Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Bahasa Indonesia » Contoh » Contoh Teks Genre Makro Berdasarkan Strukturnya

Contoh Teks Genre Makro Berdasarkan Strukturnya

1 min read

Teks makro adalah Sebuah teks yang berisikan mengenai sebuah informasi yang berasal dari berbagai narasumber. Teks makro berbeda dengan teks mikro, perbedaan teks makro dapat di lihat dari struktur teksnya. Salah satu teks dalam genre makro adalah teks wawancara. Berdasarkan pemodelan teks genre makro terdapat struktur yang membangunnya, di antaranya adalah orientasi, pernyataan pendapat, agumentasi, dan Penutup.
Dalam struktur yang membangun teks genre makro juga perlu diklasifikasikan berdasarkan strukturnya, agar bisa lebih dipahami. Berikut contoh teks genre makro yang diklasifikasikan berdasarkan strukturnya dengan judul teks “Membangun Community of Knowledge Lewat 3G“.

1. Orientasi

Keberadaan teknologi 3G sebagai sarana komunikasi di indonesia merupakan terobosan baru. Selain untuk menelepon, teknologi 3G berguna untuk memperoleh informasi, entertainment, atau sebagai mobile office. Ahli telekomunikasi informatika, Roy Suryo menghimbau masyarakat untuk membangun komunitas Knowledge lewat 3G.

2. Pernyataan Pendapat

Roy Suryo mulai menyukai bidang komunikasi dan telematika sejak SD. Memang hobi dari dulu. Kalau hobi mengoprek (mengutak-atik) permainan elektronik sejak SMP, bahkan di SD sudah mulai. Tetapi belum terbina dan terdidik seperti sekarang. Semakin lama saya ikuti, semakin menyenangkan. Dari hobi itu, ternyata, saya tahu teknologi membuat hidup lebih nyaman, Kenyataan begitu teknologi saya ikuti sebagai bagian dari kehidupan.
Baginya teknologi Indonesia berkembang kadang-kadang lebih cepat dari sosialisasi, edukasi, bahkan hukumnya. Oleh karena itu, kadang timbul gesekan-gesekan atau friksi negatif. Itu kemudian yang membuat saya semakin konsen terlibat di dalamnya. Kita gunakan 3G untuk kehidupan yang lebih baik, misalnya untuk hal agamis, Road show ke kampus-kampus ini juga mengajak masyarakat menggunakan fasilitas yang ada secara positif. Kita bisa memanfaatkan, jangan hanya untuk konsumsi. Tetapi juga untuk yang produksi.

3. Argumentasi

Semua perangkat ini memancarkan sinyal. Tentu semua ada ukurannya, ada ambang batasnya. Di Amerika, ada FCC (Federal Communication Commission) yang menguji kelayakan produk elektronik. Kalau dampak negatifnya besar, pasti ditarik. Cuma, ada orang tertentu yang peka dengan radiasi sinyal. Tanpa HP pun, bisa kena kanker otak. Untuk mereka yang punya kreativitas, perlu dibina. Makanya, dari pada mengoprek yang kriminal, disalurkan ke operator saja. Kita libatkan dan kita gaji kreasinya.
Solusi atau dampak negatif yang muncul? Solusinya agak sulit kalau teknologi hanya dilawan dengan teknologi saja. Tapi denga faktor-faktor nonteknis, seperti sosialisasi atau edukasi ke masyarakat. Bahkan, juga hukum yang memayungi  teknologi. Teknologi tak bisa dibendung karena cepat sekali berkembang. Sementara adaotasi masyarakat terhadap teknologi berbeda-beda. Kita menciptakan komunitas yang berbasis ilmu pengetahuan hi-tech dengan adanya 3G. Saya sampaikan di setiap tempat bahwa teknologi itu jangan ditolak. Teknologi jangan dilawan, tetapi dimanfaatkan sebaik-baiknya.

4. Penutup

Semua pihak memiliki keterlibatan dalam perkembangan teknologi. Mulau operator, vendor, tokoh-tokoh masyaraka, media, dan juga masyarakat itu sendiri. Semua punya kontribusi. Tetapi, kalau ada yang “lari” duluan atau lebih cepat dibanding yang lain. Hal itu kadang membuat tidak seimbang. Mari menciptakan komunitas knowledge. Dari komunitas ini, kita punya ide dan harapan yang dapat dikembangkan bersama, Ajak masyarakat untuk ngobrol dan kita masukkan kajian-kajian teknologi.
Nah itu adalah contoh teks genre makro yang sudah diklasifikasikan ke dalam strukturnya dengan judul “Membangun community of Knowledge Lewat 3G”, sekian informasi yang dapat saya bagikan dan terima kasih.
Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *