Contoh sinkronik – Sejarah secara sinronik adalah mempelajari mengenai peristiwa sejarah dengan berbagai aspek pada kurun waktu tertentu atau terbatas. Sejarah secara sinkronik juga meneliti gejala-gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas.
Sejarah secara sinkronik maksudnya adalah sejarah tersebut memanjang di dalam ruang daripada memanjang di dalam waktu. Jadi, sejarah secara sinkronik mempelajari tentang keruangan yang disebut dengan tempat, aspek, dan dampak dari peristiwa sejarah yang telah terjadi.
Sejarah yang bersifat sinkronik adalah sejarah yang menganalisis keadaan suatu tempat pada waktu tertentu. Salah satu contoh sinkronik adalah sejarah mengenai Kerajaan Samudera Pasai berikut ini.
Daftar Isi
1. Letak Geografis
Kerajaan Samudera Pasai terletak di pantai utara Aceh, pada Muara Sungai Psangan (Pasai). Pada muara sungai tersebut terdapat dua kota yaitu semudera (agak jauh dari laut) dan Pasai yang merupakan kota di pesisir pantai.
2. Sumber-Sumber Sejarah
Sumber-sumber sejarah yang dapat dipakai untuk mempelajari sejarah Kerajaan Semudera Pasai adalah sebagai berikut.
- Inskripsi (tulisan) pada nisan makam Sultan Malik as-Saleh.
- Berita-berita asing dari Marcopolo dan Ibu Batutah.
- Kronik Raja Pasai.
3. Kehidupan Masyarakat
Kehidupan masyarakat Kerajaan Samudera Pasai dibagi ke dalam beberapa bidang, diantaranya kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya sebagai berikut.
a. Kehidupan Politik
Kerajaan Samudera Pasai dibangun oleh Marah Silu. Dia berhasil mempersatukan Samudera dan Pasai. Marah Silu memeluk agama Islam berkat bertemuannya dengan Syekh Iismail, seorang utusan Syarif Mekah. Pada tahun 1285, Marah Ssilu kemudian dinobatkan menjadi sultan dengan gelar Sultan Malik as-Saleh.
Setelah Sultan Malik as-Saleh wafat pada tahun 1297, jabatan sultan kemudian diteruskan oleh putranya, yaitu Sultan Malik ath-Thahir. Sultan Malik ath-Thahir memiliki dua orang putra, yaitu Malik al-Mahmud dan Malik al-Mansyur. Kedua orang putranya itulah yang kemudian mewarisi takhta kerajaan, kemudian ibu kota kerajaan dipindahkan ke Lhokseumawe.
Pemegang kekuasaan selanjutnya adalah Sultan Ahmad Perumadat Perumal. Pada masa pemerintahannya, Samudera Pasai telah menjalin hubungan dagang dengan Kesultanan Delhi (India). Hal tersebut dibuktikan ketika Muhammad Tughlugh dari India pada tahun 1345 mengirimkan utusannya, Ibnu Batutah dari Cina. Ia singgah terlebih dahulu di Samudera Pasai dan diterima dengan baik oleh Sultan Ahmad.
b. Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya
Kerajaan Smudera Pasai dapat berkembang menjadi besar sebagai kerajaan maritim karena letaknya yang strategis dan menggantungkan perekonomiannya dari pelayaran dan perdagangan. Selat Malaka yang merupakan wilayah kekuasannya menjadi penghubung antara pusat-pusat dagang di Nusantara dengan Asia Barat, India, dan Cina. Sumber penghasilan kerajaan ini adalah pajak yang dikenakan pada kapal dagang yang melewati wilayah perairannya.
Ma Huan yang pernah singgal di Pasai pada tahun 1404 mencatat meskipun kejayaan Kerajaan Samudera Pasai mulai redup seiring munculnya Kerajaan Aceh dan Malaka, tetapi negeri Ppasai ini masih cukup makmur. Ma Huan adalah seorang musafir yang mengikuti pelayaran Laksamana Cheng Ho, pelaut muslim Cina yang menuju Asia Tenggara (termasuk ke Jawa.
Baca juga: contoh diakronik
Nah, itulah contoh sinkronik mengenai Kerajaan Samudera Pasai lengkap, mulai dari letak geografis, sumber sejarah, dan kehidupan masyarakat (politik, ekonomi, sosial, dan budaya). Semoga bermanfaat.