Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Penjaskes » Contoh Tes Kebugaran Jasmani Tingkat SMA/SMK

Contoh Tes Kebugaran Jasmani Tingkat SMA/SMK

1 min read

Tes Kebugaran Jasmani,- Tes adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mendapatkan suatu informasi tentang individu atau objek-objek. Tes kebugaran jasmani merupakan upaya untuk mengetahui derajat kebugara jasmani seseorang. Dengan tes ini, Anda akan mendapatkan informasi mengenai kebugaran tubuhnya. Untuk memudahkan pengukuran, Anda terlebih dahulu harus mengecek derajat kebugaran jasmani awal dengan cara menghitung denyut nadi minimal atau sebelum melakukan aktivitas.

Perhitungan denyut nadi dilakukan dengan meraba nadi, kemudian menekannya sehingga terasa denyutannya. Setelah itu, hitunglah denyut nadi selama 60 detik. Hasil yang diperoleh merupakan denyut nadi istirahat.

Untuk mengetahui derajat kesegaran jasmani pelajar di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), telah disusun Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk pelajar di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau untuk kelompok umur 16-19 tahun. Tes tersebut merupakan rangkaian tes yang terdiri atas berikut ini.

a. Lari cepat 60 m.
b. Gantung angkat tubuh selama 60 detik untuk putra dan 30 detik untuk putri.
c. Baring duduk selama 60 detik.
d. Loncat tegak.
e. Lari 1.200 m untuk putra dan 1.000 m untuk putri.

Pada bab ini hanya akan dipelajari tentang pelaksanaan lari jarak 60 meter. Adapun tujuan dari lari 60 meter adalah untuk mengukur keepatan lari siswa. Perlengkapan yang diperlukan, antara lain lintasan lari yang lurus, datar,  rata, tidak licin; bendera start dan tiang pancang; pluit; stopwatch; serbuk kapur; formulir tes dan alat tulis; dan nomor dada.

Pelaksanaan lari 60 meter, adalah sebagai berikut.

  1. Peserta tes berdiri di belakang garis start.
  2. Pada aba-aba “siap” mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari.
  3. Pada aba-aba “ya” peserta tes berlari secepat mungkin menuju garis finish menempuh jarak 60 meter.
  4. Apabila peserta mencuri start, tidak melewati garis finish, atau mengganggu pelari lain, maka tes harus diulang.
  5. Pengakuan waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai peserta tepat melintasi garis finish.
Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *