Masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha dari India ke Indonesia berpengaruh besar terhadap perkembangan kebudayaan Indonesia. Unsur-unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India tersebut tidak ditiru sebagaimana adanya, tetapi sudah dipadukan dengan unsur kebudyaan asli Indonesia sehingga terbentuklah unsur kebudayaan baru yang jauh lebih sempurna.
Proses percampuran antara unsur-unsur kebudayaan satu dengan kebudayaan yang lain sehingga membentuk kebudayaan baru dinamakan dengan akulturasi kebudayaan. Kebudayaan baru yang merupakan hasil percampuran itu masing-masing tidak kehilangan kepribadian atau ciri khasnya.
Oleh karena itu, untuk dapat berakulturasi, masing-masing kebudayaan hars seimbang. Begitu juga untuk kebudayaan Hindu-Buddha dari India dengan kebudayaan Indonesia. Wujud akulturasi kebudayaan dapat terlihat dari bukti peninggalan, antara lain dalam seni bangunan, seni rupa, aksara, dan sastra, sistem pemerintahan, sistem kelender, serta sistem kepercayaan dan filsafat.
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai bukti peninggalan kehidupan pengaruh Hindu-Buddha yang saat ini khususnya untuk candi dijawa tengah bagian utara bisa dilihat dibawah ini.
Candi Jawa Tengah Bagian Utara
Berikut ini beberapa candi yang ada di Jawa Tengah bagian utara, antara lain adalah sebagai berikut.
- Candi Gunung Wukir dekat Magelang, yang berhubungan dengan prasasti Canggal tahun 732 M.
- Candi Badut dekat Malang, yang berhubungan dengan prasasti Dinoyo tahun 760.
- Kelompok Candi Dieng, yang terdiri atas berbagai candi yang oleh penduduknya diberi nama-nama wayang, seperti Bima, Samiaji, Arjuna, Gatutkoco, Semar, Srikandi, Dwarawati, dan sebagainya; di dekat Candi Arjuna ada sebuah prasasti tahun 809.
- Kelompok Candi Gedong Songo di ereng Gunung Ungaran.
Candi Jawa Tengah Bagian Utara
- Candi Kalasan dekat Yogyakarta yang didirikan pada tahun 778.
- Candi Sari di dekat Candi Kalasan.
- Candi Borobudur, yang dalam bentuk dasarnya merupakan punden berundak-undak tetapi disesuaikan dengan Agama Buddha Mahayana untuk menggambarkan kamadhatu (bagian kaki yang tertimbun da tertutup susunan batu-batu rata), arupadhatu (bagian yang terdiri atas lorong-lorong dengan pagar-pagar tembok dan penuh hiasan serta relief-relief yang seluruhnya sampai 4km panjangnya, di antaranya melukiakan lalitavistara dan sebagainya) dan arupadhatu (bagian atas yang terdiri dari atas batur-batur bundar, dengan lingkaran-lingkaran stupa yang semuanya tidak dihiasi sama sekali). Puncaknya berupa sebuah stupa yang besar dan arca-arca Buddha yang banyak sekali, lengkapnya berjumlah 505 buah.
- Candi Mendut di sebelah Timur Borobudur, yang di dalamya memuat 3 arca batu besar, yaitu Buddha diapit oleh Padmapani dan Wajrapani.
- Kelompok Candi Sewu, di dekat desa Prambanan, yang terdiri atas sebuah candi induk yang dikelilingi oleh lebih dari 250 buah candi-candi perwara yang tersusun dalam 4 baris.
- Kelompok Candi Plaosan, di sebelah Timur Candi Sewu, ang terdiri atas 2 buah candi induk yang dikelilingi oleh 2 baris stupa dan 2 baris candi perwara.
- Kelompok Candi Loro Jonggrang di desa Prambanan, yang disusun sedemikian rupa sehingga candi induknya untuk Siwa diapit oleh candi-candi untuk Brahma dan Wisnu dan dengan beberapa candi perwara lainnya merupakan pusat kelompok yang dikelilingi oleh lebih dari 200 buah candi perwara yang tersusun menjadi 4 barus.
Kecuali candi-candi yang disebutkan di atas, ada lagi bangunan-bangunan yang oleh rakyat setempat disebut candi, tetapi sifat dan wujudnya sangat berbeda. Bangunan-bangunan ini adalah pertirtaan (tempat pemandia suci) dan candi padas. Pertirtaan yang dikenal ialah Jolotundo dan Belahan di Lereng Gunung Penanggungan dekat Mojokerto (dari abad ke-9 dan 11), Candi Tikus di bekas kota Majapahit (abad ke-14) dan Goa Gajah dekat Gianya (abad ke-13). Candi padas yang terkenal adalah gunung Kawi di Tampaksiring. Di sini didapatkan 10 buah candi.
Baca juga: Wujud Peninggalan Kebudayaan Hindu-Buddha dalam Seni Rupa
Nah, Itulah dia informasi singkat mengenai candi-candi yang ada di Jawa Tengah bagian utara dan selatan. Demikian artikel yang dapat saya bagikan tentang sejarah Indonesia dan semoga menambah ilmu Anda semua tentang sejarah.