Sebagai seorang muslin, pasti pernah mendengar slogan “Kebersihan sebagian daripada iman”, yang artinya dengan menjaga kebersihan, maka iman kita akan kuat dan senantiasa terjaga dari hal-hal yang kotor. Allah Swt. suka terhadap hambanya yang bersih dalam menjalani kehidupan maupun iman.
Dalam agama Islam, dikenalkan istilah thaharah yang berkaitan dengan kebersihan dan bersuci. Tahukah kalian apa itu Thaharah? Apakah kalian sudah terbiasa melakukan thaharah? Berikut penjelasan lengkapnya.
Daftar Isi
Pengertian Thaharah
Thaharah artinya bersuci dari najis dan hadas. Thaharah secara bahasa adalah membersihkan kotoran, baik yang bersujud ataupun yang tidak berwujud. Sedangkan secara istilah adalah, menghilangkan hadas, najis, dan kotoran (dari tubuh, yang menyebabkan tidak sahnya ibadah lainnya).
Thaharah dilakukan untuk membersihkan najis dan hadas menggunakan air atau tanah yang bersih. Najis adalah kotoran yang menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah Swt., sedangkan hadas adalah keadaan tidak suci pada diri seorang muslim yang menyebabkan ia tidak boleh salat, tawaf, dan lain sebagainya.
Apa saja yang harus dibersihkan? Semua harus dibersihkan, termasuk badan, pakaian, tempat, dan lingkungan yang menjadi tempat segala aktivitas kita. Lebih-lebih tempat yang kita gunakan untuk melaksanakan ibadah shalat. Lokasi ibadah ini harus suci dari najis dan bersih dari segala kotoran pasti akan menjadi lebih sempurna dan bermakna.
Jenis-Jenis Najis dan Cara Menyucikannya
Thaharah meliputi 2 hal yaitu: thaharah dari najis dan thaharah dari hadas. Thaharah dari najis maksudnya adalah membersihkan sesuatu dari najis. Ada tiga macam najis, yaitu najis mukhaffafah, najis Mutawasshitah, dan najis muqaladah.
1. Najis Mukhaffafah
Najis Mukhaffafah adalah najis yang ringan, seperti air seni bayi laki-laki yang belum berumur dua tahun dan belum makan apapun kecuali air susu ibu. Cara menyusikannya sangat mudah, cukup dengan memercikkan atau mengusapkan air yang suci pada permukaan yang terkena najis.
2. Najis Mutawassitah
Najis Mutawassitah adalah najis pertengahan. Contoh najis jenis ini adalah darah, nanah, air seni, tinja, bangkai binatang, dan sebagainya. Najis jenis ini ada dua macam, yaitu najis hukmiyyah dan najis ‘ainiyyah. Najis hukumiyyah diyakini adanya tetapi tidak nyata wujudnya (zatnya), bau, dan rasanya. Cara menyucikannya adalah cukup dengan mengalirkan air pada benda yang terkena najis. Sedangkan najis ‘ainiyyah adalah najis yang tampak wujudnya (zatnya) dan bisa diketahui melalui bau maupun rasanya. Cara menyusikannya adalah dengan menghilangkan zat, rasa, warna, dan baunya dengan menggunakan air yang suci.
3. Najis Mugaladah
Najis Mugaladah adalah najis berat. Najis jenis ini bersumber dari anjing dan babi. Cara menyucikannya melalui beberapa tahap, yaitu dengan membasuh sebanyak tujuh kali. Satu kali diantaranya menggunakan air yang bercampur dengan tanah.
Jenis-Jenis Hadas dan Cara Menyucikannya.
Nah, kalian sudah mengetahui jenis dan cara bersuci dari najis. Selanjutnya bagaimana cara bersuci dari hadas? Hadas ada dua macam, yaitu hadas kecil dan hadas besar.
1. Hadas Kecil
Kita terkena hadas kecil apabila mengalami/melakukan salah satu dari 4 hal, yaitu:
- Keluar sesuatu dari qubul (kemaluan) dan dubur.
- Hilang akal (contoh tidur).
- Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mukhrim.
- Menyentuh qubul (kemaluan) dan dubur dengan telapak tangan.
Cara menyusikan hadas kecil cukup dengan ber-wudhu. Apabila tidak ada air, atau karena sesuatu hal, maka bisa dengan tayammum.
2. Hadas Besar
Bagaimana dengan hadas besar? Kita terkena hadas besar apabila mengalami/melakukan salah satu dari enam perkara ini, yaitu:
- Berhubungan suami-istri (setubuh).
- Keluar mani.
- Haid (menstruasi).
- Melahirkan.
- Nifas.
- Meninggal dunia.
Cara menyucikan hadas besar adalah dengan mandi wajib, yaitu membasahi seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki. Apabila tidak ada air atau karena sesuatu hal, maka bisa dengan tayammum.
Nah, itulah apa yang dimaksud dengan Thaharah beserta cara bersuci dari najis dan hadas beserta penyebabnya. Demikian artikel mengenai pendidikan agama Islam yang dapat saya bagikan dan semoga bermanfaat.