Novel adalah bentuk karya sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra yang paling banyak beredar di media cetak lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Untuk mengenal struktur teks dalam novel, Anda harus membaca sekali lagi teks ulasan dengan fokus dan cermat, Anda amati bagian-bagian per paragraf. Nanti,anda akan menemukan struktur teks ulasan tersebut, yang terdiri dari abstrak, orientasi (Orientation), komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda/amanat. Berikut merupakan teks cerita fiksi dalam novel yang sudah di klasifikasikan berdasarkan strukturnya.
Baca: Pengertian abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi dan koda
Abstrak
Di kampung melayu, Sang Pemimpin Pulau Belitong, hiduplah tiga orang anak. Mereka bernama Ikal, Arai, dan Jimbron. Arai adalah seorang yatim piatu, ia ditinggal ayahnya saat masih SMP. Setelah Tamat SMP, Ikal dan Arai melanjutkan sekolah menuju jejang SMA. Karena desa mereka tidak ada SMA, maka mereka melanjutkan sekolah di SMA Bukan Main yang terletak di Belitong. Mereka harus menempuh perjalanan cukup jauh sekitar 30 km untuk sampai kesana. Karena jauhnya jarak yang ditempuh, maka mereka memutuskan untuk mengontrak sebuah kos yang letaknya cukup dekat dengan sekolah. Mereka mendaftar sekolah sendiri. Saat hari pertama masuk, mereka bertemu anak yang bernama Jimbron. Dari situlah awal persahabatan mereka.
Orientasi
Suatu sore, mereka bersama guru sastra dan teman-temannya, berkumpul di lapangan. Di sana guru mereka, Pak Balia, mengajarkan cara membuat kalimat yang indah. Salah satu kalimat yang tercamkan di pikiran Ikal, Arai, dan Jimron, yakni “Jelajahi kemegahan Eropa sampai ke Afrika yang eksotis. Temukan berliannya budaya sampai ke Prancis. Langkahkan kakimu di atas almamater suci tiada tara:Sorbonne. Ikuti jejak-jejak Sartre, Louis Pasteur, Montesquieu, dan Voltaire. Di sanalah orang belajar science, sastra dan seni hingga merubah peradaban…”. Pada saat itulah mereka mengkristalisasikan harapan agung mereka, yakni bersekolah ke Prancis! Mereka ingin menginjakkan kaki mereka di Almamater suci: Sorbonne. Harapan itu selanjutnya menghantui mereka setiap hari. Begitu tinggi cita-cita mereka.
Komplikasi:
Suatu malam, Ikal dan kawan-kawannya berkumpul di teras kos mereka. Di depan kos mereka terdapat sebuah bioskop yang sudah tua. Namun, mereka belum pernah sama sekali masuk ke bioskop tersebut. Mereka juga takut untuk masuk ke dalam bioskop karena masuk ke bioskop merupakan larangan dari sekolah. Apabila pihak sekolah mendapati salah satu siswa masuk kesana, mereka pasti dihukum. Dan orang yang menghukum itu tidak lain adalah Pak Mustar, pendiri sekolah tersebut yang terkenal kejam. Ciri khas beliau menghukum, yaitu dengan mempermalukan seorang yang melanggar aturannya di depan umum. Suatu hari, petugas bioskop memasang sebuah poster yang menggambarkan tentang film yang akan diputar. Di poster itu tergambar seorang wanita dengan memakai busana yang minim bersama anjing pudelnya.
Evaluasi
Melihat gambar itu, mereka langsung menutup wajah mereka dan masuk ke dalam kos. Meraka takut, dengan melihat gambar itu bisa menghancurkan akhlak meraka. Tetapi dalam hati mereka, tetap timbul keinginan untuk masuk ke dalam bioskop tersebut. Namun untuk masuk ke dalam sana diperlukan sebuah cara agar pihak sekolah tidak mengetahuinya, karena mereka tahu bahwa aturan bioskop tersebut yakni anak sekolah dilarang masuk. Saat melakukan cara yang pertama mereka mengalami kegagalan. Setelah itu, mereka kembali ke kos. Mereka berpikir keras agar bisa masuk kesana. Saat itu, Jimbron berada di luar. Ia melihat sekelompok perempuan berkerudung masuk kesana. Dari penglihatanya itu, ia memiliki sebuah ide, yakni masuk kedalam bioskop menggunakan kerudung. Ia pun langsung mengatakan kepada Ikal dan Arai dan usulannya pun diterima. Mereka memakai cara tersebut, lalu mereka masuk kesana dan upaya mereka berhasil. Akhirnya, mereka masuk di dalam bioskop untuk pertama kalinya.
Tiba-tiba lampu bioskop dimatikan. Tak lama kemudian film pun diputar. Suasana riuh menyelimuti bioskop tersebut. Namun saat adegan puncak, tiba-tiba film dihentikan dan lampu dinyalakan. Mereka bertiga pun kagat dan ternyata disana sudah ada ada Pak Mustar yang sedang berpatroli. Meraka akhirnya tertangkap basah dan seperti biasa, beliau menghukum mereka dengan ciri khasnya. Setelah dihukum, mereka langsung disuruh pulang. Tidak hanya sampai disitu hukuman bagi meraka. Masih ada hukuman lain dari Pak Mustar, tetapi diberikannya saat masuk sekolah nanti. Perasaan tidak nyaman menyelimuti mereka. Ternnyata benar apa yang meraka duga, mereka dihukum di sekolah. Atas perbuatannya itu, Pak Mustar mengumpulkan seluruh murid dan menghukum meraka bertiga. Meraka disuruh mempraktikkan ulang adegan yang ada di film tersebut. Suasana riuh menyelimuti hukuman mereka. Banyak siswa yang terpingkal-pingkal melihat adegan mereka.
Resolusi
Saat penerimaan rapor, hati Ikal dan Arai gelisah tidak karuan. Meraka takut membuat kecewa sang ayah, karena peringkat mereka merosot. Tidak lama, Ayah Ikal pun datang dengan baju safarinya. Seperti biasa, beliau mengucapkan salam kepada mereka. Lalu, langsung masuk ke dalam aula. Setelah selesai acara, beliau langsung menepuk punggung mereka berdua dengan halus dan setelah itu pulang.
Ayah Ikal memang terkenal pendiam. Ikal pun sadar atas kesalahannya dan langsung mengejar ayahnya. Ikal pun akhirnya berhasil menyusul ayahnya di atas Jembatan Lenggang. Saat dia berlari di samping sepeda ayahnya. Sang ayah pun terkejut dan tersenyum. Sebuah senyum lembut yang menyatakan sebuah kebanggan.
Tak terasa tiga tahun terlewat, mereka bertiga pergi merantau ke Pulau Jawa. Berbekal ijazah SMA mereka mencoba mencari pekerjaan. Setelah sekian lama mecari, akhirnya Ikal mendapat pekerjaan di sebuah Kantor Pos yang ada di Jakarta dan Arai di Kalimantan. Setelah sekian lama tak bertemu, akhirnya mereka bertemu juga. Setelah itu, Ikal mengundurkan diri dari Kantor Pos. Lalu, mereka pulang kampung untuk pertama kalinya. Mereka disambut hangat oleh keluarga di sana.
Koda (Amanat)
Berbulan-bulan Ikal dan Arai menanti kepastian penguji beasiswa. Saat-saat yang di tunggu datang. Meraka bersama-sama membuka surat itu. Dan, mereka pun terbelalak melihat tulisan Universitas yang menerima mereka. Berulang-ulang, orag tua Ikal mengucapkan “Alhamdulillah”. Arai pun demikian, ia sangat bangga atas hasil yang diraihnya. Namun, hal ini kurang lengkap baginya, karena tidak ada orang tua. Ia telah sebatang kara, Namun demikian indahnya, Tuhan bertahun-tahun telah memeluk mimpi-mimpi mereka dan telah menyimak harapan-harapan sepi dalam hati mereka karena di kertas itu tertulis Universitas yang menerima mereka, disana tertulis: Universite de Paris, Sorbonne, Prancis.
Nah itulah sedikit penjelasan mengenai contoh struktur cerita fiksi dalam dalam novel yang sudah di klasifikasikan, Demikian artikel yang dapat saya bagikan dan semoga bermanfaat bagi anda semua, terima kasih.
judul Novelnya apa gan????
Untuk judulnya bisa agan buat sendiri, karena contoh novel diatas memang tidak disertai judul dari sumbernya.
Sang pemimpi judulnya
Thanks Gan Infonya.
Pengarangnya sapa