Cara Menghalangi Godaan Setan – Bagi setiap manusia yang ingin menghadapi hasutan setan dan serangan-serangan iblis, Islam telah menunjukkan kepada manusia berbagai perkara yang dapat membantunya menghadapi pertarungan dengan setan sehingga berhasil menewaskan musuh ketatnya itu. Cara tersebut telah dirumuskan oleh seorang dari pada selihin dengan katanya:
“Saya telah merenung dan memikirkan cara-cara dari pintu manakah setan masuk ke dalam diri manusia, ternyata ia masuk ke dalam diri melalui sepuluh pintu”:
- Tamak dan buruk sangka, maka aku menhadapinya dengan sifat menaruh kepercayaan dan berpangku dengan apa yang ada.
- Cinta kehidupan dunia dan panjang angan-angan, lalu aku menghadapinya dengan perasaan takut terhadap kedatangan maut yang bisa terjadi kapan saja waktunya.
- Cinta kemewahan dan foya-foya, lalu aku menghadapinya dengan keyakian bahwa kenikmatan itu akan hilang dan balasan buruk pasti menanti.
- Kagum terhadap diri sendiri (‘ujub), lantas aku menghadapinya dengan rasa berutang budi kepada Allah dan kepada akibat yang buruk.
- Memandang rendah terhadap orang lain dan tidak menghormati mereka, lalu aku menghadiahinya dengan mengenali hak-hak mereka serta menghormati mereka secara wajar.
- Hasad (dengki), lalu aku menghadapinya dengan sifat qanaah dan rida terhadap karunia Allah kepada makhluk-Nya.
- Riya’ dan suka pujian orang, Lalu aku menghadapinya dengan ikhlas.
- Bakhil (kikir), lalu aku menghadapinya dengan menyadari bahwa apa yang ada pada makhluk akan binasa dan yang kekal itu berada di sisi Allah.
- Takabur (membesarkan diri), lalu aku menghadapinya dengan rasa tawaduk.
- Tamak, lalu aku menghadapinya dengan memercayai ganjaran yang disediakan di sisi Allah dan tidak tamak terhadap apa yang ada di sisi manusia.
Di antara arahan-arahan yang di anjurkan oleh agama Islam sebagai jalan untuk mengelak serangan dan tipu daya setan ialah agar senantiasa seseorang itu mengingat Allah pada setiap memulai pekerjaan.
Satu riwayat dari Abu Hurairah menyebutkan:
“Setan bagi orang-orang mukmin telah bertemu setan bagi orang-orang kafir, lalu didapati setan bagi orang-orang kafir dalam keadaan gemuk montel sedangkan setan bagi orang-orang mukmin dalam keadaan kurus kering telanjang dan kusut masai. Lalu setan bagi orang-orang kafir itu bertanya kepada setan bagi orang-orang mukmin: Mengapa kamu kurus kering? lalu ia menjawab: “aku bersama seorang lelaki yang apabila ia makan ia menyebut nama Allah, lali aku terus kelaparan, apabila ia minum ia menyebut nama Allah, lalu aku terus dalam keadaan dahaga, apabila ia memakai pakaian ia menyebut nama Allah menyebabkan aku terus telanjang. Apabila ia memakai minyak rambut juga ia menyebut nama Allah menyebabkan aku terus kusut masal”. Kemudian setan bagi orang-orang kafir itu berkata: “Tetapi aku bersama lelaki yang tidak berbuat demikian sedikit pun, maka aku mendapat makan, minum, dan pakaian dengannya“.
Diantara cara-cara untuk dijadikan kubu pertahanan menghadapi tipu daya dan godaan setan ialah dengan cara:
a.) Janganlah terlalu kenyang apabila makan meskipun menghadapi ( yang baik dan halal karena Allah berfirman:
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ ٣١
Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”. (al-A’raf:31)
Rasulullah saw. juga bersabda mengingatkan dalam sebuah hadis yang artinya: “Sesungguhnya setan itu berjalan dalam tubuh anak Adam mengikuti perjalanan darah. Oleh karena itum sempitkanlah pintu masuknya dengan kelaparan”. (Ahmad)
b.) Membaca A-Qur’an, berzikir mengingat Allah dan memohon Ampunan sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah saw. Dalam sebuah hadis yang artinya: “Sesungguhnya setan itu meletakkan belalainya ke atas hati anak Adam, maka jika ia mengingat Allah ia pun lari daripadanya, jika sekiranya ia lupakan Allah setan akan mengunyah hatinya”. (Ibnu Abi Dunya)
c. Tidak tergopoh-gopoh dalam sembarang pekerjaan karena mengingat pesanan Rasulullah saw. yang artinya: “Tergopoh-gopoh (terburu-buru) itu adalah dari setan dan berhati-hati itu dari Allah”. (Ibnu Abi Shaibah, Abu Ya’la, dan al-Baihaqi. at-Tirmidzi meriwayatkan Hadis sepertinya dan Al-Albani mengatakan: Sanadnya Hasan)
Allah berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ ٢٠١
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, apabila mereka disentuh oleh sesuatu imbasan hasutan dari setan, mereka ingat (kepada ajaran Allah) maka dengan itu mereka tampak (jalan yang benar). (al-A’raf:201)