Hikayat adalah salah satu jenis cerita rakyat yang disajikan dengan menonjolkan unsur penceritaan berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya.
Hikayat merupakan karya sastra lama yang menceritakan kehidupan zaman dulu tentang cerita atau biografi yang berkaitan dengan keagamaan atau perilaku manusia yang berlatar tempat istana sentris atau kerajaan.
Nah, lantas apa saja ciri-ciri hikayat selain kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya, beserta yang bukan termasuk cirinya sebagai berikut.
Pertanyaan
Berikut ini adalah ciri-ciri hikayat, kecuali …
- Anonim.
- Khayal.
- Logis.
- Lisan.
- Istana sentries.
Jawabannya adalah logis. Hikayat merupakan karya sastra lama yang menceritakan kehidupan zaman dulu yang tidak ada unsur kelogisan di dalamnya, karena terdapat kemustahilan dalam cerita seperti kesaktian tokoh-tokohnya. Jadi, logis bukan merupakan ciri-ciri dari hikayat.
Ciri-Ciri Hikayat
Adapun ciri-ciri hikayat diantaranya adalah sebagai berikut.
- Terdapat kemustahilan dalam cerita.
- Terdapat kesaktian tokoh-tokohnya (bersifat magis).
- Anonim (tidak diketahui siapa pengarangnya)
- Berlatar tempat istana sentris atau kerajaan.
- Menggunakan alur berbingkai (cerita berbingkai).
- Cerita bersifat simbolis.
Selain logis, yang bukan termasuk ciri-ciri hikayat adalah disebarkan secara tertulis. Namun, dapat disebarkan secara tertulis jika diubah menjadi cerita pendek (cerpen).
Cara Mengubah Hikayat Menjadi Cerpen
Adapun langkah-langkah mengembangkan hikayat ke dalam bentuk cerpen adalah sebagai berikut.
- Menyusun pengenalan karakter, latar waktu, tempat, dan suasana.
- Membangun alur, seperti masalah, ketegangan, konflik, klimaks, antiklimaks, dan peleraian. Pada saat menentukan alur, kita dapat memilih tipe alur, kita dapat memilih tipe alur maju, mundur, atau gabungan. Dalam hikayat, alur maju banyak digunakan. Untuk itu, dalam mengembangkan menjadi cerpen, dapat dipilih jenis alur lain.
- Menyusun penyelesaian atau akhir cerita. Pada bagian ini kita bebas menggunakan jenis penutup, apakah akhir cerita yang melegakan, menegangkan, atau membuat pembaca penasaran.
- Membangun karakter yang diinginkan. Usahakan membangun karakter yang tidak sempurna karena hal ini akan membuat cerita terkesan lebih alami. Dalam menentukan konflik pun perlu dipikirkan kerealitasan. Untuk mengembangkan hikayat, karena tokoh atau karakter telah tersedia, kita cukup mengubah nama tokoh yang ada, misalnya Putri Kuning menjadi Kemuni atau Abu Nawas menjadi Kang Abu, dan lain sebagainya.
- Memilih jenis sudut pandang dalam cerita. Sudut pandang (point of view) terbagi atas tiga, yaitu orang pertama (perlaku utama dan pelaku sampingan) dan orang ketiga (serbatahu dan terbatas).
- Mulailah untuk menulis. Kegiatan menulis cerpen akan terasa begitu berat, tetapi bukan berarti tidak dapat dilaksanakan. Oleh karena itu, percayalah jika kita dapat melakukannya.
Baca juga: Historiografi Tradisional, Modern, Kolonial, dan Nasional
Nah itulah dia artikel tentang pertanyaan “Berikut ciri-ciri hikayat kecuali?” beserta penjelasan dan langkah mengubah hikayat menjadi cerpen. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan dan semoga bermanfaat.