Contoh Teks Eksposisi Tentang Pendidikan – Apa itu teks eksposisi? Teks Eksposisi adalah sebuah teks paragraf atau karangan yang didalamnya terkandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat dengan tujuan untuk memaparkan atau menjelaskan informasi-informasi tertentu sehingga para pembaca bisa mengerti maksud yang disampaikan pada teks ekeposisi tersebut, dan juga bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Teks eksposisi sendiri juga mempunyai ciri-ciri tersendiri, ciri-cirinya diantaranya adalah menjelaskan informasi-informasi pengetahuan, penyampaian dalam kata/kalimat sangat luhas dan menggunakan bahasa yang baku. Di dalam teks eksposisi tidak terdapat kalimat yang bersifat tidak memihak, artinya tidak memaksakan kemauan penulis terhadap pembaca. Sedangkan ciri lainnya adalah isinya berdasarkan fakta atau sudah terbukti kebenarannya.
Teks eksposisi juga mempunyai struktur yang membangun di dalamnya diantaranya adalaha Tesis (pertanyaan pendapat) yatu gagasan utama mengenai sebuah permasalahan yang berdasarkan fakta. Kedua, argumentasi yaitu penjelasan lebih dalam mengenai pertanyaan pendapat (tesis) yang sudah diyakini kebenarannya berdasarkan fakta-fakta yang ada. Ketiga, penegasan ulang pendapat, yaitu penguatan kembali atas pendapat yang sudah ditunjang oleh fakta-fakta yang ada dalam bagian argumentasi sebelumnya.
Contoh Teks Eksposisi Tentang Pendidikan
Banyak sekali contoh mengenai teks eksposisi yang bisa dicari, diantaranya adalah contoh teks eksposisi tentang pendidikan, lingkungan, definisi, berita dan lain sebagainya yang berdasarkan fakta. Nah, berikut ini adalah salah satu contoh teks eksposisi mengenai pendidikan karakter. Berikut contohnya!
Pentingnya Budaya Membaca
Membaca adalah salah satu cara untuk mendapatkan informasi selain dengan mendengarkan dan melihat. Informasi yang didapatkan adalah informasi tertulis. Membaca perlu ditekankan kepada setiap individu sejak dini karena informasi yang paling mudah untuk kita peroleh adalah melalui bacaan, baik koran, majalah, tabloid, maupun buku-buku.
Orang yang menerapkan budaya membaca dalam hidupnya akan dipenuhi oleh informasi yang mutakhir dan ilmu pengetahuan. Minimnya budaya membaca di kalangan remaja Indonesia perlu diperhatikan. Problema tersebut tidak bisa kita anggap remeh karena besarnya rasa cinta membaca sama dengan kemajuan. Artinya, suatu tingkatan minat baca seseorang menentukan tingkat kualitas serta wawasannya. Kebiasaan membaca perlu ditingkatkan, terutama kepada para remaja Indonesia. Dalam proses belajar mengajar, mustahil berhasil tanpa adanya “membaca”.
Suatu asumsi menyatakan, budaya membaca lebih penting daripada sekolah dalam tujuan mencapai kesuksesan. Suka membaca tanpa bersekolah masih berpeluang dalam mencapai kesuksesan, karena membaca membuat pola pikir kita luas dan tajam. Membaca dapat meningkatkan tingkat kreativitas kita dalam bekerja atau menciptakan lapangan kerja guna mencapai kesuksesan. Jika tidak suka membaca, tetapi bersekolah, peluang untuk mencapai kesuksesan lebih kecil.
Banyak lulusan kuliah yang menjadi seorang pengangguran karena minat bacanya pasti kurang. Oleh sebab itu, membaca sangatlah penting bagi semua umur. Dari umur ketika kita mulai bisa membaca, sampai kita tua pun kita haruslah terus menerapkan budaya membaca.
Budaya membaca sangatbermanfaat untuk memperdalam ilmu pengetahuan, baik dari sekolah maupun luar sekolah karena kita hanya dapat 25% dari sekolah dan sisanya 75% itu kita peroleh sendiri. Dengan membudayakan membaca sejak dini, kita mengetahui dunia di luar rumah tanpa harus keluar dari rumah.
Membaca dipandang sebagai suatu kegiatan yang amat strategis dan mendasar dalam perkembangan kepribadian/psikologis pada setiap diri manusia. Kenyataan ini dapat dilihat dari kebiasaan seseorang, bahwa apa yang dibaca akan berpengaruh terhadap pola pikir dan perilakunya pada kehidupan sehari-hari.
Membaca juga merupakan kegiatan pembelajaran memadukan ide-ide guna menyusun konsep dan membandingkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya. Implementasi dari penyerapan proses membaca buku dapat dilihat hasilnya pada kecerdasan melakukan proses analisis dan pelaksanaannya pada olah keterampilan yang dimiliki. Orang yang menerapkan budata membaca mempunyai logika yang lebih besar dan proses analisis yang lebih besar dibandingkan orang yang jarang membaca.
Permasalahan di sini adalah rakyat di negara kita kebanyakan malas membaca, karena menurut mereka informasi lebih mudah didapatkan dan diproses dengan cara menonton. Jika dibandingkan dengan bangsa lain di negara maju, kita masih tertinggal jauh. Mereka selalu menyempatkan waktu dalam sehari untuk membaca. Oleh karena itu, membaca tidak hanya membantu kita secara individual, membaca juga dapat membantu memajukan negara kita.
Nah, itulah salah satu contoh teks eksposisi tentang pendidikan, terutama dalam pendidikan karakter yang tentunya bisa Anda kutip. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai contoh teks eksposisi dan semoga bermanfaat. Silahkan baca contoh teks eksposisi lainya mengenai pendidikan, ilustrasi dan analisis.