Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Contoh Ancaman Disintegrasi Bangsa Indonesia

Contoh Ancaman Disintegrasi Bangsa Indonesia

1 min read

Bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa – Bangsa Indonesia sangay kaya dengan keberagaman yang dimiliki masyarakatnya. Karena itu, masyarakat bangsa Indonesia disebut masyarakat yang plural. Masyarakat yang plural berpotensi dan sangat rentan akan kekerasan etnik, baik yang berkonstruksi secara kultural maupun politik. Disentegrasi terjadi apabila elemen etnisitas, agama, atau preimordial lain muncul di pentas politik sebagai prinsip paling dominan dalam mengatur negara da bangsa, apalagi keinginan mengubah sistem yang selama ini berlaku. Apabila benar terjadi, ancaman disintegrasi bangsa dalam arti yang sebenarnya akan terjadi di Indonesia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi berarti penyatuan supaya menjadi suatu kebulatan atau menjadi utuh. Disintegrasi berarti kebalikan dari kata integrasi, yaitu pemisahan. Ancaman disintegrasi bangsa berarti ancaman akan cerai berainya suatu bangsa. Di Indonesia, pada awal-awal kemerdekaanya, masih banyak ancaman-ancaman disintegrasi bangsa. Sekarang ini, persoalan disintegrasi bangsa mengancam banyak daerah mulai dari Sabang sampai Merauke. Hal ini terlihat dari munculnya gerakan-gerakan sparatis di berbagai wilayah serta banyaknya konflik baik itu atara agama maupun budaya. Banyak di antaranya yang merasa tidak percaya dengan kepemimpinan negaranya sendiri. Kebanyakan daerah ingin membebaskan diri karena adanya ketidakadilan dari pemerintahan saat ini.

Keadaan ini diperparah dengan sejumlah elite politik yang hanya berdiam diri mementingkan kelompoknya sendiri. Bahkan, tidak jarang mereka juga mementingkan pribadinya sendiri. Jadi, dapat disimpulkan disintegrasi merupakan suatu keadaan yang terpecah belah dari kesatuan yang utuh menjadi terpisah-pisah.

Ancaman Disintegrasi Bangsa

Kondisi masa lalu tersebut identik dengan keadaan Indonesia masa kini. Banyak ancaman terorisme berlatar belakang agama Islam menjadi momok bagi kestabilan keamanan dalam negeri. Meskipun akhir-akhir ini, sudah jarang muncul pemberitaan mengenai penangkapan anggota teroris. Namun, hal tersebut belum bisa meredam kemungkinan terjadinya pemberontakan yang sama seperti halnya DI/TII.

Bahasa disintegrasi bangsa masih mengancam bangsa ini mengingat pemerataan ekonomi dan pembangunan belum tercapai sepenuhnya. Para pemimpin Indonesia masih asyik bermain di panggung politik sehingga berbagai permasalahan mendasar bangsa ini seolah terlupakan. Dalam kondisi demikian, masyarakat Islam Indonesia yang berada jauh dari akses informasi akan mudah dibuai dan terbujuk oleh pemahaman perlunya mendirikan sebuah negara Islam di Indonesia.

Negara Islam Indonesia bukanlah sebuah solusi atas kondisi carut-marut bangsa ini. Lebih dari itu, negara agama di Indonesia hanya akan menghasilkan ancaman disintegrasi bangsa sehingga bangsa Indonesia akan terpecah belah. Kita bisa menyaksikan saat ini papua sedang bergejolak. Konflik sosial di Poso juga belum sepenuhnya mereda. Penggunaan atribut tunggal agama Islam dalam dasar negara akan meniadakan keberagaman budaya Indonesia yang sejak lama berkembang di Nusantara.

Pada pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa berkat rahmat Allah Swt. Yang Maha Kuasa Indonesia bisa mewujudkan kemerdekaan. Sila pertama Pancasila pun berisi Ketuhanan Yang Maha Esa, buka Tuhan pemeluk Islam semata. Dua tertib hukum di Indonesia tersebut menjadi landasan bagi diterimanya norma-norma berbagai agama di Indonesia yang menjiwai pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Keberagaman agama dan aliran kepercayaan di Indonesia ibarat warna-warni pelangi setelah hujan di sore hari. Ia bisa terlihat indah karena kombinasi beberapa warna, bukan karena satu warna saja.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *