Mengamalkan Nilai-Nilai Kejuangan Masa Revolusi – Pancasila sebagai dasar negara melalui proses yang panjang dalam perumusannya. Proses perumusan Pancasila yang dilakukan para tokoh telah memberikan pelajaran berharga bagi kita. Semua itu dilakukan dengan penuh nilai perjuangan dan diliputi dalam semangat kebersamaan. Dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara terdapat nilai-nilai juang dan sebagai warga negara yang baik kita harus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu para pejuang tersebut memiliki jiwa dan semangat perjuangan yang tinggi untuk merdeka.
Pada pita yang dicengkeram garuda bertulis “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya, meskipun berbeda-beda, kita adalah satu. Perbedaan-perbedaan yang ada bukan menjadi penghalang untuk bekerja sama, tolong menolong, dan hidup rukun. Perbedaan-perbedaan itulah yang menjadikan kita perlu saling mengenai, menghormati, dan bekerja sama.
Daftar Isi
1. Persatuan dan Kesatuan
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan ini, terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama sekali. Unsur-unsur sosial budaya itu, seperti sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-royong.
Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Karena masuknya kebudayaan luar, antara lain kebudayaan Hindu, Islam, Kristen, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan dari luar yang masuk diseleksi oleh bangsa Indonesia. Kemudian sifat-sifat lain telihat dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalan musyawarah dan mufakat.
Hal itulah yang mendorong terwujudnya persatuan bangsa Indonesa. Jadi makna persatuan dan kestuan bangsa dapat mewujudkan persatuan bangsa Indonesia. Jadi makna persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong royong, musyawarah dan lain sebagainya.
2. Rela Berkorban Tanpa Pamrih
Nilai rela berkorban sangat diperlukan, baik pada masa perjuangan maupun pada masa sekarang. Nilai rela berkorban itu menjadi semakin lebih bermakna apabila teraplikasi dalam bentuk perbuatan. Berbagai bentuk perjuangan sebelum Indonesia merdeka telah dilalui oleh bangsa Indonesia. Pengorbanan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam menghadapi penjajahan dan untuk mencapai Indonesia merdeka tiada terhingga besarnya, baik jiwa maupun harta.
Nilai berkorban atau jiwa patriotisme dapat digunakan sebagai cara untuk berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, yaitu mencapai cita-cita bangsa maupun membela bangsa Indonesia apabila ada serangan dari dalam maupun luar negeri. Cita-cita bangsa Indonesia adalah ingin mewujudkan kemajuan dan peningkatan kesejahteraan kehidupan bangsa Indonesia.
3. Cinta pada Tanah Air
Sikap cinta tanah air perlu ditanamkan sejak usia dini, agar sebagai generasi penerus bangsa dapat mewujudkan sikap dan tingkah laku yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat dan menghindari penyimpangan-penyimpangan sosial yang dapat merusak norma-norma dan nilai-nilai kebudayaan Indonesia. Karena penyimpangan dapat merugikan diri sendiri tetapi juga dapat merugikan masyarakat bahkan negara. Karena nilai-nilai kebudayaan begitu pula dengan semangat persatuan dan kesatuan kita yang juga perlu ditanamkan sejak dini.
Perwujudan rasa persatuan dan cinta tanah air harus dilaksanakan di lingkungan keluarga, sekolah dan tempat tinggal kita, bahkan dimanapun kita berada. Semangat persatuan dan kesatuan dalam bermasyarakat harus dijaga guna mempererat tali persaudaraan, saling melindungi, perdamaian dan kenyamanan pun akan terjaga. Kita sebagai warga negara Indonesia harus mampu menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan dan norma-normanya. Karena nilai-nilai kebudayaan bangsa mencerminkan cinta kita terhadap bangsa dan negara.
4. Saling pengertian dan Saling Menghargai
Saling menghargai adalah sikap toleransi antarumat manusia, menerima perbedaan antara setiap manusia sebagai hal yang wajar, dan tidak melanggar hak asasi manusia lain. Ya, sikap yang sangat mudah untuk diterapkan kebanyakan orang akan berpikiran seperti itu. Saling menghargai adalah suatu sikap damai dimana kita bisa memberikan space kepada orang lain agar menjadi dirinya sendiri, menggap seseorang itu sama dengan yang lain.
Perlukah saling menghargai itu? Jelas Perlu! Kanapa? Karena kita tidak hidup sendirian, kita makhluk sosial, kita punya keluarga, kita punya teman, yang perlu dihargai. Cukup dengan tidak memaksa kehendak kepada orang sekitar kita, mendengar ucapan mereka, kita sudah menghargai mereka bukan berarti hanya itu saja.
Atau mungkin, contoh lain, teman kita mempunyai suatu kesenangan pribadi, apa salahnya kita mendukung? Walupun kita kurang menyukai hal tersebut, tetapi kesenangannya dan kita tidak perlu mengikutinya, hanya mendukungnya, bukan malah mencelanya. Setiap orang mempunyai perbedaan, dari segi jasmani maupun rohani, dan itulah yang harus kita hargai. Kalau kita bisa menghargai orang, maka orang lainpun akan bisa menghargai kita. Jangan hanya mau dihargai, tetapi belajarlah untuk menghargai terlebih dahulu.