Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » PKN » Aspek Trigatra

Aspek Trigatra

2 min read

Konsep Wawasan Nusantara diwujudkan dalam bentuk ketahanan nasional. Ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Dalam mewujudkan ketahanan nasional, kita mengenal aspek trigatra dan aspek pancagatra.

Pengertian Trigatra

Trigatra terdiri dari dua kata Tri dan Gatra. Kata Tri berarti tiga, sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, gatra diartikan sebagai wujud, sudut pandang, dan aspek. Jadi, trigatra adalah suatu aspek negara yang sudah melekat pada negara itu dan tidak pernah sama spesifikasinya.

Gatra Wawasan Nusantara dapat diartikan sebagai unsur, elemen, atau faktor yang memengaruhi suatu negara. Gatra dalam Wawasan Nusantara tidak terlepas dari konsep ketahanan nasional. Unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan sebutan astagtra yang terdiri dari trigatra dan pancagatra.

Apek-Aspek Trigatra

Aspek Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan, dan kekayaan alam, serta keadaan dan kemampuan penduduk. Pancagatra merupakan aspek sosial kemasyarakatan yang terdiri dari ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam).

Antargatra serta antara trigatra dan pancagatra terdapat hubungan timbal balik dan dikatakan saling bergantung. Adapun aspek trigatra yang merupakan aspek alamiah terdiri dari sebagai berikut.

1. Letak dan Bentuk Geografis

Letak geografis Indonesia terletak pada 6° LU-11° LS dan 95° BT-141° BT, dilalui garis khatulistiwa yang di tengah-tengahnya terbentang garis ekuator sehingga indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim hujan dan kamarau.

Jika Anda perhatikan letak Indonesia pada peta, Anda akan tahu betapa Indonesia mempunyai letak yang strategis karena selain merupakan negara kepulauan, Indonesia diapit oleh dua benua dan dua samudra. Posisi ini membuat Indonesia berada pada posisi silang dan menjadi lalu lintas dunia sehingga turut memengaruhi perkembangan Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan.

2. Keadaan dan Kemampuan Penduduk

Penduduk merupakan sekelompok manusia yang mendiami suatu wilayah. Faktor penduduk yang berpengaruh terhadap ketahanan nasional adalah sebagai berikut.

a. Faktor yang Memengaruhi Jumlah Penduduk

Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat kepadatan penduduknya sangat tinggi. Dari waktu ke waktu kependudukan di Indonesia mengalami perubahan yang disebabkan antara lain oleh kelahiran, kematian, dan adanya pendatang. Pertambahan penduduk menimbulkan dampak positif berupa pertambahan angkatan kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja (labour force). Selain itu, juga menimbulkan dampak negatif yaitu pertambahan penduduk yang pesat sering tidak diikuti dengan peningkatan kualitas SDM.

b. Faktor yang Memengaruhi Komposisi Penduduk

Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas, dan migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur dan jenis penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan penyediaan fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan sebagainya.

c. Faktor yang Memengaruhi Distribusi Penduduk

Untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk, distribusi harus seimbang. Pemerintah harus dapat menghadapi masalah ini dengan bijak, misalnya dengan menerapkan program transmigrasi, mendirikan pusat-pusat pengembangan (growth centers), pusat-pusat industri, dan sebagainya. Kemampuan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancaman-ancaman terhadap pertahanan nasional.

3. Keadaan dan Kekayaan Alam

Kita selalu diingatkan dengan kekayaan Indonesia yang melimpah, baik kekayaan sumber daya alamnya maupun kekayaan budayanya. Kekayaan sumber daya alam berupa sumber mineral, kekayaan flora, dan kekayaan fauna. Kekayaan alam ini tentu menjadikan Indonesia terkenal hingga ke negara-negara lain.

Seperti kita ketahui bahwa Indonesia juga kaya akan bahan-bahan galian yang meliputi bahan-bahan galian bijih-bijihan maupun bahan galian industri di samping sumber-sumber tenaga lain. Kekayaan alam jumlahnya terbatas dan penyebarannya tidak merata, sehingga menimbulkan ketergantungan dari dan oleh negara serta bangsa lain. Oleh karena itu, kita wajib bersyukur dengan karunia berupa kekayaan alam ini.

Sumber daya alam dibagi menjadi dua jenis, sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Sumber alam yang dapat diperbarui merupakan sumber daya alam yang dapat dikembangkan lagi setelah habis kita gunakan. Adapun sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang tidak dapat dikembangkan lagi setelah habis digunakan. Meskipun kita negara yang kaya, kita tetap harus bijaksana dalam pemanfaatan sumber daya alam.

Baca juga: Aspek Pancagatra

Asas Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Pemanfaatan sumber daya alam harus sesuai dengan prinsip atau asas-asas sebagai berikut.

  • Asas Maksimal, artinya sumber daya alam harus dikelola atau dimanfaatkan secara maksimal demi kepentingan bersama yang berujung pada kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
  • Asas Lestari, artinya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam harus bijaksana dengan memperhatikan keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan.
  • Asas Berdaya Saing, artinya bahwa hasil pengolahan sumber daya alam harus dapat memaksimalkan potensi masyarakat untuk menghasilkan produk-produk yang berdaya saing tinggi.

Nah, itulah pengertian mengenai trigatra yang masih berhubungan dengan wawasan nusantara, beserta aspek-aspek trigatra. Demikian artikel yang bisa freedomnesia.id bagikan dan semoga bermanfaat untuk Anda semua. Terima Kasih!

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *