Tujuan KAA – Setelah world war 2 atau Perang Dunia ke 2 berakhir, kondisi keamanan dunia belum sepenuhnya berakhir karena masih munculnya cold war atau perang dingin antara beberapa negara yang tergabung dalam Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan negara-negara yang tergabung dalam Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet.
Lalu bagaimana dengan negara-negara yang baru saja merdeka atau yang telah bangkit dari keterpurukan? Negara-negara yang baru merdeka tersebut kebanyakan berasal dari kawasan benua Asia dan Afrika. Karena baru bangkit dari keterpurukan maka sebagian negara tersebut ingin bangkit dan menggalang persatuan tanpa memihak antara Blok Barat dan Blok Timur. Oleh karena itu dibentuk sebuah pertemuan bersama, yaitu Konferensi antara negara di kawasan Asia-Afrika.
Sebelum KAA atau Konferensi Asia-Afrika dilaksanakan, sudah dilaksanakan konferensu Colombo di Ceylon (sekarang Srilangka) pada tanggal 28 April 1954 hingga 2 Mei 1954, yang kemudian dilanjutkan dengan Konferensi Panca Negara di Bogor, Jawa Barat, Indonesia pada tanggal 28-31 Desember 1954. Pada Konferensi Panca Negara di Bogor ini, dihasilkan kesepakatan dengan tujuan pelaksanaan atau alasan diadakannya penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika.
Setelah itu, diadakanlah Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang diadakan di Bandung Jawa Barat antara tanggal 19 hingga 24 April 1955, yang bertempat digedung Merdeka dan gedung Dwiwarna, yang terlatak di Jalan Asia-Afrika (sebelumnya bernama Jalan Raya Timur). Perubahan nama jalan tersebut adalah inisiatif dari Presiden Soekarno sendiri.
Pada konferensi Asia-Afrika, awalnya hanya ada 30 negara saja yang di undang dari wilayah Asia dan Afrika. Namun negara Rhodesia (Afrika Tengah) masih terlibat konflik dengan negara kolonial, akhirnya hanya 29 negara yang hadir di KAA dengan 6 negara dari benua Afrika.
Konferensi Asia-Afrika dilaksanakan dengan diketuai oleh Perdana Menteri Indonesia kala itu, yaitu Ali Sastroamidjojo, sekaligus sebagai ketua komite politik, sedangkan komite ekonomi diketuai oleh Roosseno, ketua komite kebudayaan diketuai oleh Muhammad Yamin, dan juga sebagai sekretaris Jederal Konferensi yaitu Roeslan Abdulgani. Berikut tujuan diadakannya KAA (Konferensi Asia Afrika) lengkap.
Tujuan Konferensi Asia-Afrika
Konferensi Asia Afrika mempunyai tujuan utama untuk menciptakan perdamaian dan ketentraman hidup negara atau bangsa-bangsa yang berada di kawasan asia Afrika. Namun, disamping itu konferensi Asia-Afrika mempunyau tujuan lain sebagai berikut:
- Menciptakan perdamaian dan ketentraman hidup bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika.
- Meninjau kedudukan dan kedaulatan negara-negara yang berada di kawasan Asia dan Afrika terhadap semua bentuk imperalisme dan kolonialisme, sekaligus mempertimbangkan segala bentuk permasalahan diskriminasi ras dan rasialisme.
- Memajukan Negara di Kawasan Asia dan Afrika dengan meningkatkan kerja sama antar bangsa-bangsa di kawasan Asia dan Afrika terutama dalam bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan untuk kepentingan bersama serta menjalin persahabatan dan hubungan ketetanggaan yang baik.
- Memperluas peranan negara-negara di kawasan Asia dan Afrika dalam hubungan kerja sama internasional dan ikut mengusahakan perdamaian dunia.
- Meninjau masalah-masalah hubungan sosial, ekonomi dan kebudayaan di negara di kawasan Asia dan afrika.
- Menjalin kerukuan dan persahabatan antar umat beragama di wilayah Asia dan Afrika.
- Mencanangkan gerakan politik untuk melawan kapitalis asing.
- Memberikan sumbangan guna memajukan perdamaian dan kerja sama dunia, terutama bagi negara-negara di kawasan Asia-Afrika.
- Melawan kolonialisme dan neokolonialisme negara barat, seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara imperialisme lainnya.
- Memperbesar peranan Asia-Afrika dalam dunia sekarang dan ikut serta dalam mengusakan perdamaian dunia.
Hasil utama dari Konferensi Asia-Afrika adalah pernyataan politik yang disebut degan “Desasila Bandung” yang berisi prinsip-prinsip dasar mengenai usaha bagaimana memajukan perdamaian dan kerja sama dunia. Isi dari Dasasila Bandung sendiri mirip dengan Piagam Hak Asasi Manusia PBB dan juga Atlantic Charter. Nah, itulah tujuan KAA yang dapat saya bagikan dan semoga bermanfaat. Baca juga: Tujuan dan Hasil dari Konferensi Asia-Afrika 1955