Alhamdulillah Ala Kulli Hal – Dalam kehidupan sehari-hari, terutama di Indonesia yang mayoritas beragama muslim, pasti pernah mendengar kalimat atau kata-kata yang berasal dari bahasa Arab. Kata atau kalimat tersebut cukup sering diucapkan oleh beberapa orang Indonesia dalam keadaan tertentu, seperti kalimat Innalillahi Wainnailaihi Rojiun yang diucapkan ketika mendengar ada yang meninggal dunia.
Selain kata-kata yang lazim dikatakan, ada juga kata atau kalimat yang juga berasal dari bahasa Arab yang belum kita ketahui seperti Ana Uhibbuka Fillah atau kalimat pendek seperti Barakallahu Fiikum. Nah, kalimat yang juga sering disebut adalah kalimat Arti Alhamdulillah Ala Kulli Hal. Apa arti dari kalimat Arti Alhamdulillah Ala Kulli Hal itu sendiri dalam bahasa Indonesia, berikut Informasinya.
Daftar Isi
Alhamdulillah Ala Kulli Hal Artinya?
Kalimat “Alhamdulillah ‘ala Kulli Hal” atau dalam bahasa Arab (الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ) memiliki arti “Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan” (HR. Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan).
Kalimat tersebut diucapkan ketika menghadapi suatu musibah, dan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas musibah yang menimpa. Keadaan seperti ini telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam ketika beliau mendapat sesuatu yang tidak disukai dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,
Latin: Alhamdulillah ala kulli hal
Artinya: “Segala puji hanya milik Allah atas setiap keadaan.”
Hadits Tentang Alhamdulillah ‘ala Kulli Hal
Dari Aisyah R.a, Rasulullah apabila menyaksikan hal-hal yang beliau sukai (menyenangkan) maka beliau mengucapkan (الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ)“Alhamdulillah alladzi binimatihi tatimmus shalihat”. Sedangkan apabila beliau menyaksikan hal-hal yang disukai (tidak menyenangkan), maka beliau saw mengucapkan (الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ) “Alhamdulillah ‘ala kulli hal” [HR Ibnu Majah]
Kalimat tersebut merupakan kalimat yang diucapkan dalam keadaan terakhir (tingkatan tinggi) dalam menghadapi suatu musibah, yaitu seseorang malah mensyukuri musibah yang menimpa dirinya. Keadaan seperti inilah yang di dapat ketika seseorang selalu bersyukur kepada Allah Swt., dia melihat bahwa di balik suatu musibah yang menimpanya di dunia ini, masih kecil dibandingkan dengan musibah yang lebih besar seperti musibah agama.
Dan ingatlah musibah agama tentu lebih besar dan berat daripada dunia terkena azab (siksaan) di dunia, dan siksaanya lebih ringan di akhirat nanti. Karena musibah dapat menghapus dosa seseorang, maka dari itu jika terkena musibah semacam ini, bersyukurlah kepada Allah karena dia telah mendapatkan tambahan kebaikan dan juga pahala.
Hadits yang Berhubungan
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا ، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Artinya: “Tidaklah rasa capek, rasa sakit (yang terus menerus), kekhawatian, rasa sedih, bahaya, kesusahan menimpa seorang muslim sampai duri yang menusuknya kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan musibah tersebut.” (HR. Bukhari no. 5641)
Selain diucapkan ketika mendapat suatu musibah, sebagai rasa syukur atas musibah yang diterima, kalimat “Alhamdulillah ‘ala Kulli Hal” juga bisa diucapkan ketika bersin [HR Tirmidzi no 2738, dinilai hasan oleh al Albani], dan juga ketika melihat hal-hal yang tidak menyenangkan. [HR Ibnu Majah no 3803 dinilai hasan oleh al Albani].
Nah, itulah arti dari kalimat dalam bahasa Arab “Alhamdulillah ala kulli hal” beserta penjelasan dan situasi yang tepat untuk mengatakan kalimat tersebut. Demikian artikel yang dapat saya bagikan dan semoga bermanfaat untuk Anda semua.