Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Bahasa Indonesia » Contoh » Contoh Teks Negosiasi Antara Pihak Sekolah dan Pengurus Osis

Contoh Teks Negosiasi Antara Pihak Sekolah dan Pengurus Osis

1 min read

Contoh Teks Negosiasi Tentang Lingkungan Sekolah – negosiasi adalah sebuah cara yang dilakukan sekelompok orang untuk membuat dan menetapkan keputusan dalam suatu hal, yang akhirnya dapat disepakati bersama. Hal ini memerlukan persetujuan kedua belah pihak, sehingga terjadi proses saling memberi dan menerima sesuatu untuk mencapai suatu kesepakatan bersama. Banyak sekali contoh negosiasi di kehidupan sehari-hari yang bisa dijadikan sebuah teks, salah satunya adalah negosiasi yang dilakukan di sekolahan. Berikut satu diantaranya.

OSIS SMA Unggul berencana mengadakan seminar tentang pengaruh ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar siwa. Salah satu anggota OSIS bermaksud menegosiasikan hal tersebut kepada penanggung jawab acara tentang pembicaraan yang sebaiknya akan dipilih.

Abi : “Selamat siang Bu”.
Bu Ani : Selamat siang juga. Bagaimana Nak Abi?”
Abi : “Saya menemui ibu bermaksud untuk membicarakan kelanjutan program OSIS yang berencana mengadakan seminar ekonomi yang sudah pernah saya bicarakan kepada Ibu sebelumnya”.
Bu Ani :  “Oh, ya. Bagaimana kelanjutannya?”
Abi : “Belum, Bu. Maksud kedatangan saya juga untuk mengkonsultasikan hal tersebut, kali semua anggota OSIS berencana menghadirkan Bapak Ariguna, Bu.”
Bu Ani : “Bapak Ariguna pakar ekonomi dan pemerhati keluarga itu?”
Abi : “Ya Bu. Kami pikir Bapak Ariguna tepat dengan tema seminar ini.”
Bu Ani : “Berapa dana yang dianggarkan untuk pembicara?”
Abi : “Dana kami terbatas, Bu. Kami yakin kalau pembicaranya Bapak  Ariguna, pasti pesertanya melebihi kuota.”
Bu Ani : “Mengingat kesibukan Bapak Ariguna dan dana yang masih belum banyak diperoleh, sebaiknya OSIS mengontrak Ibu Hermin saja sebagai pembicara. Beliau memang belum memiliki jam terbang yang tinggi dalam seminar dan belum banyak dikenal. Tetapi kualitas beliau tidak kalah dengan Bapak Ariguna.”
Abi : “Tapi Bu, kalau memilih Bapak Ariguna, pasti seminarnya akan lebih sukses. Baik dari segi sponsor maupun banyaknya peserta yang hadir.”
Bu Ani : “Jangan terlalu berspekulasi, Nak Abi. Sebelum menentukan pembicara pastikan kurang lebihnya pembicara tersebut.”
Abi : “Tetapi Bapak Ariguna lebih berpengalaman, Bu.”
Bu Ani : “Ya. Tetapi Bu Hermin tidak kalah kualitasnya. Beliau justru lebih berkompeten. Selain menjadi ekonom, pemerhati keluarga. Beliau juga seorang wirausahawan. Saat seminar nanti ilmu yang diberikan juga tidak kalah dengan yang bisa diberikan oleh Bapak Ariguna.”
Abi : “Apakah nanti pesertanya tidak akan berkurang, Bu?”
Bu Ani : “Nah di situlah tugas OSIS. Nah Abi bersama teman-teman harus lebih kerja keras lagi saat berpromosi. Yakinkan sponsor dan calon peserta seminar untuk mengikuti seminar ini. Apalagi seminar ini gratis kan?”
Abi : “Ya, Bu?”
Bu Ani : “Berarti Nak Abi dan teman-teman bisa lebih mengaplikasikan studi pemasaran yang sudah pernah Ibu ajarkan. Ya, kan?”
Abi : “Ya, Bu. Masukan dari Ibu sangat bermanfaat. Sebaiknya memang kami memilih Bu Hermin saja sebagai pembicara.”
Bu Ani : “Itu pilihan yang tepat.”
Abi : “Kalau begitu terima kasih, Bu. Saya dan teman akan segera mengontrak Bu Hermin.”
Bu Ani : “Sama-sama Nah Abi.”
 

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *