Di dalam kehidupan bermasyarakat yang tertata, akan muncul dan berkembang suatu karakteristik, norma atau nilai yang diyakini dan dianut oleh masyarakat tersebut, serta membatasi dan mengatur tingkah laku setiap individu. Istilah tersebut biasa disebut dengan peraturan.
Namun, tidak jarang dalam kehidupan masyarakat yang sudah ada peraturan tersebut, masih ada beberapa individu atau kelompok yang melakukan penyimpangan atau berperilaku yang berbeda dan menyimpang dari peraturan yang ada. Bentuk penyimpangan tersebut biasa di istilahkan sebagai deviasi.
Daftar Isi
Pengertian Deviasi
Secara umum, deviasi adalah suatu bentuk penyimpangan dari peraturan, terutama bentuk perilaku yang menyimpang atau melawan dari norma dan nilai sosial yang telah ditetapkan. Karena deviasi memiliki makna penyimpangan, maka selalu dikonotasikan secara negatif sebagai suatu tindakan atau perilaku yang dianggap salah dan tidak semestinya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deviasi adalah penyimpangan dari peraturan yang sudah ada dan yang sudah ditetapkan, baik itu penyimpangan tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Pengertian Deviasi Menurut Para Ahli
Beberapa ahli bahasa di dunia dan Indonesia, mendefinisikan deviasi sebagai berikut.
- Menurut Bruce J. Cohen, deviasi adalah perilaku penyimpangan sosial merupakan setiap perilaku negatif yang dihasilkan dari ketidak berhasilan penyesuaian diri seseorang atau kelompok dengan kehendak masyarakat atau nilai dan norma yang berlaku.
- Menurut James W. Van Der Zanden, deviasi adalah perilaku penyimpangan sosial merupakan suatu perilaku atau tingkah laku yang oleh sebagian besar anggota masyarakat dianggap sebagai perilaku yang tercela dan diluar batas toleransi.
- Menurut Perilaku Paul B. Horton, deviasi adalah penyimpangan sosial merupakan setiap perilaku individu maupun kelompok yang dianggap atau dinyatakan melanggar norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
- Menurut Hendropuspito (1989), deviasi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok di luar, melawan kaidah sosial yang berlaku di masyarakat.
- Menurut Kartini Kartono (2007:11), deviasi adalah tingkah laku yang menyimpang dari tendensi sentral atau ciri-ciri karakteristik rata-rata dari rakyat kebanyakan/populasi.
Deviasi atau perilaku menyimpang pada dasarnya merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma atau nilai kesusilaan, baik dari sudut pandang kemanusiaan, moral, perilaku, dan agama, baik dilakukan secara individu maupun kelompok.
Jadi bisa disimpulkan bahwa deviasi adalah perilaku yang dilakukan oleh individu yang bertentangan/menyimpang dengan ciri kharakteristik masyarakat kebanyakan dan norma/nilai yang berkembang di dalam masyarakat tersebut.
Macam-Macam Deviasi
Deviasi merupajan tingkah laku selalu berlangsung dalam satu konteks sosio-kultural dan antarpersonal. Sehubungan dengan lingkungan sosio-kultural ini, deviasi tingkah laku dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Deviasi Individual
Beberapa deviasi ditimbulkan oleh cirri-ciri yang unik dari individu yang berasal dari anomali-anomali ( penyimpangan dari hokum, kelainan-kelainan ), variasi-variasi biologis, dan kelainan-kelainan psikis tertentu yang sifatnya ada sejak lahir. Kelainan cirri juga disebabkan oleh penyakit dan kecelakaan.
2. Deviasi Situasional
Deviasi jenis ini disebabkan oleh pengaruh bermacam-macam kekuatan situasional/sosial diluar individu atau oleh pengaruh situasi, dimana pribadi yang bersangkutan menjadi bagian integral dari dirinya. Situasi tadi memberikan pengaruh yang memaksa, sehingga individu tersebut terpaksa harus melanggar peraturan dan norma-norma umum atau hokum formal.
3. Deviasi Sistematik
Deviasi sistematik pada hakikatnya adalah satu subkultur atau satu sistem tingkah laku yang disertai organisasi sosial khusus, status formal, peranan-peranan, nilai-nilai, rasa kebanggaan, norma dan moral tertentu yang semuanya berbeda dengan situasi umum. Segala pikiran dan perbuatan yang menyimpang dari norma umum, kemudian dirasionalisasi atau dibenarkan oleh semua anggota kelompok dengan pola yang menyimpang itu. Sehingga penyimpangan tingkah laku deviasi-deviasi itu berubah menjadi deviasi yang terorganisasi atau deviasi sitematik.
Faktor Penyebab Terjadinya Deviasi
Menurut Ahmad Mubarok dalam bukunya Al-Irsyad An-Nafsy atau Konseling Agama Teori dan Kasus, penyebab perilaku menyimpang pada diri seseorang dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
- Faktor bawaan adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir).
- Faktor lingkungan adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Misalnya keadaan rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi.
Sedangkan faktor penyebab terjadinya penyimpangan atau deviasi secara umum, yaitu sebagai berikut.
- Gagal nya seseorang atau ketidak sanggupan seseorang dalam menyerap nilai dan norma sosial serta kebudayaan yang berlaku dalam lingkungan masyarakatnya, sehingga tidak dapat membedakan mana yang benar dan salah.
- Ketidak berhasilan dalam proses sosialisasi, baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat.
- Adanya kesenjangan sosial yang menyebabkan munculnya perasaan iri sehingga menimbulkan suatu tindak kriminal yang menyimpang dari norma hukum masyarakat.
- Kendornya nilai-nilai atau norma yang berlaku dalam masyarakat yang mungkin disebabkan oleh perubahan sosial dan perkembangan zaman.
- Proses belajar yang menyimpang juga dapat menyebabkan timbulnya suatu perilaku penyimpangan sosial, karena mulai banyaknya contoh perilaku menyimpang yang mudah dilihat maupun dibaca dan dipelajari.
Contoh Deviasi (Penyimpangan)
Berikut beberapa contoh deviasi atau penyimpangan di masyarakat.
1. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja merupakan bentuk penyimpangan yang biasa dilakukan oleh anak remaja yang berusia antara 12 hingga 18 tahun. Anak di usia ini rentan terhadap pengaruh perubahan sosial yang terjadi di masyarakat/sekolah. Karena bagi mereka masih belum dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Oleh karena itu remaja sangat rentang melakukan deviasi atau penyimpangan.
2. Pernikahan Sesama Jenis
Di beberapa negara memang sudah melegalkan pernikahan sesama jenis, namun pada dasarnya melakukan pernikahan sesama jenis merupakan sebuah perilaku penyimpangan sosial dan melanggar norma yang berlaku di masyarakat, dan bahkan melanggar hukum negara jika masih ilegal. Banyak faktor kenapa orang melakukan pernikahan sesama jenis, diantaranya pengaruh trauma, lingkungan keluarga dan sosialnya, hingga kelainan psikologis.
3. Tindakan Kriminal
Contoh deviasi yang umum atau sering dilakukan adalah melakukan tindakan kriminal. Tindakan kriminal bukan hanya melanggar norma di masyarakat namun juga melanggar hukum yang sudah ada. Akibatnya jika orang melakukan suatu tindaka kriminal, maka pelaku akan mendapatkan sangsi sosial, seperti dikucilkan dari masyarakat, bahkan dipenjara. Penyebab seseorang melakukan tindakan kriminal cukup banyak, mulai dari rasa iri (cemburu), kebencian, tekanan ekonomi, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Arti Deklamasi
Nah, itulah pengertian mengenai deviasi secara umum, yaitu bentuk penyimpangan atas norma yang sudah ada di masyarakat., beserta macam-macam dan contohnya. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai deviasi atau penyimpangan dan semoga bermanfaat.