Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Biologi » IPA » 8 Faktor Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

8 Faktor Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

3 min read

Seluruh wilayah di muka bumi dapat dihuni oleh makhluk hidup. Berdasarkan hasil penelaahan kondisi fisik wilayah, diperkirakan hanya sekitar 1/550 bagian dari muka bumi yang berpotensi sebagai lingkungan hidup.

Keberadaan makhluk hidup di muka bumi ini tidak merata, dalam pengertian selama persyaratan hidup terpenuhi, dapat berkembang biak dengan baik atau sebaliknya akan punah dengan sendirinya.

Oleh karena itu, persebaran (keberadaan) makhluk hidup sangat erat kaitannya dengan potensi daya dukung yang dimiliki suatu daerah, khususnya persebaran flora dan fauna.

Faktor Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Persebaran flora fauna dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor lingkungan, abiotik (klimatik, edafik, dan fisiografi) dan biotik (adaptasi, seleksi alam, makanan, persekutuan hidup, dan manusia), serta sejarah geologinya.

Adapun faktor yang menyebabkan perbedaan flora dan fauna di permukaan bumi diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Iklim (Klimatik)

Faktor iklim menjadi faktor dominan yang mempengaruhi pola persebaran flora di Indonesia. Setiap spesies hewan ataupun tumbuhan habitatnya berbeda sehingga iklim (unsur cuaca) di satu pihak mendukung kehidupan flora dan fauna tertentu, tetapi di lain pihak merintangi flora dan fauna tertentu untuk hidup dan berkembang.

Faktor klimatik terbagi ke dalam beberapa 4 bagian, diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Temperatur (Suhu Udara)

Suhu udara di suatu daerah sangat mempengaruhi keberadaan flora dan fauna di tempat tersebut. Suhu di setiap tempat di permukaan bumi ini tidaklah sama. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan intensitas penyinaran matahari.

Selain itu, juga masih dipengaruhi oleh letak lintang suatu wilayah, ketinggian suatu wilayah, sudut datang sinar matahari, jenis daratan, jarak daratan dengan laut, kondisi awan, serta vegetasi yang ada.

Jenis tumbuhan ataupun hewan tertentu mempunyai toleransi spesies terhadap suhu, artinya mempunyai persyaratan suhu lingkungan yang ideal bagi kehidupannya dalam arti batas suhu minimal dan maksimal. Contohnya sebagai berikut:

  • Pohon kelapa tumbuh di daerah iklim tropis.
  • Burung pinguin hidup di daerah iklim dingin.

b. Kelembapan Udara

Berdasarkan tingkat kelembapan lingkungan habitatnya, dunia tumbuhan dalam dikelompokkan menjadi sebagai berikut.

  • Xerophyta, adalah tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan kering atau kondisi kelembapan udara yang sangat rendah, contoh: kaktus.
  • Mesophyta, adalah tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembap, contoh: anggrek dan cendawan.
  • Hygrophyta, adalah tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang basah, contoh: eceng gondok dan teratai.
  • Tropophyta, adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musi kemarau dan penghujan, merupakan tumbuhan khas iklim muson tropis.

c. Angin

Banyak tumbuhan yang proses penyerbukanya dibantu oleh angin (anemogami) dan proses penyebarannya juga dibantu oleh angin (anemokori). Contoh: padi penyerbukannya dibantu oleh angin dan mahoni penyebaranya juga dibantu oleh angin.

d. Curah Hujan

Curah hujan dapat menjelaskan banyak sedikitnya hjan yang jatuh di suatu tempat. Curah hujan dipengaruhi oleh perairan yang ada. Daerah-daerah yang terletak di pegunungan, yang jauh dari pantai umumnya memiliki curah hujan yang sedikit. Adapun daerah yang dekat pantai umumnya memiliki curah hujan yang relatif banyak.

Banyak sedikitnya curah hujan akan menentukan formasi vegetasi di muka bumi, sekaligus memengaruhi hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu. Contoh: padang rumput dengan hewan khas biri-biri dan sapi.

2. Kondisi Fisik Muka Bumi (Fisiografi)

Kondisi fisik yang dimaksud dapat berupa laut, gurun, pegunungan tinggi, dan sebagainya yang dapat menjadi perintang tetapi juga dapat sebagai perantara terjadinya perpindahan flora dan fauna.

Relief merupakan tinggi rendahnya permukaan bumi. Relief muka bumi sangat memengaruhi pola penyinaran matahari. Semakin tinggi permukaan bumi, suhu udara akan semakin rendah.

Relief juga memengaruhi keberadaan flora dan fauna. Contoh: kelapa disebarkan oleh arus laut dan Pegunungan Andes menghalangi migrasi burung.

3. Keadaan Tanah (Edafik)

Keadaan tanah di suatu wilayah sangat memengaruhi jenis tumbuhan yang dapat hidup di daerah tersebut. Tanah yang subur dapat ditumbuhi oleh bermacam-macam tumbuhan, sedangkan tanah yang kurang subur membuat menjadi sulit berkembang atau bahkan tidak bisa ditanami tumbuhan sama sekali.

Apabila tidak ada tumbuhan yang bisa hidup, hewan pun tidak akan bisa bertahan di tempat tersebut karena tumbuhan berkedudukan sebagai produsen dalam rantai makanan. Kesuburan tanah sangat dipengaruhi ole humus tanah dan ukuran butir tanah (tekstur). Berikut penjelasannya.

  • Ukuran butir tanah (tekstur tanah). Tekstur tanah yang halus memiliki pori-pori yang sangat kecil sehingga memiliki kandungan air dan udara. Tekstur tanah yang relatif kasar dapat menampung air dan udara lebih baik sehingga sangat bagus sebagai tempat untuk tumbuh bermacam-macam jenis tumbuhan.
  • Humus tanah. Semakin banyak humus, semakin banyak tanaman yang bisa tumbuh di atas tanah tersebut.
  • Mineral hara (mineral organik). Adanya mineral-mineral organik yang terkandung dalam tanah membuat tanag menjadi makin subur sehingga vegetasi yanga da semakin beragam.

4. Adaptasi

Adaptasi adalah cara bagaimana organisme (makluk hidup) mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk: memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan). Flora dan fauna mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

5. Seleksi Alam

Di alam berlaku ketentuan bahwa yang kuat adalah yang menang. Oleh karena itu, setiap binatang akan berusaha untuk menghindari dan bersembunyi dari predatornya. Contoh: campung bewarna kusam lebih banyak daripada yang bewarna cerah karena lebih samar terlihat oleh predatornya.

6. Makanan

Beberapa jenis hewan hanya terdapat di daerah tertentu karena hanya di daerah tersebutlah terdapat makanannya. Contoh: hewan koala hanya terdapat di Australia karena eukaliptus yang menjadi makanannya hanya tumbuh di Benua Australia.

7. Persekutuan Hidup

Beberapa jenis flora dan fauna membentuk persekutuan hidup baik secara mutualisme, komensalisme, maupun parasitisme. Contoh: tumbuhan Aconitum di Amerika Utara proses penyerbukannya bergantung pada tawon tertentu sehingga penyebarannya hanya sejauh pengembaraan tawon.

8. Manusia

Manusia adalah faktor yang sangat menentukan terhadap proses penyebaran flora dan fauna di muka bumi, tetapi keteribatannya yang paling akhir baru setelah zaman penjajahan dimulai. Campur tangan dalam pengelolaan lingkungan alam juga dapat memengaruhi keberadaan hewan dan tumbuhan.

Aktivitas manusia ada yang dapat menambah ataupun mengurangi jumlah flora dan fauna yang sudah ada di suatu wilayah tertentu. Adanya kemajuan teknologi modern menjadikan manusia mampu melestarikan kehidupan flora dan fauna, baik dilakukan dengan cara konservasi maupun dengan cara yang lain.

Namun sebaliknya, manusia juga dapat mengurangi jumlah flora dan fauna di suatu tempat melalui tindakan yang merusak alam.

Baca juga: Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Nah, itulah jawaban mengenai pertanyaan mengenai faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna beserta penjelasannya. Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan mengenai salah satu materi pelajaran geografi dan semoga bermanfaat.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *