Siapa sih Sutan Syahrir itu? Sutan Syahrir merupakan perdana menteri pertama di Indonesia yang diangkat pada 14 November 1945. Selain menjadi perdana menteri, Sutan Syahrir juga merangkap jabatan sebagai menteri luar negeri.
Jabatan inilah yang nantinya menyebabkan Sutan Syahrir konsisten memperjuangkan pengakuan kedaualatan Indonesia melalui jalur diplomasi. Adapun biografi dari Sutan Syahrir adalah sebagai berikut.
Daftar Isi
Biografi Sutan Syahrir
Sutan Syahrir (penulisan nama lain: Sutan Sjahrir, Soetan Sjahrir) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang lahir pada 5 Maret 1909 di Kota Padang Panjang. Sutan Syahrir merupakan seorang intelektual, perintis, dan revolusioner kemerdekaan Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, Sutan Syahrir menjadi seorang politikus dan kemudian diangkat menjadi perdana menteri pertama di Indonesia pada 14 November 1945 hingga 20 Juni 1947.
Sutan Syahrir mulai mengenyam pendidikan sekolah dasar di Europeesche Lagere School (ELS), kemudian melanjutkan ke sekolah menengan pertama di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) terbaik di Medan. Setelah lulus pada tahun 1926, beliau melanjutkan ke sekolah lanjutan di Algemene Middelbare School (AMS) di Bandung.
Sutan Syahrir melanjutkan pendidikan ke negeri Belanda di Fakultas Hukum Universitas Amsterdam Belanda. Selama belajar disana, beliau mendalami tentang sosialisme. Alhasil Sutan Syahrir mendirikan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1948.
Akhir dari perjuangan Sutan Syahrir ketika diculik dan meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan politik dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Pada tanggal 9 April 1966, Sutan Syahrir resmi ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Peran Sutan Syahrir
Peran Sutan Syahrir dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia salah satunya terdapat dalam bidang diplomasi. Sepak terjang Sutan Syahrir dalam bidang diplomasi bermula saat Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda I pada tanggal 21 Juli 1947, dimana Belanda berhasil memblokade wilayah Indonesia dari dunia luar.
1. Menghadiri Inter-Asian Relations Conference
Namun dengan kecerdikan dan keberaniannya, Sutan Syahrir mampu meloloskan diri ke India untuk menghadiri Inter-Asian Relations Conference. Dalam konferensi yang diadakan pada 23 Maret – 2 April 1947 tersebut, Sutan Syahrir menggalang simpati dari negara-negara Asia untuk mendukung perjuangan Indonesia.
2. Mewakili Indonesia dalam Sidang PBB
Setelah menghadiri konferensi tersebut, Sutan Syahrir kemudian ditunjuk menjadi delegasi Indonesia dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada Agustus 1947. Pada sidang yang berlangsung di Lake Success, Amerika Serikat tersebut, Sutan Syahrir kembali mengemban misi untuk menghimpun simpati masyarat dunia terhadap kemerdekaan Indonesia.
Perjuangan Sutan Syahrir di dalam forum PBB mendapat tanggapan sinis dari Menteri Luar Negeri Belanda, E.N. Van Kleffens. Sikap sini tersebut dilawan dengan fakta bahwa Indonesia sudah memiliki kelangkapan negara yang sah seperti pemerintahan, wilayah, dan tentara.
Keberanian Sutan Syahrir dalam forum PBB tersebut membuka mata dunia. Bahkan surat kabar The New York Herald Tribune mengulas pidato Sutan Syahrir sebagai salah satu pernyataan yang paling mengesankan di forum PBB yang diadakan di Lake Success.
Setelah itu Sutan Syahrir sering ditunjukan menjadi perwakilan Indonesia dalam sidang PBB, dimana beliau selalu menyuarakan eksistensi Republik indonesia. Bahkan, dalam beberapa kesempatan Sutan Syahrir mampu mematahkan arogansi perwakilan Belanda yang masih bersikukuh untuk tidak mengakui keberadaan negara Indonesia.
Perjuangan Sutan Syahrir tidak sia-sia setelah mendapat respons positif setelah banyak negara PBB yang mendukung kedaulatan Indonesia.
Baca juga: Agus Salim – Biografi, Perjuangan dan Peran
Nah itulah dia artikel tentang biografi Sutan Syahrir beserta perannya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan tentang salah satu pahlawanan nasional Indonesia dan semoga bermanfaat.