicu oleh berkembangnya sikap individualis dan materialistis. Terkadang masyarakat golongan atas menganggap golongan marginal sebagal alat untuk memuaskan keinginannya.

Mereka menganggap uang dan kekuasaan adalah segala-segalanya untuk memenuhi berbagai keinginannya. Sikap tersebut dapat menghilangkan sikap peduli sosial terhadap nasi orang lain yang membutuhkan. Sikap individualis dan kurangnya sikap peduli sosial secara tidak langsung dapat memengaruhi ketimpangan sosial.

Baca juga: 6 Contoh Bentuk Ketimpangan Sosial di Indonesia

Nah itulah dia artikel tentang dampak ketimpangan sosial dalam masyarakat beserta penjelasannya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang pelajaran sosiologi dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *